Memilih mesin espressso untuk di rumah itu seringkali membingungkan. Apalagi sudah dihadapkan dengan berbagai macam fitur satu dengan yang lain. Saya mencoba membantu pembaca untuk memilihkan mesin espresso untuk keperluan i rumah tanpa harus lebih detail membahas masalah teknis yang kadang membuat calon pembeli tambah bingung, Mari kita mulai.
Untuk Home Barista Serius. Biasanya golongan ini sudah menyiapkan anggaran hingga puluhan juta dan pernah punya pengalaman menggunakan mesin domestik lain dan sudah merasa untuk segera naik kelas. Mereka sudah paham protokol kebaristaan, mengerti kualitas rancang bangun sebuah mesin, fungsi dasar dan yang pada intinya ingin memiliki sebuah mesin dengan performa mesin komersial. Rekomendasi mesin yang saya usulkan untuk mereka adalah:
1. La Marzocco GS3 – 90 Jutaan. Tipe ini bisa dikatakan “Mini Strada”, top op the line nya La Marzocco. Sebagaimana Cheetah, mesin ini tak akan kekurangan nafas walau diajak kerja berat karena dilengkapi dua buah boiler yang terpisah. Satu untuk menyeduh kopi (1.5 liter), dan satu lagi untuk steam susu (3.5 liter). Ada PID Controller yang bisa mengatur suhu air (bukan tekanan seduh). Walau belum pernah saya tulis di cikopi, cukup lama saya menggunakan GS3 yang mengoperasiknnya cukup dengan menggeser pedal.
Ada lagi, bisa menempatkan manometer di atas “brew paddle” sehingga pressure atau tekanan seduh kopi bisa diatur sedemikian rupa. Istimewa bukan ? Untuk siapa mesin ini ? untuk para purist yang benar-benar ingin sebuah presisi dari suhu air dan tekanan yang dihasilkan.
2. La Spazialle – Vivaldi – 40 Jutaan. Mesin yang seringkali dipandang sebelah mata karena secara model memang sedikit unik. Padah secara harga dan fitur Vivaldi II menawarkan kelengkapan yang tidak main-main untuk sebuah single group. Kekhasan mesin produksi La Spzialle itu salah satunya adalah penggunaan portafilter yang berdiameter 53mm (standard 58mm). Diamaeter ini membuat porta agak sedikit memanjang untuk mengakomodasi jumlah kopi. Mesin seharga di bawah 50 jutaan sudah dilengkapi dengan pre-infusion yang bisa diregulasi waktunya dan suhu seduh yang juga bisa dipilih. Kurang apa lagi ? Buat saya pribadi Vivaldi sangat direkomendasikan, sebuah mesin underrated yang dipenuhi dengan fitur mesin espresso high-end.
Ulasan Vivaldi : La Paziale Vivaldi S1 Vivaldi II : Pre Infusion. La Spaziale S1 Dream,
3. Rocket Evoluzione atau R58 – 40 jutaan. Body stainless, Evoluzione mesin ini menampilkan aura klasik dengan sentuhan modern. Saya masih menggunakan mesin Rocket ini yang dulunya bermerek ECM Giotto Evoluzione. Hampir tak bermasalah karena tak banyak menggunakan komponen elektronik. Selebihnya Rocket adalah mesin yang seperti kuda pacu terlepas dari kapasitas boilernya yang hanya 1.8 liter.
Kelemahannya menurut saya harus rajin-rajin membersihkan stainless-nya yang bila dibiarkan akan memberikan pemandangan tak elok. Saat saya masih berkantor mesin ini dinyalakan dari pagi hingga sore dan kadang dibawa untuk acara amal atau katering. Tak rewel, indah dipandang, Rocket sudah menjadi bagian dari perjalanan kopi saya selama ini.Untuk R58 perbedaannya adalah menggunakan dual boiler dan PID untuk mengatur parameter tekanan boiler dan suhu air. Keduanya mesin yang bisa diandalkan.
4. Rancilio Silvia- 15 Jutaan. Saya tak akan pernah bosan mengulang cerita saat membeli mesin ini yang saat itu masih versi pertama. Hampir memutuskan untuk pensiun dari kegilaan terhadap kopi karena frustasi tak bisa menghasilkan krema keemasan yang mengalir perlahan melalui spout-nya hanya gara-gara tak punya grinder.
Rancilio Silvia versi pertama bukan mesin yang mudah dioperasikan karena memang sengaja dibuat untuk berlatih menjadi seorang home Barista. Kelebihan gramasi pada portafilter dan jangan harap bisa memasukannya ke group head, ulang lagi hingga ukurannya pas. Itu salah satu contohnya.
Tamping miring atau locking kurang pas ? shot akan muncrat kemana-mana. Pokoknya ini mesin paling rewel yang pernah saya gunakan. Tapi ia sudah berjasa untuk tahu bahwa kerja Barista itu tidak gampang. Versi terbarunya lebih pemaaf dan walau kapasitas boilernya yang hanya 300mm, itu di rumah, Silvia sudah jauh dari cukup.
Ulasan Rancilio Silvia : Rancilio Silvia Miss Silvia
Catatan : Ini daftar sementara dan akan terru saya perbaharui.
* * *
Head to head Lelit Victoria vs Rancilio silvia gmn om, Lelit punya PID dan pressure gauge dengan harga yg bersaing btw.
bagaimana dengan Gaggia Classsics Pak? terima kasih
I want to share with you one website, where you can choose the game for yourself and play it. So, there it is – https://book-of-ra-slot.com/online-casino-einzahlung-per-telefonrechnung/
Saya di rumah masih pake Dedica aja Om hihi.. Entah mimpi yg kapan jadi kenyataannya bisa punya La Marzocco GS3 di rumah.. Sekalian grindernya Lyn Webber EG 1 😁😁😁
Om Toni, jika diberikan pilihan antara La Marzocco Linea Mini dan Rocket R58 pilih yg mana?? Dan alasannya apa?? Tanpa melihat perbedaan harga..
Ya secara logika pasti la marzocco lah. Kalau ditanya alasan anda cari review Pak Toni Wahid mengenai kedu mesin tersebut, disitu sudah dijelaskan secara gamblang dr brew head dsbnya.
Halo Pak, sy Yosep kakaknya Andi Warnong – Sakha Roastery, salam kenal.
Sy pengguna Silvia versi E, dan sy puas banget dengan kinerjanya. Diluar boiler yg hanya 0,3L dan proses steam yg harus bergantian dan waktu menunggu nya yg lumayan bikin ga sabaran, Silvia adalah mesin rumahan yg keren …
saya lagi kepikiran Rocket Giotto Evoluzione nih om, digandeng baratza sette 270wi (tweak double SHIM ala om Kelvin) kira² mumpuni ga ya..? ato ada saran grinder apa aja nih om?
*same old question* 😀