Bila ada rekor MURI untuk kedai kopi yang paling banyak menyediakan kopi se Nusantara, saya yakin gelar tersebut akan diraih oleh Kopi Kina. Dengan lebih dari 50 kopi dari berbagai pelosok daerah di Indonesia, warung kopi yang baru berusia tiga minggu ini memang layak jadi pemecah rekor. Adalah Cornelius Swangga (25) yang pekerjaan formalnya adalah seorang ahli penelisik kerak bumi atau geolog lulusan UGM yang kemudian menjadikan Kopi Kina sebagai bentuk idealismenya untuk mengenalkan kekayaan kopi Indonesia khususnya ke publik di Jakarta.
Bila Anda yang ingin menyambanginya, ambil jalan Casablanca atau Abdulah Syafi’ie, lalu ambil jalan sebelah kiri dan jangan naik ke jembatan layang. Lokasinya tak jauh sebelum Anda tersasar ke arah Pancoran atau terpaksa harus kembali berputar arah, dan di sebelah kiri Anda akan melihat lambang Kopi Kina.
Cornelius yang kelahiran Jogja sebenarnya ingin membuat suasanya Kopi Kina sebagaimana cafe yang berada di kotanya. Namun karena berbagai keterbatasan terpaksalah lajang ini berakrobat mendesain sendiri ruangan yang luasanya sekitar 80 meter persegi.
Beberapa foto hitam putih dengan tema human interest ditempel di dinding yang kemudian saya ketahui merupakan ahsil karya Cornelius. Tak heran karena sederet kamera analog dipajang di Kopi Kina, dari kelas medium format hingga 35mm, Mamiya, Hasselblad, dan beberapa merek high-end lainnya.
Ethnic Vintage, itu tema utama yang diusung oleh Kopi Kina nya dengan hiasan furniture tua yang sebagian ia kerjakan sendiri. Di sebuah sudut, Cornelius menempatkan perangkat musik yang nantinya akan dilengkapi dengan pemutar piringan hitam. Susunan lagu atau genre musik ? Dipilih dengan seksama karena Cornelius juga sependapat dengan saya bahwa sajian musik sama pentingnya dengan hidangan kopinya.
Nah, kembali lagi ke jumlah kopi sebanyak itu, bagaimana sih Cornelius mengupayakan persediaan yang sangat beragam yang terdiri dari arabika, robusta, hingga liberika ? Sebelum membuka Kopi Kina, Cornelius telah melakukan banyak kontak ke petani-petani kopi di berbagai daerah di Indonesia.
Usahanya yang keras tentu tak mudah, tapi saya yakin tak banyak cafe yang menyediakan varian kopi arabika dari Moanemani (Papua) dengan elevasi sekitar 1500 di atas permukaan laut sebagaimana yang bisa Anda nikmati di Kopi Kina.
Dengan mesin roasting merek Behmor, Cornelius melakukan seakan “pertapaan” untuk selalu menyediakan kopi hasil racikannya sendiri. Sejauh ini Cornelius masih belum punya rencana untuk memperbesar kapasitas mesin roasting-nya karena dirasa masih mencukupi.
Di bar kopi tak ada mesin espresso, hanya sebuah alat Presso serta beberapa alat seduh manual seperti french press dan syphon.
Saya selalu angkat topi untuk para penggemar kamera analog atau masih menggunakan film. Bukan apa-apa, hobi yang satu ini berada di different league, perlu kejelian memandang objek, mengukur intensitas cahaya, komposisi yang apik, dan bukan seperti era digital sekarang, pada genre ini fotografer tak akan pernah tahu hasil akhirnya sebelum film-nya di proses. Mendebarkan, dan mungkin sensasi itu yang didapatkan Cornelius saat berada di kamar gelap dan hasil karyanya bisa Anda nikmati di dinding bata merah Kopi Kina
Kopi Kina adalah refleksi si empunya, dengan segala keterbatasan yang ada, ia tetaplah tempat yang menawarkan kebhinekaan kopi Nusantara secara lengkap karena Cornelius mencintainya dengan sepenuh hati.
* * *
Kopi Kina
Alamat : Jl. H. Abudllah Syafi’ie no.1, Jakarta
Jam buka : 16.00 – 02.00
Range harga : 15 – 50 ribuan
Smoking area : Ada
Twitter : @kopikina
Dapet info dari temen klo ada coffee shop yang OK di Tebet, jadi pengen kesana weekend ini. Koleksi kamera jadulnya keren.
Nice inspiration…
sumpah, keren abis theme konsep yang kopi kina punya :). bisa jadi panutan juga nih. all about manual brew dengan konsep hitam putih yang di temani musik clasic. kapan kapan ane ma mampir deh 🙂
Amazing… Baru td sore ktemu lgsung sm owner’y KOPIKINA (c.swangga), ramah bray org’y. Thx ya swangga tuk jamuan’y…
keren om reviewnya, tempatnya homie dan vintage abis cocok buat yang pengen nikmatin suasana jaman dulu, jadi pengen kesana hihi 🙂
hmmm.. kalau di perhatikan yang suka dengan kopi rata-rata dari jurusan geologi ya..
KEREN !! bole diperluas sampe Surabaya kan yaa Cornelius Swangga 😉
Mampir ahhh…
toplesnya lucu lucu, jd pgn coba ke sana
standing applause to Mas Cornelius Swangga,,Muda kaya karya.Also to Pak Toni Wahid;Artikel2 Kopi yng smakin mnambah khazanah prkopian Nusantara,,Respectful..Majulah trus Kopi Indonesia.Ti Amo,,,
Alamatnya kurang jelas ini, ada alamat lengkapnya?
Wehehehe mas angga emang sangat berdedikasi dalam semua hal yg ada di kedainya…semangat mas angga 🙂 thx kemarin, semoga selalu menanjak 🙂
Terima kasih banyak Pak Toni sudah mengulas Kopikina.. :))
mantap ngga 😆
Yang empunya muncul