Susah mencari kelemahan alat ini selain ketiadaan automatic shutdown yang agak mengganggu. Beberapa hari belakangan ini sebelum pergi ke kantor dan dilanjutkan pada malam harinya saya terus mencoba coffee maker Technivorm seraya ingin melihat sedikit celah malfungsi yang belum juga ditemukan. Semakin hari, Technivorm meyakinkan saya akan kehandalan alat buatan Belanda ini.
Metode saya sederhana saja, kopi yang fresh bila diseduh dengan benar akan menyebarkan aroma yang semerbak kemana-mana. Kalau anak saya sampai berkomentar “kopinya wangi banget” saat saya menyeduhnya dengan Technivorm padahal ia berada di lantai dua, setidaknya sudah menjadi pertanda awal kalau alat ini sudah mampu mengeluarkan aroma kopi hingga kemana-mana.
Intinya, jargon Technivorm sebagai best filter brewed coffee bukan slogan marketing belaka.
Beberapa kesan saya tentang alat ini yang juga sudah dijajal oleh rekan Adi W. Taroepratjeka : pertama, kecepatan seduhnya. Dalam spesifikasi disebutkan bahwa Technivorm hanya memerlukan waktu antara 5-6 menit untuk 6 cangkir kopi.
Saat pertama dinyalakan, hanya perlu 15 detik saja saat air mulai mengucur di spray head untuk membasahi kopi. Setiap pagi saya hanya membutuhkan waktu 1.5 hingga 2 menit untuk secangkir kopi.
Kedua, spray head Technivorm begitu rata membasahi permukaan kopi, sebuah syarat penting dalam proses brewing tentunya. Ketiga, panas air yang terus terjaga saat menyeduh kopi.
Ah, bukankah ini keunggulan utama alat ini. Keempat, ini hanya personal preferences, tapi menurut saya Technivorm selalu mampu mengeluarkan aroma kopi yang begitu intense. S
aya percaya kalau faktor temperatur memegang peranan penting dari alat yang mampu mengeluarkan aroma terbaik dari kopi yang diseduh.
Terakhir, saya merekomendasikan dengan sepenuh hati Technivorm, sebuah brewer untuk menyeduh kopi favorit Anda. Jadi kalau anda berpikir untuk memiliki alat ini : Go get one. Sekian.
* * * *
Wow..
Ini alat keren, tapi kalo alat ini populer mungkin orang akan ninggalin teknik nuang air pake kettle hehe
Om..sudah mulai dipasarin blm ya ini di Indonesia?
Kang kalo saya dah pulih dari flu saya, saya ke situ yak, hehehe…
handmade…ini harganya sekitar berapa ya, coffee machine cuman ada zojirushi… 😀
nice pic om 😀
Saya jatuh cinta pada desainnya dan Kang Toni menyimpulkannya dengan indah di ulasan bagian ke-3. Ah, sementara ini pakai coffee maker-nya SB aja sambil mimpi indah nunggu alat ini datang 🙂
For those with empty pocket… Oh come on, get it full by the end of the month hehehe 🙂
how can I get one, if there’s no distributor is willing to get one here…*
*false reason to cover up the empty pocket