Di ajang Food and Hotel Asia yang berlangsung di Singapura 2016, Joe Mohan, selaku Chief Executive Officer Boncafé International Pte. Ltd. mengadakan pertemuan penting dengan pihak PT Caswell’s Indonesia. Tema pembicaraan adalah rencana akuisisi Boncafé terhadap Caswell’s, sebuah perusahaan pemasok kebutuhan kopi yang telah berdiri sejak tahun 1999. Caswell’s telah mereka pilih dari sekian banyak perusahaan di Indonesia untuk bergabung dengan keluarga besar Boncafé dan Massimo Zanetti.
PT Boncafé Indonesia. Prosesnya tak berlangsung lama dan kesepakatan pun akhirnya dituangkan secara tertulis di bulan September 2017 dan sejak saat itu PT Caswell’s Indonesia secara resmi berganti nama menjadi PT Boncafé Indonesia.
Peresmian baru saja dilaksanakan pada tanggal 19 April kemarin di lokasi PT Boncafé Indonesia yang menempati gedung 4 lantai di Jl. RS Fatmawati no. 15A, Jakarta Selatan.
Acara ini langsung dihadiri oleh Joe Mohan dari kantor Boncafé Singapura dan Pascal Héritier, Chief Executive Massimo Zanetti, sebuah perusahaan dari Italia yang membawahi Boncafé setelah perusahaan ini bergabung pada tahun 2014.
Kultur Perusahaan Yang Sama. Mengapa Caswell’s ? Joe menilai bahwa perusahaan ini memiliki nilai dan kultur yang sama dengan perusahaannya sekaligus untuk memperkuat kehadiran Boncafé di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Rencana ke depan, mereka akan terus mengembangkan keberadaan PT Boncafé Indonesia yang saat ini hanya berada di Jakarta dan Bali, ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Lini Produk dan SCA Campus. Akuisisi yang telah dilakukan Boncafé terhadap Caswell’s telah menambah lini produk yang kini dipasarkan oleh PT Boncafé Indonesia berupa kopi Segafredo dan Boncafé selain mesin espresso San Marco serta La Marzocco.
Selain itu, keberadaan SCA Campus yang berdiri sejak bulan desember tahun 2015 tak mengalami perubahan dan tetap menjadi institusi akademis yang salah satunya untuk mencetak para lulusan Q Grader.
Boncafé. Adalah perusahaan pemasok kopi yang berbasis di Singapura dan sudah berusia lebih dari 50 puluh tahun sejak pertama kali mulai beroperasi di tahun 1962. Produk yang mereka pasarkan berupa kopi, mesin espresso, sirup, smoothies, dan beragam produk teh.
Massimo Zanetti dan Pasar Asia. Dalam sebuah obrolan terpisah dengan Pascal Héritier, saat ini sedang terjadi migrasi peminum teh ke kopi, sebuah fenomena yang tengah berlangsung di negara-negara Asia seperti Indonesia, Cina, dan Vietnam.
Untuk itulah Massimo Zanetti berusaha memperkuat pasarnya di Asia yang salah satu caranya adalah dengan membeli perusahaan-perusahaan lokal yang tentu lebih memahami bisnis di negaranya masing-masing.
Visi, Misi, dan SDM. Hal yang sama juga terjadi apda saat Massimo Zanetti “melamar” Boncafé karena kesesuaian visi dan misi dengan perusahaan Singapura ini. Ia tidak mau menggunakan istilah akuisisi, tapi lebih sebagai sebuah perkawinan untuk berkembang bersama dengan grup Massimo Zanetti.
Saat telah terjadi kesepatan dengan Boncafé dan juga dengan perusahaan di negara lain yang mereka beli, hampir dipastikan tidak ada perubahahan pada manajemennya. Inilah filosofi grup Massimo yang akan selalu mempertahankan semua aset sumber daya pada perusahaan tersebut. “Karena kami ingin berkembang bersama-sama” ujarnya.
Peraturan Investasi di Indonesia. Ia juga menyambut perubahan peraturan penanaman modal di Indonesia dimana pihak asing kini diperbolehkan untuk membeli saham mayoritas yang sebelumnya mustahil untuk dilakukan.
Menutup pembicaraan, baik Joe maupun Pascal setuju bahwa Indonesia adalah pasar kopi yang sangat potensial khususnya di kawasan Asia Tenggara dan masih banyak peluang yang bisa diraih. Untuk itulah PT Boncafé Indonesia hadir.
* * * * *