Di kelas Bisnis program Pasca Sarjana, Deakin University, Melbourne, Australia, William Sudiyono (29) dan teman sebangkunya, Elvis Le yang berasal dari Vietnam tak pernah sekalipun menyinggung topik tentang kopi.
Tapi saat William akan kembali ke Indonesia karena urusan kuliahnya sudah selesai dan akan segera melangsungkan pernikahan, Elvis mengajukan pertanyaan mau berbisnis apa setelah pulang ke Indonesia ?
Entah ada hembusan angin dari mana, secara spontan Elvis malah menawarkan ide untuk berbisnis kopi, khususnya mesin roasting kopi dan William pun tak bisa langsung menjawab pertanyaan teman sebangkunya itu.
Langkah pertama, Elvis mengajaknya ke Vietnam dan bertemu dengan orang tuanya yang ternyata adalah pemilik Vina Nha Trang atau yang biasa disingkat VNT, sebuah perusahaan yang bukan saja memproduksi mesin roasting, tapi juga mesin agrikultur skala industrial yang sudah beroperasi sejak tahun 1997.
Akhirnya setelah studi kelayakan, gayung pun bersambut, dan melalui tangan William, di awal tahun 2017 VNT pun secara resmi masuk ke Indonesia setelah melihat prospek pasar kopi di Indonesia yang masih luas.
Sample Roaster. Tabung atau barrel yang berwarna emas adalah salah satu produk dari VNT yang menarik perhatian dan menjadi salah satu alat roasting kopi yang diperagakan di kantor mereka di kawasan Meruya, Jakarta Barat, tepatnya di Rukan Grand Aries Niaga Jl. Taman Aries Blok E1 no.1T.
Salah satu produk yang terdapat dalan ruang pamer adalah sample roaster yang bisa memuat 100 gram dan waktu roasting sekitar 7 hingga 10 menitan, mesin yang dibandrol dengan harga di bawah 40 jutaan memiliki kualitas rancang bangun tak kalah bagus dengan merek lainnya.
Walau tentunya tak secanggih sample roaster seperti Aillio Bullet R1 yang bisa menyimpan data dan pengaturan 9 tingkat pemanasan yang diatur secara digital.
Tapi dengan kisaran harga 40 jutaan, cukuplah alat ini untuk melengkapi lab kopi Anda.
Shop Roaster 2.5 dan 5 Kilogram. Selanjutnya William mengajak saya ke bagian belakang rukonya untuk melihat sebuah mesin roasting yang berkapasitas 2.5 kilogram.
Untuk saat ini, mesin ini cukup mendulang penjualan VNT di Indonesia dengan banyaknya permintaan dari kalangan roastery yang cocok dengan kapasitasnya yang dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi industri skala kecil.
Apalagi menurut William, mesin ini bisa menghasilkan output atau hasil yang sama walau diisi dengan 500 gram kopi sebagai batas terkecil volumenya yang dijual dengan harga sekitar 160 jutaan sudah PPN.
Sebagai catatan, walaupun bervolume 2.5 kilogram, mesin roasting ini juga bisa menyangrai kopi minimal 500 gram.
Menggunakan bahan bakar gas untuk membakar tungkunya yang intensitas panasnya bisa diatur melalui tombol di panel sebelah kiri.
Selain itu terdapat indikator suhu di ruang drum dan pengkur temperatur biji kopi yang keduanya bisa di lihat pada display di kontrol panel.
Tiga motor terpasang untuk ruang chaft (sisa pembakaran) dengan daya 500 watt, 1 motor untuk memutar drum yang berdaya 400 watt, dan terakhir untuk menggerakan kipas pendingin sebesar 200 watt.
Jadi total keseluruhan VNT yang berkapasitas 2.5 kilogram ini membutuhkan daya listrik sebesar 1.100 watt dengan berat bersih 330 kilogram.
Untuk mesin roasting yang berkapasitas 5 kilogram sudah dilengkapi beragam fitur yang antara lain intensitas panas yang bisa diatur secara digital, lalu kecepatan drum yang bisa di setting RPM-nya.
Nordic. Adalah anak perusahaan VNT yang juga memproduksi mesin roasting namun dengan spesifikasi yang lebih rendah, tapi tanpa mengorbankan kualitas material yang digunakan. Saat berkunjung ke rukonya, terdapat mesin roasting Nordic yang berkapasitas 1 kilogram.
VNT adalah pendatang baru yang meramaikan pasar mesin roasting di Indonesia dan tentunya mereka dengan senang hati akan membukakan pintu bagi pembaca yang ingin menguji secara langsung produk buatan Vietnam ini.
* * *
minta penawaran harga coffe roster kap 2,5 kg VNT /VNTR 2,5
Coffe Grinder kap 40 – 60 kg NORDIC / PMX 60