Pernah coba salah satu kopi dari Jawa Barat yang diakhir setiap tegukan terdapat sedikit rasa strawberry ? Nathanel Charis (43) atau yang biasa dipanggil Nael mengenalkan kopi ini kepada saya beberapa waktu yang lalu dari salah satu daerah penghasil kopi di Jawa Barat. Sejak beberapa tahun terakhir, pria yang dulunya berprofesi sebagai fotografer, kini rajin memperkenalkan kopi dari tanah Priangan kepada publik melalui perusahaan yang ia dirikan, Morning Glory Coffee. Di lokasi cafe-nya yang ke-4 dan baru saja dibuka di Pondok Indah Mall 1 (Street Galery), Jakarta saya berbincang dengan Nael yang tampak tak lelah walau harus kurang tidur untuk mempersiapkan gerai kopinya. Selain di PIM, cafe Morning Glory bisa Anda temukan di Bandung (Setrasari Plaza Unit C2 – 31, Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri), Medan (Griya Riatur), dan tempat istirahat tol Cipularang km 97 arah Jakarta.
Mengapa kopi dari Jawa Barat ? Alasan sentimentalnya menurut Nael karena ia dilahirkan di kota Bandung, tapi Jabar, tapi dari catatan sejarah, dulunya Jawa Barat adalah penghasil kopi dan sangat terkenal, lalu tenggelam setelah lahan kopinya berubah menjadi komoditas lain seperti teh. “Walau saat ini Morning Glory mengolah kopi dari banyak daerah di Indonesia, tapi passion saya tetap kopi dari Jabar karena punya potensi yang harus terus digali” lanjutnya.
Tentu saja kopi ini tidak bisa dipromosikan tanpa adanya tindakan nyata di bagian hulu, yakni para petani yang sekarang sudah mulai bergairah menekuni kembali usaha kebun kopinya. Inilah yang saat ini terus dilakukan oleh Nael dari Morning Glory dengan terus menerus melakukan upaya pendampingan saat masa tanam hingga pengolahan di pasca panen. “Seiring dengan diikutinya teknik proses pasca panen yang baik, menurut Nael banyak kopi Jabar yang menghasilkan body medium hingga bold, dan bahkan menurut Nael, kopi dari daerah Sumedang sudah bisa menghasilkan cita rasa chocolaty.
Selain di wilayah Bandung, saat ini lahan kopi di Jawa Barat saat ini tersebar di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Sukabumi, dan Cianjur. Morning Glory melakukan pendampingan dan kerjasama dengan para petani dari daerah Ciwidey, Rantaya, Sumedang dan Cibeureum. Walau kapasitasnya masih sekitar 1.000 ton per tahun, tapi Nael berharap dengan dukungan yang diberikan oleh pemerintah propinsi Jawa Barat yang akan mengembangkan lahan kopi seluas 350 ribu hektar dalam waktu beberapa tahun ke depannya.
Tapi walau kopi Jabar punya beberapa keunggulan, Nael menyadari bahwa kerjsama dari para petani sendiri sangat diperlukan terutama kesamaan pandangan untuk maju bersama. “Bagaimana mungkin melawan serbuan kopi asing jika dengan tetangga sendiri pagetreng atau saling cakar-cakaran” ujar Nael yang sudah “pensiun” dari dunia foto dan lebih memilih untuk terjun total di industri kopi.
Menurut Saky Septiono SH dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM Kini kopi Jawa Barat sedang memasuki tahap akhir untuk memperoleh Indikasi Geografis, sebuah perlindungan hukum yang diharapkan akan lebih memberikan proteksi secara hukum dan sekaligus diharapkan punya efek positif dari sisi komersialnya.
Bagi Anda yang ingin mencicipi rasa kopi Jabar, Morning Glory cafe di Pondok Indah menyediakan beberapa varian dari daerah-daerah yang sudah saya sebutkan di atas. Macet ? Jangan khawatir mereka buka hingga dini hari dan jam dua pagi di akhir pekan.
* * *
pas saya diminta bikin kopi chemex ma pa nael ,saya langsung grogi takut ga enak tapi beliau dengan ramah bilang kopi aku enak 🙂 seneng bisa dapet ilmu kopi dr beliau
Selamat bos, maju terus Kopi Jabar…sukses selalu
saya paling benci kopi espresso soalnya pahit banget, tapi semenjak minum espresso buatan Pak Nael….ternyata espresso itu manis. Buat Morning Glory the BEST lah !!!
Selamat ya buat Morning Glory nya yg baru. Kapan2 saya akan mampir. Sukses selalu, Nael..!!
Awal ketemu Ko Nael langsung tersihir dengan kopi Jawa Baratnya yang mantap… Hahaha…
Maju terus kopi Jawa Barat….
Salam kenal buat temen2 yg blm smpt kenal hehehe…. Makasih buat supportnya… Makasih banget Kang TONY karyanya selalu asik2, yuk kita majuin Indonesia lewat bidang kita msg2, mudah2an kita manusia Indonesia semakin Jaya, dan punya legacy yg bisa diteruskan oleh generasi berikut. Kalau ada peribahasa “AN APPLE A DAY WILL PUSH ALL THE SICKNESS AWAY” – yuk kita sama2 coba lakukan paling tidak “A GOODNESS A DAY AND SHARE ABOUT GOODNESS EACH DAY”…. smoga membuat kita semua semakin maju…. Amieennnn
wah,ditunggu liputan ke kebunnya pak.
kayaknya kopi jawa dari jawa masih perlu di apresiasi lebih deh.jawa tanahnya luas, dan dari barat sampai timur menghasilkan taste kopi yg berbeda,sayang kalau hanya dikenal dengan nama “JAVA”. salut dengan pak Toni Wahid,Cikopi.com, pak Nael, dan teman2 roaster serta peminum kopi lainnya yg mau nyebutin lokasi asalnya.supaya makin dikenal.
next : Sembalun-Rinjani 🙂
semoga kopi dari jawa barat semakin dikenal …
Kopi jawa barat ibarat ‘unknown part’ dari belantara kopi Indonesia.
Congrats bro Nael n Morning Glory! All the best!
Bro Andy, saking senengnya kemaren hari Minggu tertangkap kering ngopi (plus makan) sekeluarga yah …. qiqiqiqiqiqi
Kalo ketemu ko Nael, selalu berharap dapat nyicipin kopi2 “hidden crops” nyentrik, yang sptnya ga dijual di pasar lokal, mungkin karena jumlahnya terlalu sedikit, atau masih kurang diapresiasi oleh market. Si Strawberry yg disebut oom TW itu contohnya. Atau beberapa minggu lalu kopi “blackcurrant” yg aromanya konsisten dari beans, espresso, sampai jd cappucino. Sambil ngetik ini, di sebelah ada cangkir kosong bekas “chemex/V60 blend” nya MG, tp dibrew-nya pake aeropress hehehe…
MG Street Gallery PIM3, skrg jd specialty cafe di mall yg terdekat dr rumah. Dan Kees Spirit itu ga cuma penampilan doang yg keren, performanya jg user-friendly & asyik banget.
MAW Brouwer pernah menulis kutipan,.” Tuhan tersenyum ketika menciptakan tanah Priangan..” beliau mungkin lupa pada saat yang sama kopi juga diciptakan.
p TW bikin ulasan coffee blending doong…
Wah,belajarnya sampai sejauh itu ya.pingin juga sih.smoga terwujud deh..
SPIRIT!!!!!