Satu lagi wakil Indonesia yang akan berlaga pada kejuaraan Cup Tasters tingkat dunia di Melbourne di bulan Mei mendatang, Vito Adi Tjandrasurja yang baru saja menyabet gelar Indonesia Cup Tasters Championship, yang berlangsung di Bali, tanggal 6-8 Maret kemarin. Tanpa persiapan khusus saat ia mendaftarkan diri ke acara ini, tapi lajang kelahiran kota Malang, 25 tahun lalu ini akhirnya berhasil mengukuhkan dirinya sebagai juara Cup Tasters pertama di tanah air.
Peraturan Indonesia Cup Tasters Championship sederhana dimana setiap peserta akan disuguhkan 8 set cangkir kopi yang masing-masingnya terdiri dari 3 cangkir, jadi jumlah totalnya adalah 24. Dalam waktu maksimal 8 menit mereka harus bisa memilah kopi yang berbeda dari masing-masing set. Pememang ditentukan dari akumulasi atau jumlah jawaban yang benar serta waktu tercepat.
Tentang Vito
Saat berkuliah di Le Cordon Bleu, Adelaide, Australia, dengan spesialisasi Restaurant & Catering Management, Vito pernah bercita-cita untuk bekerja di salah satu coffee shop di sana. Keinginannya didasari atas kegemarannya menikmati kopi di Cibo Espresso di kota tempatnya menuntut ilmu.
Walau akhirnya tak kesampaian magang di coffee shop di sana, sepulang ke Indonesia di tahun 2010, ia mengutarakan keinginan untuk membuka bisnis kopi kepada orang tuanya yang kebetulan punya bisnis oleh-oleh di Jalan Raya Randuagung 9, Singosari, Malang dengan nama Sensa (Sehat Enak, Natural SAjiannya).
Jadilah ia memakai nama yang sama setelah mendapat dukungan penuh dari keluarga dan Sensa Koffie-pun pertama hadir di bulan April 2010 di toko oleh-oleh yang sudah berdiri sejak tahun 1998. Sensa Koffie lahir dari sebuah keinginan agar kopi terbaik dari Indonesia sebisa mungkin diolah dan dibawa ke tingkat yang mendunia.
Mulai terjun ke roastery semata agar ia bisa menghemat konsumsi kopinya yang tak terlalu banyak saat itu walau kini sudah mengandalkan mesin dengan kapasitas 5 kilogram buatan Froco. Cabangnya di Bali yang berlokasi di Jalan Dewi Sri, komplek Ruko Tati Photo kawasan Kuta adalah sebuah testamen penting perjalanan Sensa Koffie yang terus berkembang.
Just calm & slurp
Itu saja resep yang ia lakukan selama mengikuti kompetisi ini selain mempercaya instink dan indera perasa kita. Vito merasakan bahwa event ini sangat kompetitif terlebih banyak peserta lain sudah mempunyai jam terbang yang lebih tinggi. Apalagi Vito, ia tak punya pengalaman mengikuti lomba serupa ditambah dengan persiapan minim yang hanya mengasah triangulation beberapa hari sebelum kompetisi dimulai.
Demikian pula dengan persiapannya menghadapi kejuaraan yang sama di Australia bulan Mei mendatang, Vito akan terus berlatih mengasah indera perasanya dari berbagai kopi terutama dari luar Indonesia. Demikian kata Vito yang tahun depan akan segera melepas masa lajangnya untuk meminang Fitri Cuhadi, teman SMA-nya di kota Malang.
* * *
Om Vito memang freakkkk!!! triangulation ga ada yg salah.. edann!!!..
Kang Toni, naon nyak nu dimaksud “mengasah triangulation” teh ? Hatur nuhun.
keren
Congrats vito,selamat berjuang
Saya nyesel baca di website cikopi ini, setelah beralih mengkonsumsi kopi segar dari roaster dan menikmati hasil seduhan sendiri setelah sebelumnya minum kopi dengan cara mengunjungi cafe cafe ,baik yang branded maupun abal2 saya jadi rewel kalau ngopi di luar. Terlebih saya membeli specialty coffee yang direkomendasikan…hidup saya menjadi sulit….Asem Tenan !
One of the most epic comment I have … !
Om Tony, surely I hate you…you can not do this ..CONTROL ON ME
ohhhh ternyata yang punya Sensa Coffee….terbukti kopinya enak, klo ke Malang selalu mampir
Sukses di Aussie…
Waaw, finally Vito diliput juga
Keren banget sih. Waktu lomba hanya dia yg benar semuanya 🙂 salute…
sukses di Melbourne