Sore itu Jane Sugianto (24), sedang menuangkan air panas yang ia tuang dari teko Hario Buono ke kopi yang diseduh dengan Chemex. Tangan terampilnya tahu waktu yang tepat kapan untuk menuang atau berhenti sesaat sambil memperhatikan alat penimbang digital hingga ritual ini sampai pada titik akhir. Sore itu saya berada di SF Roastery, tempat yang baru beberapa bulan dioperasikan bersama rekannya, David Irawan (26)
Bagi Anda yang belum pernah menengok tempat ini, cukup bmemayangkan sebuah lokasi yang berada dideretan ruko-ruko yang sebagiannya dijadikan gudang dengan mobil yang berseliweran ke luar masuk area parkir. Nah, di sinilah lokasi SF Roastery, sebuah coffee shop yang belum satu tahun hadir di kota Bandung dengan alamat di jalan Rajawali Timur No. 15.
Terlepas dari lokasinya yang tak lazim, tapi SF Roastery adalah tempat bisa Anda kunjungi pada saat berada di kota Bandung. Terlebih mereka melakukan roasting sendiri dengan beberapa varian kopi dari wilayah Jawa Barat yang antara lain dari Ciwidey dan Sumedang. Kopi dari dua lokasi perkebunan kopi ini oleh David di roast dengan beberapa karakteristik yang berbeda, tapi secara umum lingering sweetness, seperti halnya kopi Sumedang yang saya nikmati.
Sebelumnya selama dua tahun David berada di Melbourne dan bekerja di beberapa coffee shop di kota tersebut sembari mendalami bidang yang sama sekali bertolak belakang dengan ilmu teknologi informasi yang ia dapatkan sebelumnya.
Di tahun 2013 David kembali ke Indonesia dan pernah menjadi finalis di Indonesia Barista Championship tahun 2014 hingga akhirnya memutuskan untuk punya usaha sendiri di bidang kopi.
Berlainan dengan Jane, selain sebagai seorang desainer interior, titik balik karirnya berubah saat ia mulai rajin mendaki kebun-kebun kopi di Jawa Barat. DI lokasi kebun yang ia kunjungi, Jane memperhatikan setiap detail proses panen hingga tata cara pengolahannya. Sama dengan David, perempuan yang pernah mengikuti studi bahasa Mandarin di Guangzhou, China lalu melangkah dibidang yang ia jalani hingga sekarang, kopi.
Cafe mereka hanya berukuran ruko berbentuk persegi panjang dan Anda bisa melihat kesemua pernik desain merupakan hasil karya Jane yang pandai mengubah barang biasa menjadi detail interior yang membuat saya betah berlama-lama duduk di sini. Semakin lengkap ritual sore kemarin apalagi sambil menikmati sajian cake pisang dengan sejumput butter yang terbuat dari campuran espresso dan beberapa makan lainnya.
Buka setiap hari hingga jam 10 malam, dan SF Roastery adalah satu lagi tempat yang saya rekomendasikan buat Anda yang ingin menikmati kopi dari tanah Sunda hasil roasting kedua orang yang sudah menambah satu lagi perbendaharaan specialty coffee shop kota ini.
* * *
sedih karena sudah tutup secara permanen
Wahahaha, kemaren abis nyasar disini pas lagi nyari kuitansi hotel kosong nih.. :p
Dkt dari ciroyom, di belakang NISP, si aa ma teteh ownernya ramah pisan, sebelum beli juga diajak cupping dulu supaya ga nebak-nebak cenah, hehehe..
Dan akhirnya ane ngambil Garutnya yg wanginya mirip ubi dan rasanya tajem, lbh berani ketimbang Sumedangnya yg kalem..
=)
oh iyah, dan pintunya teh digeser, gagangnya di sebelah kiri..
😛
Sukses terus David buat sf roastery nya. Nanti pasti mampir kesana…
terimakasih informasinya….