Saya meletakan mesin Hottop di halaman rumah dan mengangkatnya tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra dengan berat sekitar 4.5 kg. Ketersediaan ventilasi yang mencukupi sangat diperlukan maka jadilah ruang terbuka dipergunakan agar asapnya bisa terbang bebas. Ini salah satu mesin roasting yang penggunanya tak perlu jam terbang tinggi, bahkan yang baru pertama kali melakukan roasting pun tak akan sulit mengoperasikannya, tentu saja setelah membaca dan memahami buku petunjuknya.
Auto Pilot
Hottop menyediakan fasilitas bagi orang yang enggan atau masih belum berkeinginan mengeskplorasi variabel proses roasting seperti suhu, pengaturan aliran udara, atau berapa lama waktu yang “pas”. Orang seperti saya masuk ke dalam golongan ini dan Hottop sudah berbaik hati menyediakan tombol penyelamat, sistem Auto. Sambil komat kamit merapalkan doa, mesin pintar ini hanya akan memberikan dua perintah saja : masukan dan keluarkan. Biji kopinya tentunya.
Hottop dari Taiwan
Secara keseluruhan tidak ada yang berbeda baik dari segi fisik, ukuran dan kualitas bahan dan Anda bisa merujuk pada tulisan saya sebelumnya di : Hottop Coffee Roaster. Secara keseluruhan layak dipanjang dengan mayoritas material stainless yang mengkilap.
Bagian yang paling manrik tentunya ruang roasting yang dilapisi kaca hingga perubahan warna biji kopi bisa terlihat dengan jelas. Lalu di bagian atasnya, terdapat dua filter termasuk pada bagian belakang. Biji kopi dimasukan pada bagian atas dengan ketersediaan panel agar kopi bisa langsung masuk ke drum dengan mudah.
Karena menghasilkan panas tinggi, bagian kiri dan kanan Hottop dipasang pagar pengaman untuk melindungi sentuhan anggota badan secara langsung dengan mesin.
Mesin buatan Taiwan ini sudah cukup lama beredar jauh sebelum saya memulai blog ini. Di Indonesia dipasarkan melalui akun instagram @hottopindonesia dan keterangan harga bisa ditanyakan melalui email ke hottopindonesia@gmail.com.
Beberapa coffee shop khususnya di Jakarta sudah menggunakan Hottop yang walau kapasitasnya hanya 250 gram, tapi mesin ini mau diajak kerja rodi untuk berproduksi berkilo-kilo setiap harinya.
Fitur USB
Cuma yang membedakan dengan model terdahulu yang pernah saya coba, kali ini Hottop mengakomodasi pengguna yang ingin memanfaatkan piranti lunak, misalnya Artisan. Dengan instalasi piranti lunak tersebut kendali Hottop bisa diambil oleh komputer yang belum sempat saya coba.
Komunikasi dua arah pada komputer yang bersistem PC/Mac/Linux bisa terjadi berkat ketersediaan port USB. Tapi pada buku petunjuknya terdapat disclaimer atau pernyataan bahwa Hottop hanya menyediakan piranti USB saja tanpa adanya keterlibatan langsung dengan para pengembang piranti lunak tersebut.
Antar Muka / Interface
Pada saat pertama kali dinyalakan, Hottop langsung memilihkan fungsi Auto dengan dua variabel suhu akhir di 201 derajat Celsius dan waktu roasting selama 18 menit. Ini semacam angka keramat, tapi tak usah takut karena mesin masih memperbolehkan mengubah kedua parameter penting ini sesuai selera.
Jadi walaupun namanya Auto, pada saat roasting sedang dilakukan, pengguna boleh mengubah target suhu, tingkat kencangnya kipas angin (skala 1 hingga 10) untuk menghalau asap di dalam drum, tingkat panas (heating elements), dan waktu yang diinginkan.
Selanjutnya terdapat tiga mode manual, Ad1, Ad2, dan Ad3 dan kita tinggal mengisikan angka target suhu dan lama waktu roasting. Ya hanya dua hal itu yang bisa diatur pada saat akan dioperasikan. Lalu bagaimana pengaturan suhu ruang (heat) dan kekuatan kipas angin untuk mengatur ventilasi bila tidak bisa ditentukan pada saat roasting akan dimulai ?
Memang khittah mesin Hottop sudah didesain seperti itu, tapi pada saat tombol START sudah ditekan, Anda akan dibebaskan untuk melakukan berbagai perubahan pada empat komponen tadi. Misalnya menaikan suhu awal pada 5 menit pertama, lalu menstabilkan pada suhu tertentu pada tahap kedua, dan kembali naik lagi perlahan sebelum biji kopi dikeluarkan.
Demikian juga dengan fungsi kipas yang skalanya dari 1-10, misalnya pada menit-menit pertama untuk mengusir kelembaban pada drum akibat menguapnya air pada biji kopi, Anda bisa sedikit mengencangkan putaran kipas. Atau menjelang crack pertama saat volume asap semakin meningkat, putaran kipas kembali ditingkatkan.
Intinya, pada saat roasting sedang dilakukan, pengguna dibebaskan untuk menyesuaikan empat parameter tersebut berdasarkan “angka keramat” ataupun apapun namanya. Nah setelah selesai, Hottop akan menawarkan apakah kesemua angka-angka tersebut akan disimpan untuk digunakan pada waktu selanjutnya ?
Bila Anda menjawab iya, maka untuk selanjutnya tinggal tekan A1, A2, atau A3, tempat Anda menyimpan semua data bila akan digunakan kembali. Sayangnya, Hottop hanya menyediakn mode “custom” yang bisa disimpan pada tiga tempat saja, di mana fungsi ini sama persis seperti fitur yang terdapat pada kamera DSLR untuk menyimpan data seperti white balance, kecepatan, picture style, RAW, evaluative metering, bukaan, ISO.
Untuk siapa mesin roasting Hottop ?
Di sebuah coffee shop milik teman saya. Hottop terus di perkerjakan hampir tanpa henti setiap hari demi mengejar target para pelanggan yang memesan kopi. Awalnya ia menggunakan hanya untuk memenuhi keperluan cafe-nya sehari-hari. Tapi eh, kenapa tidak dimanfaatkan untuk keperluan komersial walau kapasitasnya terbatas, dan masih berjalan hingga sekarang.
Buat saya Hottop adalah mesin roasting yang bisa digunakan sebagai sarana untuk memperlajari prilaku biji kopi dengan “memainkan” parameter target suhu, waktu, kipas ventilasi, dan panas ruang drum.
Pada saat pengguna sudah khatam atau setidaknya sedikit tahu bagaimana perubahan keempat variabel tersebut berpengaruh besar terhadap hasil akhir, mungkin sudah waktunya untuk melirik mesin dengan kapasitas yang lebih besar dan fitur yang lebih lengkap. Jika tidak, cukuplah Hottop menjadi teman setia Anda untuk menghasilkan kopi “fresh” setiap saat.
Tapi untuk sementara waktu, seperti tadi siang, biarlah tombol sakti, “Auto” akan saya gunakan sehari-hari sambil menikmati Sholawat Syi’ir Tanpo Waton nya Gus Dur.
Ah makanya itu, saya yakin, orang NU itu tak aka bisa berpisah dengan secangkir kopi !
* * *
harga berapa dan belinya dimana ?
Pak. Wiliam…beli mesin kopinya dimana ? apakah online ? saya berminat beli Pak. Tks
Wah, ini nih, alat yang bener-bener saya butuhkan. Tunggu modal cukup. Siapa tahu malah sudah keluar yang lebih canggih.
Mantab bung reviewnya!
keeeeereeeeeen. kabita nih
Yg tanya harga dan problem service, coba hubungi akun instagram dan email di atas. Utk Bung Tomy Mahassy, rumah sangrai kopi yg dimana bang?enaknya kan relatif spt saya yg doyan pedes ga seneng makan gudeg yg manis,tentu kurang pas kalau sekedar menanyakan enak atau nggaknya 😉
Terima kasih pak sutrisno.
Kemaren sempat email ke hottop nya
Untuk tipe seperti diatas Rp.30jt.
Berapa duit nih om Toni?
Sekarang harganya berapa ya Pa Toni?
Keren pa mesin auto rostingnya..kalau boleh tahu ini brp watt ya pa?dan brapa ya pa harganya?
Sekalian pa berkenan di riview rumah rumah roaster, agar bisa tahu tempat2 roaster yang enak2 trims pa tony..
salam kopi nusantara
Salam,
Saya mohon informasi service resmi Hottop coffee roaster dimana? karena Mesin Hottop saya rusak……mohon bantuannya kalau ada info service dimana..terimakasih All,
Pak alfadrian syah,
Kita sudah komunikasikan lewat email ya pak.
Terima kasih.
Saya mau tanya harganya versi yg bisa compatible dgn artisan. Apakah Hottop Indonesia masih aktif? Saya Sudah email tapi gak ada balasan sampai sekarang. Mungkin ada kontak hp/wa yg bisa kontek langsung?