Syphon itu bagaikan sebuah panggung opera yang diawali dengan sebuah overture atau pembuka adegan saat air mulai dipanaskan yang lalu mengalami tekanan hidrostatik, dan perlahan naik melawan gaya gravitasi, sebelum masuk ke babak finale dan menghasilkan bunyi riak air, sebuah aria yang akan mengakhiri keseluruhan pertunjukan teatrikal yang pasti akan menyedot perhatian. Encore !.
Tapi panggung sebuah opera tentu memerlukan orkestra yang menjadi motor seluruh pertunjukan dan Hario Smart Beam Heater (HSBM) adalah perangkat yang tepat untuk keperluan tersebut. Sebagai namanya, alat ini diproduksi oleh Hario yang banyak mengeluarkan berbagai peralatan untuk menyeduh kopi dan teh.
Sebagai sumber panas, HSBM menggunakan pancaran lampu halogen sebagai sumber energi utamanya dengan penggunaan daya listrik sebesar 400 watt. Sebuah layar sentuh memungkinkan pengguna mengatur intensitas panas yang diperlukan pada mode manual. Pada mode kedua, daya panas dan satuan waktu yang biasa kita gunakan bisa di rekam dan dengan satu sentuhan tombol datanya bisa dipanggil kembali.
Di mode terakhir atau disebut dengan “PROFESIONAL MODE”, selain bisa mengatur intensitas panas dan waktu, alat ini bisa menentukan variabel “Brew” dalam formula persentase yang bisa ditentukan besarannya.
Berbentuk kotak berlapis kaca dan stainless steel dan panjang/lebar 21 cm serta tinggi 16cm, HSBM dijual dengan harga 9 jutaan. Tak usah hirau dengan kualitas produk dari Hario yang selalu menggunakan bahan terbaik untuk penggunaan jangka panjang, selain lampu tentunya yang punya umur tersendiri.
Menggunakan Hario Smart Beam Heater
Saya awali dengan satu hal agak mengganggu adalah tombol power yang tersembunyi di bagian bawah sebelah kanan hingga harus mengulurkan jari masuk ke bagian dalam untuk menyalakannya.
Selanjutnya, tinggal memilih mode mana yang akan digunakan dengan menyentuh display. Pada air dengan suhu ruang, HSBM memerlukan waktu sekitar 5 menit untuk memanaskan air 150 ml hingga berpindah ke ruang atas. Walau tak bisa dibandingkan karena sumber energi yang berbeda, tapi pada pemanas dengan bahan bakar gas butane, hanya perlu satu menit saja atau seperlima dari energi yang digunakan pada lampu halogen dengan volume dan suhu air yang sama.
Bagi saya, mode “Memory” tentunya lebih praktis dibandingkan dengan yang “Pro” tanpa harus berurusan dengan persentase panas pada saat proses brewing berlangsung. Tinggal mengatur berapa panas serta waktu yang diinginkan lalu tekan tombol “Memory” untuk penggunaan selanjutnya.
Penutup
Cara seduh dengan Syphon punya pengikut yang cukup banyak dan setia menggunakan alat yang keberadaannya sudah lebih dari satu abad. Rasa kopi yang “clean” dan kadang disebut “tea like” punya pesona tersendiri bagi para penggemar setianya. Tinggal Anda menimbang keindahan pemanas dari Hario yang pintar ini sembari mempertimbangkan harganya yang cukup tinggi.
* * *
Mas Toni, bisa bantu saya dimana saya bisa membeli filter stainless seperti di gambar untuk shypon tca-2??
duuuh harganya… 😀
tapi keren siiih..