Sudah hampir empat dekade Sutomo (58) berkeliling dengan sepeda ontel di jalanan Semarang menjajakan kopi bubuk yang ia giling sendiri. Sebagian kopinya ia peroleh dari Taman Delta Indonesia, eksportir yang berpusat di Semarang, walau dibeli dalam partai kecil. Taman Delta tak pernah berniat membedakan pembeli kelas kakap atau pedagang kecil seperti Sutomo. Berkat perusahaan ini orang seperti Sutomo bisa terus menjajakan kopi bubuknya di jalanan kota Semarang. Jadi pantaslah kalau Moelyono mengundangnya secara khusus pada acara Java Barista Competition tanggal 16 Oktober kemarin dan mengenalkannya kepada khalayak. Coffee Explore.
Java Barista Competition
Ini perhelatan untuk mengujui keterampilan para Barista yang diikuti oleh 24 peserta dari Semarang dan sekitarnya. Diselenggarakan oleh PT Taman Delta dalam sebuah rangkaian untuk mengenalkan kopi dari hulu hingga ke hilir dan diakhiri oleh event Java Barista Competition. Acara diawali dengan kunjungan ke kebun kopi di salah satu daerah di Jawa Tengah, melihat proses pasca panen dan pengolahan kopi di PT Taman Delta adalah sebagian kegiatan yang langsung dipimpin oleh Moelyono.
Pada saat ia menjadi juri Indonesia Barista Championship tahun 2013 dan 2014 ia merasakan betapa wakil Jawa Tengah masih belum bisa berbicara di event tingkat nasional. Moelyono berharap bahwa pada suatu saat ada wakil Barista dari Jawa Tengah khususnya dari Semarang yang bisa berlaga di event tingkat nasional, syukur bila jadi pemenang.
Moelyono juga agak menyesalkan bahwa pola pikir para Barista masih terpaku pada atraksi latte art. “Padahal bila mau belajar kopi tentunya harus diawali dengan pengetahuan tentang ekstraksi kopi yang benar, lalu berlanjut bagaimana cara membuat cappuccino yang benar, selanjutnya baru ke latte art“.
Harapan lain dari kegiatan ini saat pemilik cafe bisa menyaksikan kegiatan ini dengan tujuan mereka bisa memahami sebuah proses pembuatan kopi yang benar.
Khusus pada Java Barista Competition standard kompetisi yang digunakan mengacu pada aturan yang tertera di World Barista Championship (WBC). Kegiatan ini menguji sejauhmana para Barista mengeluarkan kemampuannya dihadapan dua juri WBC, Mira Yudhawati dan Hendri Kurniawan dan beberapa juri nasional lainnya.
Kompetisi sudah usai walau sayangnya saya tak bisa menyaksikan keseluruhan pertandingan, dan Intan Sakina dari Teamates Indonesia sudah dinobatkan menjadi pemenang kejuaraan yang baru kali ini dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah. Secara keseluruhan saya melihat sebuah perhelatan tanpa cela yang kesemuanya berlangsung di atrium DP Mall kota Semarang.
Selain acara Java Barista Competition dalam waktu yang bersamaan juga diadakan acara Kontes Kopi Spesial ke-6 yang menguji 24 varian kopi-kopi unggulan dari berbagai wilayah penghasil kopi di Indonesia. Saya melihat para juri dari perwakilan kopi Kapal Api, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI), dan pembeli dari luar negeri.
Moelyono Soesilo
Elia Martuti (41), istri Moelyono mengenang sesaat mereka baru membina rumah tangga dan melhat jadwal kerja suaminya yang tak mengenal jam. Seringkali ia melihat Moelyono tertidur di sofa dengan beberapa telepon genggam yang tak pernah dimatikan. Saat berdering Moelyono bisa langsung bagun dan sigap menjawab pertanyaan lawan bicaranya yang pada umumnya pembeli dari luar negeri, untuk kemudian melanjutkan acara tidurnya. “Untunglah ia tak pernah rewel dengan makanan, walau di luar susah mengontrol kebiasaan wisata kuliner yang sering dilakukannya” ujar Eli yang sudah mendampingi Moelyono sejak tahun 1998.
Pada saat bekuliah di salah satu Universitas di Jogjakarta dengan spesialisasi bidang keuangan, Moeyono sudah diserahi tanggung jawab pekerjaan di PT Taman Delta. Tiga hari di Joga dan tiga hari berikutnya di Semarang ia lakoni hingga menamatkan pendidikan tingginya.
Perdagangan Bursa Komoditas adalah spesialisasinya dan agenda hariannya tak lepas dari fluktuasi harga kopi yang turun naik, termasuk nilai tukar mata uang yang harus dipelototi setiap saat. Sejak tahun 2008 ia merasakan
Saat berbincang khusus dengan saya, Moelyono tetap optimis dengan kopi Indonesia walau ia merasakan kompetisi yang semakin berat terutama dari persaingan pemain luar. Menurut Moelyono, mereka bisa langsung mendapatkan akses dengan para petani tanpa harus mengeluarkan modal untuk investasi. Sebaliknya, pemain lokal harus mengeluarkan kapital untuk pembelian tanah, pergudangan.
Belum lagi bunga bank dan akses pasar meraka yang luas. Ia mencontohkan bagaimana sentra produksi kopi di Lampung saat ini terus digerogoti oleh pemain asing. Bagi pemain lokal seperti PT Taman Delta yang sudah menginjak generasi ketiga, mereka harus terus berjuang agar tetap terus bisa bertahan. Mitos bahwa sebuah perusahaan yang biasanya cerai berai di generasi ketiga kini berada dipundak Moelyono.
“Negara lain boleh punya kuantitas kopi dalam jumlah yang sangat besar, tapi susah menandingi faktor rasa kopi Indonesia” kata Moelyono sembari memperlihatkan betapa bernasnya untaian kopi arabika di negara Vietnam yang baru saja ia kunjungi.
PT Taman Delta sebagai salah satu perusahaan kopi tertua di Semarang sudah membina ratusan petani kopi yang tersebar di Sumatra dan Jawa. Programnya adalah pemberian benih kopi dan terus menjaga kualitas hasil panen agar bisa diterima oleh pasar di luar negeri.
Moelyono merencanakan kegiatan Coffee Explore akan dilangsungkan secara rutin dan terus membangun sebuah kesadaran akan komoditas kopi spesial sembari memberikan edukasi kepada para pemain di tingkat hilir. Tapi bila ada orang yang tak sungkan terjun langsung pun untuk hal yang bersifat sangat teknis selama acara berlangsung, Moelyono adalah orangnya.
Kita nantikan kegiatan Coffee Explore selanjutnya di kota yang punya warisan kuliner luar biasa, sembari meyakini bahwa upaya Moelyono seyogyanya memberikan dampat positif bagi perkembangan kopi di kawasan Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.
* * *
eh ada fotonya om faruk jadi juri hehehehehe
semoga makin maju dunia perkopian di Jogja _ Semarang
pagi mas toni, kemarin saya juga di DP mall. pas banget pas event cupping nya excellso.
btw, saya Fahmi, Mahasiswa prasetiya mulya, saat ini sedang dalam phase business plan untuk membahas issue fairtrade dan local coffe indonesia. apakah kami bisa minta tolong untuk tanya beberap hal terkait issue coffee dan business coffee indonesia? 🙂
Pagi Fahmi…
Untuk informasi tentang fair trade & local kopi coffee Indonesia, bisa menghubungi kami secara langsung, PT Taman Delta Indonesia. Kita akan bantu berikan informasi se-maximal mungkin.
Pak Toni, trima kasih atas kehadiran nya di Semarang, membantu kesuksesan event kita. Juga atas ulasan nya juga. Sukses untuk kopi Indonesia. Salam kopi dari Semaramg
Salam Kenal pak Moelyono, Saya immanueldari tangerang Mau Tanya alamat di pt.taman delta Indonesia ini dimana ? Dan boleh kan minta nomor hpnya untuk Tanya lebih Lagi karena Saya lg Mau buka cafe di daerah serpong. Thanks
Semangat Pak Toni…..Salam Kopi dari Semarang