Apa saja alat untuk sebuah warung kopi yang hanya mengandalkan peralatan seduh tanpa mesin espresso ? Ini pertanyaan klasik yang paling banyak ditanyakan dalam setiap email di inbox saya. Baiklah, walau saya tak punya kredibilitas karena belum pernah berbisnis warung kopi, namun demi membantu pembaca yang sudah istiqomah dengan niatnya, inilah beberapa pilihan peralatan utama yang harus disediakan termasuk untuk cafe sekala menengah.
Mohon jadikan tulisan ini semata sebagai referensi umum dengan asumsi bahwa pembaca sudah mendapatkan tempat dan mulai menghitung kalkulasi belanja peralatan yang diperlukan.
Grinder. Jangan salah fokus dulu, alat giling kopi adalah komponen pertama yang harus dijadikan perhatian dan pilihannya akan sangat menentukan konsep warung kopinya. Untuk warung kopi yang hanya mengandalkan seduh tanpa mesin espresso, pilihan bisa ke grinder merek Feima N600 atau di re-branding oleh Maharaja Coffee dengan nama Latina.
Grinder sapu jagat yang bisa menghasilkan bubuk kopi halus untuk mesin espresso, apalagi untuk seduh biasa. Harga sekita 1.8 jutaan, dan Anda bisa membaca kembali ulasan saya tentang Latina di artikel : Terbaik : Feima N600 a.k.a Latina Latina.
Ada lagi yang lain ? Baratza Precisio yang masih saya gunakan hingga sekarang, namun sedikit rewel dengan perawatan. Merek lain seperti Wellhome ZD-10TW yang harganya 1.5 jutaan bisa dijadikan pilihan walau body-nya terbuat dari plastik.
Grinder manual ? Kalau tak berkeberatan untuk melakukannya mengapa tidak ? Utamanya bila Anda membuka warung kopi di pinggir jalan tanpa adanya dukungan infrastruktur kelistrikan. Tapi sekali lagi, menggunakannya akan penuh perjuangan dan cukuplah menjadikannya sarana berolahraga. Merek Porlex atau Hario Ceramic Slim rasanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan warung kopi Anda.
Mau lebih yang mahal lagi ? Anda bisa menggunakan kelas shop grinder seperti Ditting KR804 hingga Mahlkonig EK43, serta Compak R100. Siapkan dana di atas 30 jutaan untuk grinder hardcore tadi.
Berbeda bila warung kopi Anda dilengkapi dengan mesin espresso, sebuah alat giling yang didedikasikan untuk keperluan ini wajib ada. Tergantung anggaran yang tersedia beberapa grinder untuk mesin espresso di bawah ini punya performa yang lebih dari cukup dan sudah pernah diulas dalam artikel terdahulu:
- Compak K3, harga sekitar 8 jutaan, merek yang sama sudah re-branding oleh Wega dengan harga lebih murah/
- Mazzer Mini / Mazzer Super Joly, Tanpa penampung kopi (doserless), mengurangi terbuangnya kopi yang terjadi pada sistem doser. Harga sekitar 15 jutaan
- Fiorenzato, kualitasnya sangat solid walau namanya masih kalah populer dengan Mazzer
- Quamar M80, pernah beredar di Indonesia, salah satu favorit saya. Harga hampir sama dengan Mazzer Super Joly
Mau naik kelas ? Di bawah ini alat giling kopi kelas berat yang pernah saya coba dengan harga di atas 20 jutaan. Anda akan mendapatkan sebuah grinder dengan rancang bangun terbaik, kulitas atau hasil giling yang terbaik, dan durabilitas untuk penggunaan jangka panjang.
- Mazzer Kony : yang pernah ditulis adalah versi doser-nya, tapi sekali lagi untuk lebih praktis dan mengurangi kopi yang terbuang saat dosing atau mengeluarkan kopi di dalam kontainer, saya sangat merekomendasikan untuk versi yang elektroniknya. Menggunakan motor yang memang disuruh berputar lambat untuk mengurangi gesekan antara partikel kopi dengan tujuan mengurangi panas saat burr sedang melakukan tugasnya.
- Mahlkonig K30. Ada 2 merek, Ditting dan Mahlkonig, keduanya masih satu perusahaan. Bentuknya fisiknya bundar, menggiling dengan cepat, dan hampir tanpa clumping yang sering terjadi pada grinder doserless akibat listrik statis.
- Anfim on Demand. Baru saja diambil alih Mahlkonig di tahun 2016, tapi inilah grinder terbaik yang pernah saya coba walau bentuknya sedikit kurang seksi.
- Mythos One. Salah satu grinder terbaik dari Nuova Simonelli untuk harga 30 jutaan yang berbentuk seperti CPU komputer. Tapi jangan salah bila performa grinder yang salah satunya didesain nama-nama besar di dunia kebaristaan seperti James Hoffman, Gwylim Davis, Fritz Storm, dan Collin Harmon menjadikannya alat giling favorit di banyak kedai kopi.
Alat manual brewing. Cukup untuk grinder, kini kita akan beralih ke peralatan manual brewing yang bisa diajak berbisnis. Banyak alat seduh kopi dengan berbagai teknik seduh. Misalnya french press atau clever dripper untuk teknik kopi yang diajak berendam atau submersible.
Lalu yang tentu jauh lebih populer adalah metode seduh dengan pour over atau menuang air panas ke permukaan kopi. Di mazhab ini, Hario V60 mendominasi sebagai alat yang paling populer dan disusul dengan Kalita Wave yang pada prinsipnya tak jauh berbeda. Secara pribadi saya lebih mengandalkan Kalita Wave untuk teknik tuang yang asal membasahi kopi. Ada juga Chemex, tapi tak terlalu direkomendasikan untuk warung kopi dengan modal tak terlalu besar karena filternya seharga 2 ribu per saji
Jadi alat mana yang sebaiknya dipilih ? Mungkin Hario V60 atau Kinto yang bila sedang diseduh lebih menarik perhatian. Minimal sebagai gimmick warung kopi Anda yang baru saja buka jauh di pelosok sana. Alternatif lain adalah French Press karena cukup praktis.
Saya terlupa menyebut Vietnam Drip, yang untuk kopi varian robusta rasanya akan ciamik bila dicampur susu kental manis baik untuk sajian panas maupun dingin.
Mesin Espresso. Untuk yang satu ini jangan dulu mengerutkan dahi bila sering mendengar harganya yang mahal karena harganya memang bisa mencapai 200 jutaan. Tapi untuk modal warung kopi yang terbatas dananya, solusinya adalah dengan menggunakan Rok Presso yang hanya mengandalkan tekanan kedua tangan untuk menghasilkan “espresso”. Harga jual 2,5 jutaan dan tinggal gabungkan dengan dengan Red Steamer buatan Irawan Halim dari Bandung, maka praktis urusan milk based sudah selesai untuk sajian kopi latte atau cappuccino.
Jadi untuk warung kopi kecil kombinasi manual brewing dengan Hario V60, Rok Presso, dan Red Steamer sudah cukup untuk memulai berbisnis.
Aksesoris lain yang bisa ditambahkan adalah timbangan digital yang harganya tak terlalu mahal, atau kalau ingin merek kekinian Anda bisa memilih Hario V60 Drip Scale VST 2000 atau Tiamo HK 0315 , hingga kelas atas lagi seperti Acaia.
Perlu transportasi air atau keran otomatis ? Banyak dijual di toko online, salah satunya yang menggunakan daya 2 buah batere dan langsung dipasangkan ke dalam galon air. Praktis digunakan dan harga yang hanya 100 ribuan.
Mesin espresso lainnya ? Bila punya anggaran yang sangat minimal, Rancilio Silvia bisa dijadikan pilihan walau kapasitas boiler-nya yang hanya 300ml, sangat kecil. Lebih baik langsung ke Promac Club Me yang harganya di bawah 30 jutaan atau mesin espresso yang sehari-hari saya gunakan Rocket Evoluzione dan R58.
Bila ingin ke tingkat selanjutnya ada La Spaziale S1 Dream, dan yang terakhir tentu saja La Marzocco Linea Mini yang dari sisi tampilan dan performanya sungguh mengesankan.
Bagaimana dengan mesin 2 group ? Ijinkan saya menuliskannya di lain kesempatan. Semoga artikel ini bisa jadi awal untuk Anda yang ingin terjun ke bisnis kopi dengan harapan usaha kecil dengan modal yang tak terlalu besar bisa dijadikan sebagai ajang pelatihan entrepreneurship. Percayalah, selalu ada jalan selama Anda punya semangat dan kreatif membidik pasar.
Pembaca yang sudah punya jam terbang, silakan juga berbagi di sini bagaimana awal mulanya berbisnis warung kopi. 🙂
* * *
Rocket appartemento rekomended gak om Toni?
Rekomen, bagus koq …
Mau nanya nih agan2 pro, kalo untuk mesin espressonya, kenapa gak ada rekomendasi untuk pakai mesin espresso “pemula/budget” seperti Delonghi EC155 atau Dedica dibanding pakai combo Rokpresso+Redstemer. Saya ingin tahu, apakah dari segi bisnis lebih untuk pakai Rokpresso+Redsteamer kah ato pakai mesin espresso pemula yang sudah bisa bikin espresso+froth milk. Mohon info, karena newbie,
Ikut nimbrung discuss yah om, kalo menurut saya liat budget aja dulu. Kalo pas-pasan saya rasa combo rokpresso+steamer(ambil contoh bellman) udah cukup kok utk secangkir cafelate/capucino.
kebetulan saya pake rokpresso yg udah custom chambernya bahan metal, bukan plastik kayak versi lama ataupun GC. Jadi lebih awet, paling cuma ganti Oring nya aja.
Oya sekedar opini ya om, kalo utk mesin” yg disebutkan diatas saya rasa kok kurang worthed ya utk segi bisnis, karena mesin harga segitu pastinya kemampuan terbatas (kalo traffic orderan yg membutuhkan mesinnya bekerja kemungkinan besar mesin tsb gak bisa diajak bar-bar)
Assalaamualaikum.. om mau tanya ni untuk usaha kopi keliling hal yang harus di peehatikan apasih?
terus alat-alat untuk kopi keliling yg manual dengan kelas sederhana?
share dong Om?..saya punya kumpulan para petani kopi.yang tahun lalu sudah panen di angka 200ton chery,yang mo di share kami blum tau nilai rasa kopi tu sendiri.tahun depan kami juga akan menghadapi panen lagi,kalau Om sudi tuk tes rasa biar kami kirim greenbaennya.
Halo Pak Prayogo.
Kl mau, saya bisa bantu utk roast dan sy coba bagikan ke tmn2 para penggila kopi.
Kalau mau juga bisa saya kirimkan kembali kopi yg sudah disangrai supaya bisa di cicip bersama2 dengan petani disana.
Terima Kasih
Ini sharing yang sangat bagus Pak.
Saya masih ingat betul rajin2nya buka2 blog ini di tahun 2012 lalu,stiap ngopi pagi dengan BelCanto,sambil baca blog.sampai mengawali perjalanan dunia hitam dengan beberapa alat seduh manual dan mesin espresso Nuova Simonelli Oscar yang ternyata ngga match dengan fei-ying n600 saya,akhirnya meminang Nuova Simonelli Grinta dan ini jadi perfect match sampai saat ini.
Untuk coffeeshop yang buka sejak 2013 hingga saat ini saya mulai sreg dengan Nuova Simonelli,jadilah meminang Nuova Simonelli Appia yang belum ada ulasannya di blog ini,digandengkan dengan Compak K3Touch yang cukup untuk digunakan memulai coffeeshop,saat ini saya sudah menambah grinder 1 lagi yaitu Eureka Zenith Club yang cukup mumpuni untuk penggunaan bisnis. Impian ke depannya masih tertarik untuk meminang Nuova Simonelli Appia 2 group dan digandengkan dengan grinder Nuova Simonelli Mythos One.
Semoga bisa membantu untuk rekan2 lain yang berencana membuka coffee shop.
@maktalcoffeebar
Enjoy
@pak sutrisno
Dimana ya pak bisa mendapatkan grinder nuova simonelli grinta? Temen saya ada yang pengen beli, tanya di toffin sudah gak ada katanya…
Mau tanya nih, tempat untuk jual alat2 manual brew di jakarta itu dmna ya om? Tertarik beli untuk manual mungkin bisa bisnis kecil2an di bandung, saya rencana sih mau cari chemex, pour over sama v60,
Mungkin kalau ada rejeki nya mau bli syphone, bole minta saran untuk merk atau mungkin ada masukan ga om?
Kebetulan budget saya tergolong minim om
Bisa ke Hario Coffee Factory di AEON Mall Tangerang atau ke Hario di dekat Upo Coffee PIK.
Enjoy!!
@maktalcoffeebar
saya buka warung kopi di daerah trenggalek kang Toni, cuman pengen berbagi pengalaman aja, bener yang di katakan kang Toni walaupun saya pakai alat seduh manual tapi grinder saya pakai Quamar M80 buat di gandengin ama Rok presso, hasilnya jadi gak kalah kok sama mesin espresso, walaupun kedepan juga pengen beli mesin espresso tapi untuk saat ini urusan minuman berbasis espresso sudah sangat mumpuni, untuk manual brew seperti pour over saya andalkan baratza preciso…..
sesuai pesan di blog ini, “Belilah grinder semahal yang anda mampu”
gak bakalan rugi kok kalo punya grinder yang bagus….
Terima kasih share nya, semoga berkah usaha kopinya. Aamiin.
Salam.
mas pandu, klo boleh tau warkop-nya namanya apa dan daerah mana, siapa tau saya bias mampir..
Saya rumah di Tulungagung, kerja di Surabaya, tiap minggu pulang.
Di Trenggalek mas, namanya depot anda jadi gak cuman kopi saja, ada berbagai masakan khas trenggalek…
Silahkan mampir mas, namanya Depot anda bisa di cek di instagram @depot_anda…
mantap om toni, dengan adanya ulasan ini saya jadi punya referensi lebih utk buka warung kopi kecil2an… tapi saya pribadi ‘saking’ low budget nya, untuk urusan espresso saya coba menggunakan BIALETTI MINI ESPRESSO saja dan milk frother murah untuk frothing susunya, hahahaha… harap maklum
Apapun alatnya, yang penting konsumennya bisa menerimanya 🙂
Yang paling penting adalah semangat kemandirian.