Pembaca sedang dihadapkan dengan sebuah grinder yang dulu pernah di beri merek dengan sebuah perusahaan kopi yang gerainya berada disetiap sudut jalan strategis. Solis tipe Scala adalah veteran penggiling kopi yang seringkali direkomendasikan sebagai salah satu grinder untuk para penyeduh kopi di rumah. Kini hadir di Indonesia dan saya berkesempatan mencoba performanya dan ini adalah kesan satu minggu menggunakan Scala.
Tentang Solis dan Konstruksi Scala. Perusahaan berbasis di Swiss yang sudah berusia lebih datu 1 abad ini bukan hanya memproduksi alat penggiling kopi, tapi juga berbagai alat keperluan rumah tangga seperi juicer dan pengering rambut. Di Indonesia, Solis dipasarkan oleh Otten Coffee dengan harga jual 2 jutaan saat tulisan ini dipublikasikan.
Kesan pertama adalah beratnya yang sangat ringan, hanya 1.5 kg karena hampir keseluruhan materialnya terbuat dari plastik serta bentuk fisik yang lebih kecil dari Hario V60 Electric Grinder atau Mahlkonig Vario. Dari sisi desain cukup menarik dengan dua warna dominan, silver dan hitam yang membalut Scala.
Fitur Utama. Mulai dari bean hopper atau kontainer penampung biji kopi yang bisa memuat 250 gram, walau tak dilengkapi dengan bean catcher (untuk menutup akses biji kopi ke bagian burr), Scala sudah dilengkapi dengan sebuah plastik hitam di bagian bawah hopper berfungsi agar biji kopi tak memantul saat alat ini dioperasikan.
Menggunakan burr tipe konikal dengan diameter 30mm dimana pengaturan atau grind adjustment dilakukan dengan menggunakan sistem stepless (perpindahan atau pengaturan dilakukan dengan menggeser burr hingga per milimeter). Walau mengadopsi sistem stepless, namun Scala membatasi pergeseran dari 7 hingga maksimal jam 11, jadi tak sepenuh lingkaran sebagaimana grinder kelas komersial.
Tak ada switch on/off, karena Scala menggunakan tombol pengatur waktu yang terdapat di sebelah kiri untuk mengaktifkan grinder yang hanya dibekali daya listrik 180 watt.
Menggunakan Scala. Fasilitas timer cukup memudahkan yang bila diputar maksimal akan memberikan waktu 1 menit sekian detik dan membiarkan Scala bekerja sendiri. Perpindahan burr sangat mudah dilakukan apalagi disertai dengan indikator berupa dot kecil hingga paling besar.
Pada setting yang paling halus, Scala mencatatkan waktu 35 detik untuk 20 gram kopi. Tapi, bagi Anda yang ingin mencari alat giling kopi yang bisa digunakan untuk espresso, Scala tidak bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut. Setelah saya coba, hasil gilingnya yang paling halus pun belum bisa digunakan untuk ekstraksi di mesin espresso. Anda bisa melihat contohnya setting terhalus pada foto di bawah.
Hal positif lain yang bisa saya tambahkan adalah penampung kopi atau doser yang minim statik, atau hanya sedikit kopi yang menempel di bagian dalamnya.
Penutup. Scala adalah sebuah grinder yang ditujukan bagi peminum kopi yang tak memerlukan kehalusan untuk mesin espresso. Walau minim fitur, tapi cukuplah grinder ini digunakan untuk berbagai alat seduh di luar domain espresso dengan hasil yang tak akan mengecewakan karena dibekali oleh burr tipe konikal 30mm yang sudah cukup mumpuni untuk keperluan di rumah.
Feima N600 atau Latina ? Sulit mengalahkan grinder yang satu ini dengan kehandalan yang sudah teruji selama sekian tahun saya gunakan. Tapi Scala adalah alternatif yang bisa Anda pilih untuk sebuah produk penggiling kopi buatan negara Swiss.
* * *
ada yang jual sparepart nya nggak???
sama baratza encore gmana om ? bagus mana ?
Thanks banget reviewnya om toni