Namanya memang merujuk pada salah satu merek mobil termahal di dunia, tapi Bugatti tipe Vento “The Smart Power Blender” sebagaimana namanya adalah sebuah blender. Tepatnya sebuah alat peracik pintar yang bisa terkoneksi dengan bluetooth dan mengirimkan resep yang tersedia di aplikasi “Bugatti Chef”.
Bugatti Casa. Alat dibuat oleh Bugatti dari Italia yang memproduksi alat kebutuhan rumah tangga dengan rentang waktu hampir 1 abad usianya. Di Indonesia Bugatti Vento didistribusikan oleh PT Multi Flashindo Karisma dengan banderol harga 18 jutaan saat artikel ini dipublikasikan.
Siapa tahu tulisan ini menjadi alternatif bagi pembaca yang ingin punya pilihan blender lain dari merek yang sudah maju mapan seperti Blendtec.
Unboxed. Dikemas sangat mewah dengan berbagai aksesoris yang tersimpan rapi di dalam kardusnya dan sebaiknya tidak dibuang manakala akan disimpan kembali.
Di dalamnya terdapat Vento, sebuah blender pendatang baru di Indonesia yang produknya didesain oleh Andreas Seegatz yang kelahiran Jerman dengan spesialisasi desain industri.
Spesifikasi. Base atau dasarnya berwarna hitam mengkilap yang menyimpan motor beserta kipas pendingin dengan kekuatan daya listrik 1.000 watt.
Berat keseluruhan sekitar 6 kilogram, cukup ringan untuk dibawa oleh satu orang. Dimensi bawah selebar 25 cm dengan tinggi 51 cm, jadi tak akan kesulitan untuk berada di bawah kabinet dapur.
Jar terbuat dari plastik polycarbonate yang tembus pandang yang diklaim aman untuk bahan makanan karena tak menggunakan zat Bhispenol A (BPA Free) untuk campuran materialnya.
Panel Sentuh. Cukup intuitif dengan cara sentuhan ringan menu yang dipilih sudah langsung merespon. Ada beberapa menu yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan seperti :
- Nut / coffee (jadi bisa untuk menghaluskan kacang-kacangan dan kopi)
- Dough (menguleni adonan roti/pizza)
- Cocktail
- Ice Crush atau menghancurkan es
- Soup
- Smoothies
- Sauce
- App Recipes
Selain menu-menu di atas, terdapat sebuah tombol putar untuk mengatur kecepatan (1 hingga 60) berikut dua layar kecil untuk indikator kecepatan dan waktu. Terakhir icon atau lambang bluetooth yang akan berkedip bila tersambung dengan aplikasi pada smartphone atau tablet.
DC Brushless Motor. Di bagian pisau, Bugatti mengadopsi 4 bilah dengan desain yang sudah dipatenkan untuk meningkatkan toque atau daya putarnya yang didukung oleh dapur pacu berupa DC Brushless Motor.
Sistem DC Brushless Motor adalah inovasi terbaru yang banyak digunakan untuk meningkatkan efiensi, durabilitas, dan mengurangi polusi suara sebagaimana yang sering terjadi pada penggunaan motor biasa
Mencoba Bugatti Vento. Pertama yang saya lakukan adalah mengunduh aplikasi Bugatti Chef dan mempelajari apa saja isinya beserta kemudahan penggunaan ini pada saat dipraktekan (user interface).
Aplikasi cukup menarik dan pada saat dibuka bisa langsung terkoneksi dengan Vento yang terlebih dahulu harus pada posisi “On”. Dengan koneksi Bluetooth aplikasi langsung mendeteksi Vento dan tinggal dipasangkan agar keduanya bisa berkomunikasi.
Resep. Menu Bugatti Chef terdiri dari 11 jenis yang bisa dipilih berdasarkan keperluan seperti :
- Minuman
- Kue untuk pesta ulang tahun atau “Birthday Party”
- Breakfast
- Brunch
- Cook for Kids
- Dinner
- Glutten Fre
- Lunch
- Snacks
- Vegan
- Vegetarian
Tak kurang dari 60 resep yang bisa dipilih serta disesuakain dengan tingkat kesulitan, waktu yang diperlukan dari yang hanya beberapa menit hingga 270 menit.
Presisi untuk keamanan. Nah sebelum masuk ke resep, saya ingin berbagi pengalaman saat pertama kali menggunakannya. Setelah alat tersimpan rapi di atas meja, jar saya pasangkan berikut tutupnya. Lalu menyambungkan listrik untuk mulai menyalakan Vento.
Tapi apa yang terjadi ? Vento tak mau menyala dan hanya lampu indikator di semua ikon menyala lalu mati kembali. Setelah menanyakan masalah ini ke Chef Jojo dari MFK, yang mengatakan bahwa semua kedudukan harus pas dan tutup menunjuk ke arah depan barulah Vento bisa difungsikan. Intinya, alat ini harus benar-benar terpasang secara pas agar tak mogok bekerja.
Broccoli Cheese Soup. Pada saat mencoba di dapurnya MFK, bersama Chef Jojo kami mencoba salah satu resep, Broccoli Cheese Soup. Dengan aplikasi Bugatti Chef yang sudah terkoneksi dengan Vento, hanya tinggal menekan tombol start. Untuk selanjutnya layar memberikan petunjuk langkah-langkah yang harus dilakukan.
Masalah kecepatan putar, pulse (hentakan) kesemuanya sudah diprogram oleh aplikasi yang memerintahkan Vento melalui sambungan bluetooth. Kurang dari 15 menit sajian sudah tersedia dan putaran DC Brushless Motor-nya sudah menghangatkan sup ini.
Volume yang senyap. Saya belum berkomentar tentang betapa volume suara yang dihasilkan mesin jauh berbeda, cukup senyap dan sama sekali tidak mengganggu percakapan saat berada di depan mesinnya,
Bugatti merancang Vento untuk mempermudah proses memasak dengan ketersediaan puluhan resep yang sudah disiapkan pada aplikasinya. Namun sebagai catatan, jangan mencari resep masakan tradisional Indonesia di aplikasi ini karena tidak tersedia.
Bagaimana bila dibandingkan dengan Blendtec Q Series ?. Ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi bahwa kedua blender ini punya spesifikasi atau karakter pengguna yang berbeda.
Misalnya dalam penggunaan motor yang sistemnya bertolak belakang, Vento menggunakan DC Brushless, sedangkan Blendtec menggunakan motor biasa yang banyak digunakan misalnya untuk alat penggiling kopi.
Selain itu daya listrik Vento yang hanya 1.000 watt bila dibandingkan dengan Blendtec yang diasup oleh daya 2 kali lipatnya atau sebesar 2.000 watt hingga tak kewalahan untuk memutar pisaunya dengan kecepatan maksimal 1.560 RPM.
Blendtec ditujukan untuk konsumen yang memerlukan blender bertenaga yang akan mendukung faktor kecepatan. Kemampuan Blendtec khususnya tipe Q Series yang kebetulan juga saya miliki di rumah bukan hanya mampu menghancurkan es batu tapi benda-benda lain sebagai gimmick marketing-nya yang bisa kita lihat tonton di kanal mereka di Youtube.
Untuk Cafe ? Jadi cocok kah alat ini untuk di coffee shop Anda ? Berdasarkan pengalaman singkat menggunakan alat ini, untuk pembaca yang mempunyai kedai kopi dan masih menyajikan minuman dingin seperti smoothies, saya masih menyarankan untuk memilih Blendtec Q Series. Kemampuan Blendtec dalam membuat minuman dingin memang sudah tidak diragukan lagi reputasinya.
Vento tak dirancang untuk kemampuan seperti itu dan mesinnya harus berjibaku untuk menghancurkan es batu menjadi serpihan kecil serta harus dibantu dengan stick. Walau sudah dicoba pada kecepatan maksimal di angka 60, Vento tetap kesulitan menyelesaikan tugas tersebut.
Gunakan Vento untuk membantu memasak di dapur. Daya tarik Vento yang utama adalah kemampuannya dalam membantu siapapun yang berkutat di dapur. Apalagi dengan puluhan resep yang sudah didesain sedemikian rupa agar pengguna mudah meracik bahan melalui aplikasi koneksi bluetooth adalah gimmick produk ini.
Tapi perlu juga diingat bahwa sebenarnya Blendtec sudah punya sistem yang sama dengan produk anyar mereka dengan Blendtec Connect Food Prep System berikut resep berbagai masakan.
Tapi perbedaan harga yang terpaut cukup jauh bila dibandingkan dengan Q Series, membuat Bugatti Vento tak kalah menarik untuk diadopsi selama pengguna bisa bertoleransi terutama dengan daya putarnya.
Demikian sedikit ulasan pengalaman saya menggunakan Bugatti Vento yang desainnya harus diakui, cantik !
* * *