Langsung saja, dari segi konstruksi, kecuali panel alumunium di bagian kiri dan kanan, keseluruhan tubuh Speesdtser dibungkus dengan material stainless yang menurut spesifikasi pabrikan memiliki ketebalam 1mm dan 2mm di bagian drip tray-nya.
Putaran steam berada di bagian kiri yang bisa digerakan secara bebas dengan catatan posisi drip tray harus ditinggikan terlebih dahulu. Ya, posisi drip tray bisa naik-turun dengan mengatur sekrup yang berada di dua kaki depannya.
Bagian brew-head yang mempunyai boiler terpisah dan dilengkapi dengan PID (proportional–integral–derivative) untuk pengaturan temperatur terpasang secara horizontal di bagian tengah. Di samping kanannya, terdapat putaran yang biasanya difungsikan untuk air panas yang ternyata hanyalah sebuah dummy atau hiasan semata.
Insinyur di Speedster terpaksa melakukan hal tak lazim ini demi menyeimbangkan unsur simetri dengan putaran tuas steam di bagian kiri.
Sedangkan air panas dioperasikan dengan rocker switch terpisah dengan posisi ke atas (air panas) dan ke bawah untuk campuran air panas dan dingin. Campuran kedua suhu air ini dimungkinkan karena air dari boiler akan bergabung dengan air yang mengalir dari pipa terpisah dan memiliki suhu yang jauh lebih rendah.
Sebuah perangkat yang dinamakan selenoid dipasangkan sebagai katup buka tutup air panas dan dingin yang beroperasi sedemikian rupa sebelum air keluar dari “hot water wand”
Sayang saya tidak sempat mengukur suhu air panas bagian atas dan bawah, tapi kombinasi air panas dan dingin pada rocker switch di Speesdter merupakan fitur pertama yang saya temukan pada sebuah mesin espresso.
Kvdw Speedster harga nya ? Dan kl di Jakarta beli di mana selain Otten ?? Maaf nanya dulu bos ku
harganya itu loh, mana lagi rupiah lagi melemah 🙁
Thanks ulasannya Pak, cakep banget ni mesin…
Btw, link paging nya kekecilan, ampe ga kelihatan…