Sekali lagi untuk urusan mengenalkan kopi kepada khalayak umum saya harus memberi acungan jempol buat anak-anak muda Jogja yang berinisiatif sendiri mengadakan event “Pekan Ngopi Jogja” (@NgopiJogja). Acara yang digagas oleh 11 orang ini diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 26 Oktober 2013 yang diikuti oleh 16 cafe di wilayah Jogjakarta. Menurut Wawan Arif acara ini direncanakan untuk digelar setiap tahun sebagai salah satu atraksi wisata “budaya ngopi” di Jogjakarta selain lebih mengenalkan produk kopi lokal “Kopi Merapi”
Acara disusun cukup padat dari wisata ke kebun kopi Merapi, lalu ada acara “coffee Talk” mengenai peta Jogja di jagat kopi Indonesia, lomba logo, nyethe, dan beberapa acara lainnya termasuk kelas cupping yang saya ikuti atas undangan dari Agus Theo dari District Coffee, hari Kamis tadi bersama Morning Glory Coffee. Acara kemarin dihadiri juga oleh Asri Kartika Agustin (23) Miss Coffee 2013, dan Wilda Ayu Mandasari (21) Ms. Coffee tahun 2012, keduanya merupakan wakil dari Jogjakarta.
Tentunya menarik untuk melihat peta kopi di Jogjakarta yang terus bertambah, walau ada beberapa yang kemudina hilang, tapi tak menyurutkan semangat kota ini untuk terus berbenah serta upaya untuk menjadikan kopi sebagai salah satu atraksi wisata. “The rule of Indonesia coffee shop is : no rule!” dalam salah satu artikel saya yang dimuat di majalah kopi dari Thailand, dan saat itu saya merujuk betapa uniknya budaya kopi di Jogja.
Jadi bila memang serius untuk menjadikan Jogja sebagai salah satu atraksi wisata untuk kopi sebagaimana yang sudah dilakukan di New York dan kota besar dunia lainnya, saya sarankan untuk segera menerbitkan publikasi mini yang berjudul “Jogja Coffee Guide”. Bisa dalam bentuk buku kecil/brosur/flyer dan tentu saja berbahasa Inggris atau bilingual yang dibagikan di tempat strategis untuk wisatawan dalam dan luar negeri.
Buku ini akan dilengkapi dengan alamat lengkap, peta lokasi, profil cafe, apa keunikannya, bagaimana dengan penyajian kopinya, tradisional atau Italian, high-end, serta sejumlah informasi menarik lainnya. Oh ya, jangan lupa, masukan “kopi Joss”, buat saya mereka adalah ikon Jogja serta punya daya tarik istimewa, terlepas suka atau tidak dengan cara penyajiannya. Selanjutnya, saya akan menunggu undangan pameran kopi rakyat ala Jogja, lesehan style, semoga terwujud di waktu yang akan datang.
For coffeelicious people in Jogja, I salute you !
* * *
bagi yang sudah malang melintang dalam perkopian, kenapa tidak mencoba berexperimen membuat alat seduh kopi khas indonesia?
agar bisa bersaing rasa di dunia internasional.
salam
semoga bs menjadi pilot project utk daerah lainnya..
istimewa dah pokoknya…
Envy you a lot, Jogja 🙂
Pertamax dulu ahh… 🙂
semoga jogja makin istimewa karena kopinya..