Street Coffee : Mobil Gran Max disulap jadi cafe berjalan

Saat menuju ke lokasi bakmie langganan di jalan Cibadak Bandung, pemandangan terhenti pada sebuah mobil berwarna hitam yang kemudian saya kenal dengan merek Daihatsu tipe Gran Max dengan tulisan putih, “Street Coffee”. Dulu pernah ada VW Combi yang disulap menjadi cafe berjalan, tapi setelah sekian lama tak banyak “food truck” khusus untuk kopi, kecuali malam minggu kemarin. Mau tahu apa dan bagaimana awal mula mobil minibus Gran Max disulap menjadi “Street Coffee” yang baru saja berumur 3 bulan  ?  

Karena sewa ruko itu mahal. Street Coffee pada mulanya merupakan ide Erwin Renaldi yang ingin menjalankan bisnis kopi tapi selalu terkendala sewa ruko yang mahal karena tak sesuai dengan anggran yang ada. Lalu ia berpikir setelah terinspirasi dengan banyaknya bisnis food truck di luar negeri untuk mentransformasi sebuah mobil menjadi warung kopi.

Tak perlu sewa ruko, hanya membayar parkir karena kebetulan lokasi yang sekarang ia tempat di kawasan Cibadak memang diperuntukan bagi para penjual berbagai jenis makanan. Setidaknya aman dari para preman yang pasti akan meminta jatah setiap hari.

Kebetulan ide untuk membuat food truck mendapatkan dukungan penuh dari calon pasangan hidupnya Regina Florecia Sally (27) maka projek pun dimulai.

Desain. Tak tahu bagaiamana awalnya, mereka berdua mulai mendesain dan memilih tipe mobil mini bus dengan merek Gran Max yang dirasa cocok untuk menjalankan bisnis food truck. Ukuran belakang yang bisa memuat cukup banyak barang dan memang mobil ini paling banyak dipilih karena tak sulit untuk dilakukan modifikasi.

Perusahaan karoseri Panca Tunggal tempat mereka meminta dibuatkan mobil cafe tak banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakakan projek pasangan ini. Setelah desain disetujui, projek dikerjakan dan hanya memakan waktu sekitar 2 bulan.

Ergonomi. Mari kita lihat isinya.  Saya mencoba masuk ke dalam untuk mencoba merasakan bagaimana rasanya berada di sebuah ruangan yang terbatas ruang geraknya. Pertama, dengan tinggi saya yang 170cm, kepala pas menyentuh plafon. Tapi lebar ruangan ternyata masih cukup menyisakan ruangan untuk dua orang bekerja di dalamnya, dengan segala keterbatasan tentunya.

Makanya hanya satu mesin kecil satu group merek Rocket tipe R58 yang terdiri dual boiler berikut grinder Mazzer Super Joly yang ditempatkan di bagian bar. Itu belum termasuk berbagai aksesoris pendukung yang kesemuanya harus dipilih dengan seksama agar kesemuanya bisa ditempatkan dalam ruang yang terbatas.

Listrik. Satu generator yang getarannya cukup terasa di dalam mobil ditempatkan pada sisi luar hingga buangan asap tak masuk ke ruangan dalam. Dengan daya 3.000 watt maka pembangkit listrik kecil ini bisa mengoperasikan semua peralatan termasuk untuk penerangan.

Saat ini masih menggunakan kopi dipasok oleh salah roaster di kota Bandung yang mereka jual dnegan rentang harga antara 18 hingga 30 ribuan. Konsep Street Coffee yang unik sudah mengundang banyak perhatian dan mereka baru saja berpartisipasi dalam sebuah acara saat keduanya harus menyajikan kopi tanpa henti selama berjam-jam.

Untuk sementara Street Coffee hanya mangkal di jalan Cibadak, tepatnya berdekatan dengan jalan Pajagalan dan belum mulai merambah ke lokasi lain. Jadi kalau Anda berada di kota Bandung, mampirlah ke tempat ini sambil menikmati banyak makanan favorit saya di jalan Cibadak. Street Coffee buka setiap menjelang malam setiap harinya, kecuali libur di hari Kamis dimana termasuk para pedangang kaki 5 di jalan Cibadak.

 *  *  *