Peserta kompetisi harus mampu menyelesaikan 7 jenis lomba yang diselenggarakan secara maraton. Dimulai dari uji cita rasa atau cupping, seduh kopi, latte art, kreasi “signature drink”, pembuatan blend espresso dari hasil cupping, mengidentifikasi asal muasal kopi (single origin). Satu lagi yang menarik adalah lomba penyajian 10 minuman kopi berdasarkan pesanan acak yang harus diselesaikan hanya dalam waktu 10 menit. Itu sekilas kegiatan dalam keriaan yang bertajuk “1st International Bandung Coffee Festival” selama 3 hari penuh, dari tanggal 13 hingga 15 Oktober di Atrium Festival Citylink.
Selain kompetisi, panitia juga menghadirkan belasan petani kopi di Kabupaten Jawa Barat yang mempromosikan kopi-kopi unggulan, dan salah satunya adalah Java Preanger Gunung Tilu pimpinan H. Aleh, seorang pembina petani di Margamulya, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Kembali ke kegiatan Coffee Master, menurut Nathanael Charis (Nael) dari Morning Glory, kegiatan ini baru pertama kali diadakan di Asia, sekaligus sebagai sarana bagi peserta untuk ikut merasakan sebuah ajang lomba yang sangat kompetitif di luar kegiatan rutin seperti kejuaraan Barista.
Sebagai informasi tambahan, Nael adalah nama yang tak asing di hampir setiap kegiatan kopi di Jawa Barat dan tak lelah untuk mempromosikan kopi dari daerah ini hingga nun jauh ke benua Australia.
Potensi Kopi Jawa Barat. Saya bertemu dengan Kurniadin, Kepala Seksi Pascapanen Usaha Perkebunan dan secara khusus bebincang banyak dengan beliau tentang potensi kopi di di kawasan Kabupaten Jawa Barat.
Menurut Kurniadin yang pernah mengundang saya dalam sebuah acara festival kopi di Kabupaten pada bulan Oktober tahun 2013 lalu, saat ini luas lahan terhampar sebanyak 10.574 hektar yang mayoritas merupakan perkebunan rakyat.
Luas tersebut terbagi di 16 kecamatan termasuk beberapa daerah yang diunggulkan, misalnya Bandung Selatan (Pangalengan, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali, Cimaung). Sedangkan di Bandung Timur terdapat Kecamatan Ibu, Pacet, paseh, Arjasari dan Cikancung.
Terakhir di kawasan Bandung Utara kebun-kebun kopi tersebar di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang, dan Cileunyi.
Kopi dari Jawa Barat seringkali memenangkan kompetisi uji citarasa, misalnya kopi dari kecamatan Ibun yang baru-baru ini menyabet juara 2 pada ajang kopi spesial. Sedangkan tahun 2017, salah satu finalis berasal dari perkebunan kopi di Kecamatan Cimenyan dan berharap untuk kembali tampil sebagai pemenang.
Kiprah Dinas Pertanian Kabupaten. Kekurangan tenaga penyuluh pertanian khususnya di bidang kopi bukan jadi halangan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Jawa Barat. Ini hanya sebagian tantangan yang dihadapi oleh Dinas yang petugasnya harus membina kelompok tani yang tersebar luas di berbagai kecamatan.
Dinas Pertanian Kabupaten tentu harus proaktif dalam mendukung kegiatan petani dengan lahan yang tak gampang ditembus oleh kendaraan bahkan roda 2 sekalipun. Penyediaan benih berkualitas, pengendalian oganisme pengganggu tanaman, serta termasuk penyuluhan saat pasca panen.
Acara ini juga merupakan salah satu upaya Dinas Pertanian Kabupaten Bandung yang secara rutin terus mempromosikan komoditas unggulan berupa kopi kepada publik. Tentu dalam kemasan acara menarik sebagaimana yang saya saksikan kemarin hasil kolaborasi dengan Nael dari Morning Glory.
* * *
Wah ternyata ada festival kopi internasional di Bandung, saya nggak tahu padahal domisili di Bandung, semoga tahun depan diadakan lagi festival seperti ini.