Saya selalu mengibaratkan alat penggiling kopi itu seperti speaker dalam dunia audio. Begitu sentralnya peran speaker yang berkualitas dalam keseluruhan sistem hifi atau high-end, sehingga selalu disarankan untuk terlebih dahulu membeli pengeras suara ini sebelum amplifier. Demikian juga halnya dengan sebuah grinder yang posisinya sama dengan speaker.
Belilah grinder, dengan kualitas terbaik sesuai dengan anggaran yang tersedia, baru memilih mesin espresso, bukan terbalik. Jadi, sebagaimana speaker bagus yang akan mereproduksi suara seolah penyanyinya berada di hadapan Anda, sebuah alat penggiling kopi akan menghasilkan “grind size” yang konsisten, sebuah parameter penting untuk menghasilkan ekstraksi maksimal di mesin espresso.
Untuk urusan grinder, nama besar Mazzer boleh jadi merupakan pilihan pertama yang paling banyak direkomendasikan. Lumrah, karena Mazzer sudah membuktikan sebagai pabrikan yang produknya punya daya tahan dan kualitas tak meragukan sebagaimana saya yang menyukai Mazzer Kony dengan pisau gilingnya yang menggunakan sistem conical, salah satu grinder terbaik yang pernah saya gunakan.
Tentu saja harga Mazzer yang relatif tinggi membuat banyak pabrikan lain berusaha memberikan pilihan produk yang tak kalah menarik dan tentu dengan kualitas yang bersaing. Salah satunya adalah perusahaan yang berpusat di Treviso kota kecil di bagian Utara negara Italia, yang juga merupakan tiramisu berasal. selain pusat perusahaan Quamar Srl. Nama Quamar mungkin masih belum banyak di kenal di Indonesia, selain itu produk ini masih belum resmi beredar di Indonesia, tapi diharapkan dalam waktu yang tak lama lagi.
Spesifikasi terpenting pada sebuah grinder adalah burr atau pisau gilingnya dan Quamar M80 melengkapinya dengan sistem flat burr yang berdiameter 63mm, ukuran moderat yang tak terlampau jauh berbeda dengan merek grinder yang pernah saya tulis seperti Macap MX menggunakan ukuran burr 65mm, Compak K6, Hey Cafe, dan Anfim Caimano dengan diameter 64mm.
Quamar M80 dilengkapi dengan tenaga penggerak berupa motor yang akan memutar pisau sebanyak 1600 RPM dan memakan daya 330 watt. Tingginya 52cm karena kontainer kopi yang bervolume 1.2 kilogram walau di Amerika mereka menawarkan opsi untuk bean hopper yang lebih kecil. Body-nya terbuat dari alumunium dengan berat total 10.5 kilogram.
Grind Adjustment : Menggunakan sistem step adjustment, cukup mudah digunakan dengan menggeser gir pada posisi yang sudah ditentukan sambil menekan tombol hitam. Tomobol kecil ini dilengkapi dengan per atau spring yang sayang kualitasnya tak terlalu bagus, jadi waktu itu saya menggantinya dengan bahan yang lebih kokoh.
Doser. Artinya kontainer penampung kopi yang sudah digiling dengan kapasitas 280 gram. Pengguna bisa mengatur banyaknya keluarkan kopi pada saat dosing dengan memutar tombol seperti yang terlihat pada foto di bagian bawah. Di dalam doser terdapat sebuah kawat besi untuk membersihkan doser dari kopi yang masih menempel di pinggiran kontainer akibat listrik statis. Chute dilengkapi dengan pelindung jari agar siapapun tidak iseng memasukan jari pada saat grinder beroperasi.
Portafilter Fork. Tepat berada di bagian bawah doser sebagai tempat agar pengguna bisa meletakan portafilter sambil melakukan dosing. Jaraknya cukup dekat, namun tidak menghalangi pandangan untuk melihat jumlah kopi yang dikeluarkan ke dalam portafilter.
Power Switch. Di bagian kanan bawah terdapat dua power switch untuk posisi on dan off yang sayangnya tidak dilengkapi dengan pengatur waktu atau timer.
Menggunakan Quamar M80. Saya berkesempatan menggunakan grinder ini selama beberapa minggu dan selama itu cukup puas dengan kemampuan Quamar. Sistem “step adjustment” yang dilengkapi dengan angka membuat Quamar M80 cukup mudah digunakan dalam mengatur kehalusan kopi. Sebagaimana kita tahu setting grinder untuk mencari kehalusan yang pas perlu sedikit kesabaran apalagi pada alat giling yang “stepless”, tapi untunglah Quamar menggunakan sistem step, cocok bagi saya yang sesekali ingin serba cepat.
Hal lain yang membuat saya menyenangi Quamar adalah saat dosing, mekanisme doser star-nya mampu menyapu kopi hingga bersih, nyaris tanpa sisa yang membuat proses membersihkannya jauh lebih mudah.
Selama hampir satu bulan saat saya menggunakan Quamar M80 walau dengan frekuensi yang tidak terlalu tinggi, dan selama itu belum ada keluhan yang berarti. Kalaupun ada, saya ingin agar bean hopper-nya diperkecil hingga bisa duduk manis di kabinet dapur saya yang tak terlalu tinggi. Tapi pabrikan menjanjikan bahwa produk M80 adalah mesin espresso untuk komersial hingga bisa digunakan untuk kerja rodi di cafe.
Penutup. Tentu tak ada grinder terbaik dengan berbagai kelengkapan yang Anda inginkan, tapi setidaknya Quamar sudah memenuhi kriteria alat penggiling kopi yang sangat layak untuk dipertimbangkan. Dengan kisaran harga 8-10 jutaan (semoga saya tidak salah), Quamar M80 akan segera meramaikan pasar alat penggiling kopi di Indonesia dalam waktu yang tak lama lagi.
* * *
mau tanya nih..ini klo mau beli dimana ya di indo??..klo disurabaya yg paling lengkap alat kopi gini dimana ya..??
thx ya
Tarikan dosingnya enak hehehe, kayaknya tau nih grinder sekarang dimana. Good review kang.
Keren !!! Mirip sekali dengan Mazzer
Jadi sekarang buat yang punya Budget minus, bisa ngelirik benda yang satu ini dech…
Minta Review untuk Grinder Elektra donk….
Arigato Om Toni