Bila saja Jonas Prakasa (34) tidak mencoba secangkir espresso di sebuah tempat saat melakukan perjalanan bisnis sebagai seorang fotografer pernikahan, mungkin kota ini tidak akan pernah mengenal Three O Six, sebuah coffee shop di kawasan Klampis, Surabaya bagian Timur. Mereka termasuk yang mengawali kehadiran sekian banyak specialty coffee shop di Surabaya di sebuah “laboratorium” kecil di tempat Jonas tinggal.
Sebagaimana Jonas, saya juga pernah mengalami menjadi seorang fotografer pernikahan, sebuah profesi yang menuntut stamina prima dan jam kerja panjang untuk bisa mengikuti seluruh rangkaian acara yang sudah dipersiapkan panitia dengan hari kerja mayoritas di akhir pekan.
Tapi setelah sekian tahun menekuni pekerjaan tersebut, akhirnya Jonas memutuskan untuk pensiun dini dari profesi ini sekaligus memberikan waktu berharga untuk kehidupan keluarganya.
Setelah seteguk espresso yang seolah memberikan “wangsit”, Jonas memutuskan bahwa kopi adalah pilihan yang sepertinya memungkinkan untuk dijalani dan mulai wara wiri di berbagai situs serta forum kopi. Ia banyak membaca bahwa mesin espresso Rancilio Silvia adalah partner yang “rewel” untuk dijadikan sebagai ajang latihan menyeduh kopi.
Rewel karena Silvia menuntut presisi dosing, tamping, dan harus didukung oleh sebuah grinder espresso yang mumpuni. Bila salah satu faktor itu absen, nona yang satu ini biasanya sering merajuk, tapi banyak home barista tetap mencintai mesin klasik yang tetap bertahan selama puluhan tahun, termasuk Jonas yang “mengorbankan” teman-teman dekatnya untuk dijadikan objek percobaan di awal ia belajar mengoperasikan mesin ini.
Apartemennya yang bernomor 306 menjadi saksi saat ia berjibaku mendalami ilmu kopi sekaligus tempat diskusi dengan banyak rekannya yang kebetulan ada dua di antaranya yang sudah terbiasa dengan kultur kopi di Sydney, Australia dan kebetulan menjadi partner kerja hingga sekarang.
Satu tahun kemudian, setelah banyak persiapan yang dilakukan, nomor apartement 306 di tahbiskan menjadi nama coffee shop dengan sedikit modifikasi menjadi “Three O Six” yang berlokasi di tempat yang sekarang dengan luas sekitar 70m persegi dan terdiri dari dua lantai. Semuanya dari hasil tabungan yang mereka kumpulkan bersama.
Sekarang tentang kopi, bila Three O Six menamai espresso signature-nya dengan Bubble Gum, yang caramel finish-nya selalu saya ingat, mungkin sama sebagaimana pengalaman Jonas dulu. Meminjam kata-katanya, secangkir espresso yang “easy to drink, rich flavor, sweet, and not too heavy”, dan begitulah bila dua kopi Afrika dari Ethiopia dan Kenya di satukan menjadi hasil racikan Three O Six, Bubble Gum.
Bila Anda ingin menambah perbendaharaan rasa kopi-kopi dari luar, Three O Six banyak menyediakannya yang menurut Jonas dimaksudkan untuk membuka perspektif para peminum kopi akan kekayaan rasa selain kopi Indonesia.
Sesekali Anda bisa menikmati single origin yang didatangkan dari berbagai region seperti : Colombia Cauca Caloto, Colombia Huila El Cedro, Rwanda Kivu, El Savador Finca El Condor, Guatemala Finca Rosma, dan Kenya Gakuyuni.
Didampingi oleh ketiga rekannya, Adiv (34), Immanuel Niko (26), dan Anthony Pribudi (30), Three O Six adalah Mecca untuk specialty coffee di Surabaya.
* * *
sangat menginspirasi banget pasti menyenangkan punya laboratorium kopi sendiri
sempat berkunjung ke Three O SIx dan berbincang ttg kopi dengan Pak Jonas,,was great moment at surabaya, trully great cafein fix while in surabaya. sangat sangat sangat direkomendasikan bagi siapapun penikmat kopi di Indonesia yang tertarik dengan specialty coffee, khususnya untuk masyarakat surabaya
sekarang banyak cafe yang menarik utk dicoba
thanks u cikopi
Delicious content on blog. Hope to see local scene soon. Am very keen to visit Indonesia.
May I ask if you think it is risky to visit during the month of January because of the floods in Jakarta and other areas of Java. The floods could be a problem for a tourist and worst still for the local.
Is there a suburb in Jakarta in which to get accommodation that is high and dry without risk of floods? however, life is a risk.
Dear Mel,
January should be fine. Even if there is floods (we dont know yet..), some parts of Jakarta will still be accessible, especially on the southern part. Anyway, there are others besides Jakarta worth to visit in Indonesia,
hope it helps.
b.regards-chandra
Thank you for dropping by Pak Tony,
KEEP ON INSPIRING!
may the brew be with you
~cheers