Mesin espresso kelas komersial sering ditampilkan di sini, kali ini saya akan sedikit mengulas Bialetti Tazzona, untuk Anda yang ingin memiliki sebuah mesin domestik dengan harga relatif terjangkau, 3 juta rupiah. Bukan karena harganya saja, tapi saya lebih tertarik  dengan fiturnya dimana Tazzona bisa menyeduh kopi dengan sistem “kapsul”, selain dengan kopi biasa dan POD. Walau belum banyak digunakan, kapsul kopi akan semakin luas penggunaannya karena kemudahan operasionalnya, tapi tetap bisa menyeduh kopi dengan rasa berkelas. Tazzona di bawah ini.

 

 

Namanya juga home espresso machine, tentunya dengan segala keterbatasannya, terutama dari sisi build quality, tapi jenis mesin seperti ini seringkali menjadi pembuka jalan bagi Anda  untuk lebih serius di dunia kopi berdasarkan pengalaman saya sendiri bersama mesin dengan tipe sejenis, Elextrolux.

Salah satu ciri yang melekat pada mesin espresso tipe rumah salah satunya adalah jenis portafilter-nya yang berjenis pressurized. Berbeda dengan basket pada portafilter komersial yang biasanya berdiameter 53 atau 58mm dan terbuat dari material stainless steel dan beratnya sekitar 0.5 kg, pressurized berukuran lebih kecil, 50mm dan bahannya alumunium seperti pada Bialetti Tazzona. Mekanisme basket pressurized memudahkan pengguna untuk tidak terlalu hirau pada halus kasar bubuk kopi atau  grind size serta tamping karena secara mesin secara otomatis akan membiarkan air melakukan brewing pada saat tekanannya sudah pas.

Bialetti Tazzona menggunakan tangki air dengan kapasitas 1.5 liter  (bila penuh) tanpa dilengkapi kontainer terpisah, jadi Anda harus memiringkan mesinnya saat akan mengosongkan isinya. Jangan khawatir karena berat mesin ini kurang dari 10kg, jadi hal tersebut mudah dilakukan.

 

Dilengkapi dengan tiga portafilter untuk kopi POD, kapsul, dan kopi bubuk biasa. Khusus untuk kopi yang menggunakan  kapsul, Bialetti belum menjualnya di Indonesia, tapi dalam waktu dekat seiring dengan perkembangan pesatnya sistem ini, diharapkan kapsul akan segera dijual di Indonesia. Adanya fasilitas kapsul dan POD adalah nilai jual dari Tazzano walaupun mesin ini digolongkan untuk pemula, tapi telah memberikan keleluasan bagi pengguna untuk mencoba ketiga jenis sistem brewing.

Hanya terdiri dari tiga tombol yakni untuk menyalakan atau mematikan mesin, tombol ekstraksi, dan terakhir tombol untuk pilihan steam atau brewing. Agak kaget ketika saya mengetahui kalau Tazzona hanya perlu waktu 50 detik saja untuk  siap digunakan.

 

 

Bagi yang memiliki  budget terbatas sekaligus tidak ingin terlalu direpotkan dengan ritual para barista, Bialetti Tazzona bisa jadi opsi menarik untuk “meracuni” Anda sekaligus pembuka pintu untuk mengenali lebih jauh mesin espresso. Buat saya mesin ini sudah sangat memadai dan mampu menghasilkan rasa kopi yang walaupun body nya agak ringan dan warna crema yang lebih light, namun jangan tentu tetap layak untuk dinikmati.

Tazzona terdiri dari tiga warna pilihan yakni hitam, merah, dan putih dengan desain berbentuk cangkir kopi yang unik.

* * * *

 

 

7 replies
  1. John
    John says:

    Pak Toni, kalau mau beli dimana yah?

    Terima kasih pak Toni

    – Kalau di Jakarta, bisa didapatkan di Metro yang berlokasi di mall seperti Plaza Senayan.

  2. chongke
    chongke says:

    numpang tanya, saya mau coba2 beli mesin espresso rumahan dengan bujet 5jt. mungkin silvia & picollo terlalu ribet buat saya yg awam. menurut Pak Toni tazzona atau mokona? atau ada saran mesin lain yg lebih baik? saya terkesan dengan illy, tapi tidak suka terikat dengan kapsul. terima kasih sebelumnya…

  3. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Kang…,Kalo sy bolah memilih mah.., mesin dgn sistem tabung + Hx lebih meyakinkan untuk cita rasa kopi.

  4. Coffeeshopz
    Coffeeshopz says:

    @enrico

    Mokona satu level diatas Tazzona bos..

    Silahkan dipesan dahulu si cantik ini … hehehe
    di sebelah kanan ada Link menuju ke tempat pemesanan nya
    🙂

    Salam – Coffeeshopz

  5. Enrico
    Enrico says:

    Agak light ya warnanya kang? too much bubble too. But anyway, kalo saya baca ripiu kang Toni, ini utk dikelasnya salah satu yang OK kali ya, hehehe… Sekali lagi, “di kelasnya” :p

    Saya tahunya Bialetti Mokona, tahunya ada Tazzona…

Comments are closed.