Laksamana Gusti (41), pemilik Pigeonhole, sebuah coffee shop di kawasan Bintaro sedang memperhatikan pemasangan mesin roasting merek Probat yang berkapasitas 5 kilogram yang ia instalasi di rumahnya. Walau masih belum bisa dicoba, alat “bakar” kopi sebagaimana ia menyebutnya sudah menggenapi keinginannya sejak dulu untuk segera memulai memproduksi kopi dengan bendera “sarang merpati”.
Bermula dari nama jalan Merpati. Nama Pigeonhole sebenarnya bermula dari sebuah jalan yang menjadi lokasi mereka sekarang ini dan kemudian dijadikan nama coffee shop yang usianya menjelang 1 tahun. Berdampingan dengan sebuah taman bermain, lokasinya tak sulit untuk ditemukan dengan menggunakan salah satu aplikasi navigasi.
Ruangan seluas 130 meter dengan pintu masuk berwarna kuning ini berbalut warna putih dengan tempat duduk yang di tata sedemikin rupa sehingga mata pengunjung bisa dengan mudah menyaksikan langsung aktivitas para Barista di belakang bar.
Ubin, Bang & Olufsen. Salah satu yang menarik mata saya adalah desain lantai yang pada banyak coffee shop cukup diplester untuk menonjolkan kesan industrial. Tapi tidak di Pigeonhole, mereka mengkombinasikannya dengan ubin tradisional dengan motif bunga berwarna coklat, krem, dan kuning. Sebuah de ja vu untuk mengingatkan saya pada romantisme rumah-rumah tempo dulu.
Susah melepaskan padangan dari audio karena di bagian rak bar terdapat speaker tanpa kabel, Beolit 12 dari Bang & Olufsen berwarna merah jambu yang berhasil menyabet “Red Dot Design Award”.
Bagi yang ingin menghirup udara di luar, Pigeonhole menyediakan kursi-kursi sekaligus tempat bagi Anda para penikmat rokok. Peringatan sudah tercantum di pintu masuk bahwa asap rokok dan vaping tak diperkenankan di bagian dalam untuk menjaga aroma kopi yang mereka sajikan.
Kopi dan Opera. Gusti mengingat saat dulu pertama membuka Pigeonhole saat banyak pengunjung justru memesan minuman di luar kopi. Sedikit membuatnya kecewa, tapi secara perlahan kini Pigeonhole sudah dikenal sebagai penyedia banyak varian kopi-kopi terbaik baik dari dalam maupun luar negri. Jadi tak usah khawatir karena para barista yang terlatih di Pigeonhole akan merekomendasikan beberapa kopi, khusus bagi Anda yang enggan mencampurnya dengan susu pada bagian slow bar.
Memang sebagaimana yang dikatakan Gusti, Pigeonhole seperti melawan arus, yang juga bisa terlihat dari mesin espresso mereka di bagian bar. Berbeda dengan pemandangan yang sering saya lihat di coffee shop “genre kekinian”, Pigeonhole merupakan tempat pertama di Indonesia yang menjadikan mesin espresso San Remo tipe Opera sebagai jantung operasional sehari-hari. Bagaikan sebuah motor bergaya sportster, mesin dengan cat berwarna hitam mate ini mengusung segudang fitur hasil desainer para insinyur pabrikan yang berbasis di Treviso, Italia bagian Utara.
Mesin roasting Probatone mungkin kini sudah mulai digunakan oleh Gusti dan kita akan menantikan produk kopi “sarang merpati” mereka.
Alamat Pigeonhole:
Jl. Merpati II, No. 40
Bintaro, Sektor 1, Jakarta
* * *
Apa bisa pesan online?, kalo ada no yg bisa dihubungi?