Ini koloborasi kami bertiga, Mirza, Yudis dan saya saat hadir untuk mempresentasikan metode brewing dalam acara penutupan Kopi Keliling di Kedai Kopi, Jl. Benda Raya 89, Kemang, Jakarta sore kemarin. Sebenarnya Raymond Malvin, komandan Kopling telah meminta menyuguhkan obrolan ringan tentang kopi sejak kami bertiga hadir dalam acara yang sama di Tornado Coffee bulan Februari lalu. Jadilah sore tadi obrolan tentang kopi berlangsung dengan dihadiri cukup banyak pengunjung pada acara penutupan event mereka.
Apa itu Kopi Keliling atau mereka menyingkatnya dengan Kopling ? Intinya sebuah perkumpulan anak muda yang berkolaborasi dalam menghasilkan karya grafis yang tema utamanya adalah kopi. Mengapa kopi? Karena menurut mereka, minuman ini sudah menjadi bagian yang menyatu dengan masyarakat Indonesia. Anda bisa melihat sebagian hasil karya2 mereka yang memikat pada posting saya di sini.
Untuk memeriahkan acara penutupan mereka, Yudis, Mirza, dan saya, didaulat untuk berbagi cara2 menyeduh kopi kepada para undangan. Sebenarnya metode menyeduh kopi sudah sering kami tampilkan di berbagai event, tapi demi untuk menyebarkan racun hitam ini, maka tiga alat kami peragakan kepada pengunjung yang hadir : syphon, french press, dan pour over dengan Hario V60. Kami juga menjelaskan bahwa french press mungkin alat yang layak untuk dicoba pertama kali karena dirasa cukup mudah dibanding syphon atau Hario.
Metode seduh kopi hanya sebagian yang dijadikan topik obrolan, karena obrolan juga menyentuh sisi kultur kopi di berbagai negara, hubungan kopi dengan kesehatan, bagaimana apresiasi orang luar negeri terhadap kopi Indonesia, dan seabreg topik menarik lainnya. Demikian kegiatan kami bertiga di akhir pekan seraya menekankan kepada peserta yang hadir untuk tetap bangga dengan kopi Indonesia dan the best coffee is coffee that you like, period !.
* * * *
surabaya jangan dilupain yo mas! ;->
Kapan nih keliling ke daerah lan? 😀
Wah, resmi nih TW jadi penyeru sirath al-mustaqim dalam kopi…
salawat saya sampaikan buat buat TW 🙂