Setidaknya saya tidak melihat gumpalan kecil yang biasanya menjadi tradisi tak terpisahkan dari grinder doserless pada saat mencoba Mythos One yang difabrikasi oleh Nuova Simonelli di Italia. Kecepatan, presisi, temperatur hasil giling kopi yang dijaga untuk tidak melebihi angka 45 derajat Celsius, adalah karakteristik yang dimiliki oleh Mythos One yang kelahirannya dibidani oleh empat orang Barista kelas dunia: James Hoffman, Gwylim Davis, Fritz Storm, dan Collin Harmon.
Mythos
Diperlukan hampir 60 komponen pokok untuk merakit sebuah Mythos. Komponen terbesar tentunya motor dengan daya listrik 800 watt yang menggerakan burr atau alat giling yang terbuat dari bahan titanium berdiameter 75mm. Menurut brosurnya, dengan bahan titanium, burr bisa terus beroperasi hingga kapasitas giling kopi mencapai 1.200 kg. Selebihnya mari kita lihat fitur lain yang terdapat di grinder Mythos.
Tak mudah mengangkat grinder yang nama lengkapnya Mythos One Pro Clima yang beratnya tak berjauhan dengan mesin satu group Domobar atau hampir mencapai 23 kg. Dari kejauhan bentuknya yang kotak memanjang ke atas tampak seperti CPU komputer dengan tinggi setengah meter.
Di bagian atas, hopper bean atau tempat biji kopi bisa memuat biji kopi sebanyak 1.3 kg yang dilengkapi dengan bean catcher atau separator agar biji kopi tidak masuk ke dalam alat giling. Bean catcher adalah kelengkapan yang sangat berguna saat pengguna akan mengganti biji kopi tanpa harus menunggu habis.
Pada saat alat bean catcher berada dalam posisi tertutup, secara otomatis motor tidak bisa difungsikan untuk melindungi tangan yang mungkin secara tidak sengaja masuk ke dalam bagian burr.
Di bagian atas Anda akan melihat bagian panel yang berisikan angka-angka digital. Alat elektronik ini yang dilengkapi dengan 3 tombol utama akan mengatur berapa lama waktu giling yang tentunya bisa di program. Dimulai dengan 0.01 hingga ke titik maksimal 30 yang kesemuanya dibuat dalam satuan detik.
Heat Sink & Micro Adjustment
Mirip dengan perangkat power amplifier pada sistem audio yang dilengkapi dengan penyerap panas atau heat sink yang bertujuan agar suara yang dihasilkan tetap prima. Demikian juga halnya dengan Mythos yang punya fasilitas tersebut yang lokasinya bersatu dengan chute atau tempat mengeluarkan kopi yang telah digiling.
Di sebelahnya sebuah tombol “micro adjustment” untuk menghalus atau mengkasarkan kopi. Sistem ini hanya memerlukan sedikit putaran untuk hasil yang diinginkan oleh pengguna.
Selain heat sink sebagai alat untuk mengurangi panas akan friksi kopi di dalam burr, sistem pendingin lainnya berupa dua buah kipas di bagian samping dan di belakang yang hembusan udaranya difungsikan saat suhu mesin mulai naik.
Di bagian paling bawah, sebuah micro switch yang bersebelahan dengan tombol power dengan bentuk bulatan kecil dan cukup ditekan dengan porta filter akan memfungsikan grinder. Lampu LED yang akan terus menyala dan memberikan sinar di bagian porta menjadi pelengkap khusus bagi pengguna yang bekerja dalam pencahayaan yang tak bersahabat.
Menggunakan Mythos
Mythos langsung siap diajak bekerja setelah tombol “on” ditekan dan lampu LED berwarna putih mulai memberikan penerangan. Untuk beberapa saat kipas angin mulai bekerja dengan hembusan angin ke bagian dalam mesin.
Pertama tentu menyesuaikan posisi burr untuk mengatur kehalusan bubuk kopi. Putaran tombol micro switch sangat membantu sehingga pengguna tidak perlu memutar collar atau bagian leher grinder untuk mengatur posisi burr.
Tutaran tombol sedikit keras, tapi tetap mudah digerakan ke kiri dan ke kanan dengan indikator berupa angka dan simbol biji kopi dari mulai yang kecil (halus) dan besar (kasar). Setelah selesai maka porta filter tinggaln ditekan tanpa harus menahannya dan kopi pun mulai keluar dari bagian bawah heat sink.
Konsistensi
Saat pertama keluar kopi langsung jatuh ke bagian tengah filter dan tanpa adanya clumping atau butiran berbentu bola-bola kecil, sebuah anomali yang biasanya terdapat pada grinder jenis doserless. mekanisme penghancur clumping atau yang disebut oleh Simonelli sebagai clumping crusher bekerja sangat baik selama saya mencoba grinder ini.
Setelah beberapa lama melakukan berbagai perubahan ukuran kehalusan, saya membawa bubuk kopi dengan penerangan lampu belajar. memperhatikan dengan seksama, meraba dan menekan dengan jari untuk melihat konsistensi grind size.
Supaya lebih lengkap, lensa makro digunakan untuk mengambil foto hasil penggilingan dan melihat secara kasat mata konsistensi grinder buatan Italia ini. Di mata Yoshua Tanu, juara Barista Indonesia tahun 2014, Mythos adalah grinder andalan yang ia gunakan sehari-hari di Chronicle yang salah satu alasannya adalah keseragaman partikel yang dihasilkan.
Kecepatan
Dari pengalaman mencoba beberapa hari, kecepatan Mythos tak terlalu mengecewakan dengan varian 7 hingga 9 detik dengan beberapa setting grind size yang saya gunakan. Tentu akan sedikit lebih lama bila semakin halus.
Bagaimana dengan temperatur kopi ? Saya mencoba melakukan sedikit percobaan dengan memasukai alat pengukur suhu di porta filter dan menyiapkan 500 gram kopi yang akan di giling secara terus menerus.
Pabrikan atas masukan keempat Barista yang terlibat dalam projek bersama Universitas Alcona membatasi suhu kopi di angka 35 hingga 45 derajat celsius sebagai suhu ideal untuk menggiling dengan grind size espresso. Tapi pertanyaannya pada saat Mythos digunakan secara terus menerus apakah suhunya bisa melebihi angka 45 derajat ?
Dengan berbebekal 500 gram kopi, bekal saya terakhir di kantor, maka mulailah percobaan dilakukan. Waktu di set sekitar 4 detik per dosing yang juga dimaksudkan untuk melihat bagaimana respon dan performa mesin saat dioperasikan dalam kecepatan tinggi.
Suasana AC kantor yang dingin membuat temperatur awal dimulai dari suhu 24 derajat dan kenaikan mulai terlihat setelah beberapa kali micro switch ditekan dengan kisaran 2-3 derajat. Suhu terus meningkat terutama ke angka 26, 28, 31, 33, 35, 37, 41 lalu bertahan beberapa saat hingga akhirnya pada batas 43 derajat kedua kipas mulai berfungsi untuk mendinginkan kompartemen mesin.
Walau sudah dicoba lagi, suhu tak bergeming di angka tersebut dan malah perlahan turun hingga agak lama di suhu 39 sampai 42 hingga saya kehabisan stok kopi.
Sebagai catatan, ini bukan percobaan ilmiah yang bisa dijadikan sebuah kesimpulan akhir, tapi untuk sekedar melihat bagaimana pergerakan suhu bubuk kopi pada setting tertentu yang tidak diubah.
Tentunya masih banyak faktor lain yang perlu dijadikan faktor pertimbangan untuk menguji validitas percobaan saya, misalnya jumlah kopi yang ditambah dalam kapasitas maksimalnya atau 1.3 lalu dicoba tanpa henti seperti tadi. Seterusnya, bisa juga dicoba dengan lebih menghaluskan bubuk kopinya pada batas terhalus yang bisa dilakukan oleh Mythos dan melihat apakah ada perbedaan kenaikan suhu yang signifikan.
Mythos menggunakan pengatur suhu agar kopi tetap konsisten, selain mudah untuk dibersihkan serta memperkecil faktor terbuangnya kopi secara percuma (Yoshua Tanu, Juara IBC Tahun 2014)
Akhirnya
Secara prinsip, sejak alat penghalus biji ditemukan, tak banyak yang berubah dari cara kerjanya. Dua material yang didekatkan, baik yang terbuat dari batu maupun bahan baja digunakan untuk menghancurkan benda yang berada di tengahnya dalam kecepatan putar tertentu.
Teknologi bisa mengatur suhu mesin espresso pada angka yang diinginkan. Inovasi lainnya seperti pengaturan tekanan pompa yang bisa dibuat dalam variable yang berbeda sudah lama digunakan pada mesin espresso.
Grinder ? Masih banyak yang harus dilakukan, tapi pengembangan yang dilakukan oleh Simonelli melalui Mythos One Pro Clima dalam fitur seperti pengaturan suhu dan clumping crusher patutlah diapresiasi.
Apakah saya merekomendasikan Mythos. Saya akan langsung menjawab “iya” tentunya bila Anda punya anggaran 30 jutaan lebih untuk menebus harga mesin ini dan ingin mendapatkan fitur dan performa mesin yang meyakinkan.
Tapi kemampuan Mythos yang sudah diuji oleh 4 Barista dunia tentu memiliki kredibilitas yang tak boleh dipandang sebelah mata. Sayangnya Anda harus menunggu waktu 3 bulanan untuk dapat menggunakan Mythos karena pasokan yang tak berbanding lurus dengan jumlah permintaan yang membludak.
Penutup, terima kasih untuk Christian dari Froco yang sudah berbaik hati merelakan mainan barunya untuk saya coba selama beberapa hari.
* * *
Distributor Mythos One : Toffin Product
2 tahun penantian akhirnya grinder ini touchdown di Maktal Coffee Bar-Lombok. Puas dengan hasil grindingnya yang supercepat. Doserless without clumping!!!
Thanks for great info and review Pak Toni.
Maaf,kalau dihitung2 lagi jadinya total 2 tahun nih. Tetap terima kasih untuk great reviewnya ya Pak Toni
Thanks for great review Pak Toni.setelah penantian panjang, sekitar 1 Tahun akhirnya berhasil meminang mythos one nuova simonelli.
Terkadang saya sampai haru dan bersyukur jumpa cikopi.kalo ga ada cikopi, belum tentu ada Maktal Coffee Bar saat ini di Lombok.
Dan cinta saya pada espresso dimulai dari Nuova Simonelli Oscar.
Sekali lagi terima kasih atas review2nya.
Jika ada kesempatan berlibur di Lombok, silahkan mampir ke kedai kopi sederhana kami, Maktal Coffee Bar
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini http://www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis 🙂