Rancilio masih mempertahankan dua tipe grinder klasik mereka yang diberi nama “Rocky” sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 1991. Hanya sedikit perubahan kosmetik yang mereka lakukan pada tahun 2009 dan sampai saat ini Rocky masih punya banyak penggemar setia termasuk saya.
Setelah sekian lama belum mengenalkan produk baru, di tahun ini Rancilio mengenalkan tipe Kryo untuk kelas komersial sebagai penyegaran dari tipe MD40 yang sudah hadir lebih dari dua dekade.
Unboxing Kryo
Untuk wilayah Indonesia, semua produk Rancilio termasuk mesin espresso didistribusikan oleh Caswell’s dan dari perusahaan inilah saya memperoleh Kryo.
Kesan pertama tentang Kryo adalah beratnya yang mencapai 13 kilogram yang diselimuti oleh pelindung styrofoam yang membungkusnya dengan sangat rapat. Dari sisi berat badan, Kryo hanya berselisih satu kilogram lebih ringan dari Mazzer Super Jolly yang keduanya sama didatangkan dari negara Italia.
Ada dua tipe grinder Kryo dalam jajaran produknya yakni tipe doser dan doserless, jenis yang saya tulis di sini. Doserless, atau tanpa adanya tempat untuk menempatkan kopi setelah digiling dan semakin populer keberadaanya.
Lebih praktis, tak banyak menyimpan dan membuang sisa kopi walaupun sebagaimana istilah Kryo, kopi hanya digiling pada saat diperlukan (on demand).
Perlahan Kryo saya keluarkan dalam kardusnya bersama bean hopper yang dilengkapi dengan buku petunjuk untuk mengoperasikan grinder ini yang disajikan dalam berbagai bahasa.
Desain. Berwarna hitam dengan material besi yang kokoh kecuali bagian plastik untuk bean hopper dan panel elektroniknya sebagaimana bisa Anda lihat pada foto di bawah.
Sesuai spesifikasinya, penampung kopi bisa memuat 1.3 kilogram yang dihiasi dengan lambang perusahaan Rancilio di bagian depannya. Kontainernya dilengkapi dengan stopper yang bisa dibuka tutup untuk memisahkan biji kopi saat akan melakukan penggantian atau membersihkan bagian dalamnya.
Berlanjut ke bawah, pengaturan atau grind size adjustment yang satu-satunya berwarna menyolok berbentuk bulatan kecil. Panel atau display elektronik bila dinyalakan berwana biru dengan font dot matric yang mudah dibaca termasuk untuk mata saya yang sudah mulai uzur.
Display digital dikelilingi oleh heat sink yang terbuat dari aluminium yang didesain oleh Rancilio untuk meyebar panas akibat putaran motor yang berevolusi dengan kecepatan tinggi sekaligus mengurangi panas biji kopi.
Kedudukan portafilter (fork) terbuat dari material besi terpasang dengan kokoh yang langsung berada di bawah chute atau tempat keluaran bubuk kopi. Satu tombol kecil yang langsung akan mengaktifkan grinder saat ditekan oleh portafilter yang bisa dilepas tanpa harus dipegang terus.
Terakhir, penampung kopi yang bisa dilepas berada di bagian paling bawah berikut tombol power yang terdapat di bagian kanan.
Menggunakan Kryo
Kryo saya sandingkan dengan grinder Mazzer Super Jolly dan membandingkan ukuran keduanya yang tak terlalu jauh berbeda. Kryo hanya tampak sedikit lebih rendah, tapi itu hanya karena bean hopper Mazzer yang yang menjulang lebih tinggi.
Setelah dinyalakan, display electronik memberikan salam dan segera menginstruksikan saya untuk melakukan kalibrasi atau menentukan waktu dosing untuk single dan double. Semua tombol fungsional dan tak sulit untuk berpindah menu saat menentukan berapa detik untuk masing-masing shots.
Tentu perlu percobaan terlebih dahulu agar watu dosing dilakukan dengan tepat dengan bantuan timbangan digital, misalnya 4.2 detik untuk volume 10 gram pada portafilter single, hal yang sama juga dilakukan untuk double shots.
Nah, di bagian pengaturan saat saya mulai mencoba memuta tombol berwarna oranye, kedudukannya tak terlalu leluasa untuk memudahkan tangan bebas bergerak. Akhirnya saya membuka penutup atasnya agar perpindahan burr bisa dilakukan dengan leluasa.
Hanya dengan menekan tombol kecil di bagian bawahnya dan putaran bisa dilakukan dengan cukup lancar, dengan syarat tutup bagian atasnya yang terbuat dari plastik dibuka terlebih dahulu.
Menggunakan sistem stepless, jadi perpindahan burr bisa dilakukan sedikit demi sedikit sesuai akurasi yang diinginkan. Agar menghemat kopi saat pertama kali melakukan setting, burr biasanya saya putar ke bagian yang paling halus sehingga motor tak bisa berputar. Lalu tinggal putar sedikit demi sedikit hingga mencapai ukuran yang sesuai.
Setelah setting selesai dilakukan maka portafilter tinggal ditekan hingga besentuhan dengan tombol kecil yang akan langsung secara otomatis mengaktifkan motor grinder. Suara cukup halus dan saya bisa melepaskan pegangan ke porta tanpa harus takut posisinya terlepas.
Kemampuan Kryo untuk mengunci portafilter agar tetap pada posisinya memungkinkan pengguna bisa melakukan tugas lain sembari menunggu dosing selesai terutama untuk penggunaan dengan frekuensi tinggi.
Terdapat beberapa fitur menarik pada display elektronik seperti penghitung atau counter untuk melihat berapa kali alat ini sudah digunakan, mode “customized” yang terpisah dari ukuran single dan double yang sebagian besar belum saya eksplorasi lebih lanjut.
Akurasi. Itu kesan yang harus saya sampaikan terlebih dahulu setelah beberapa hari terakhir kemarin menggunakan Kryo On Demand. Perbedaan hanya satu desimal dari kopi yang masuk dan keluar membuat Kryo sangat presisi dan enggan menyimpan sisa kopi yang biasanya suka tersangkut di bagian chute atau di doser pada grinder yang menggunakan fitur ini.
Perbedaan angka yang hanya berkisar 0.3 hingga 0.5 gram dari 20 gram sudah jauh dari cukup untuk pengguna yang mementingkan ketepatan volume dosing. Kryo juga punya rekor yang cukup bisa dibanggakan dalam hal kecepatan dengan kemampuan menggiling kopi sekitar 9 detik untuk 20 gram kopi.
Walau ada sedikit kendala di bagian pengaturan atau pada saat melakukan setting yang dirasa kurang ergonomis, tapi secara keseluruhan grinder yang nama lengkapnya “Kryo 65 OD” merupakan sebuah produk yang diharapkan tetap setia melayani Anda dalam jangka waktu panjang terutama untuk keperluan komersial.
* * *
halo mas Toni, nice writeup and photography as usual 🙂 baru tau kalau ada grinder ini dari rancilio. taste nya gimana bandingin Mazzer SJ? saya ada DRM/Bezzera 012 klo mo di review mas 🙂
Hi Albert, long time no see … bole kalau seandainya kita coba tulis di sini untuk grinder nya.
Untuk taste kalau dibanding Mazzer ? Belum dibandingkan untuk variabel kopi yang sama.