Buat para manual brewer, teko bukanlah sekedar alat yang bertengger di kompor untuk memanaskan air belaka. Fungsi pentingnya seakan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tahapan menyeduh kopi terutama pada metode pour over. Berbicara mengenai teko, tentu kita tak bisa melupakan Hario Buono yang menjadi salah satu pelopor penggunaan teko khusus untuk pour over. Desain produknya yang modern langsung menyabet penghargaan desain produk dari “Red Dot” yang bergengsi dan masuk ke toko peralatan dapur Williams Sonoma. Kini satu lagi produk teko pour over yang baru hadir di Indonesia, Kalita Wave Pot.
Pertama kali melihat teko cantik yang kemudian saya tahu produksi Kalita ini saat booth Intelligentsia menggunakannya pada pameran SCAA yang berlangsung di Boston kemarin. Kehadirannya bersaing dengan produk teko dari Bonavita yang dinobatkan oleh SCAA sebagai salah satu “New Invention” di tahun 2013. Semoga Anda masih ingat, selain produk Wave Pot, sebelumnya perusahaan Jepang yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini juga mengeluarkan “Kalita Wave” produk pour over dengan bentuk filter-nya yang bergelombang.
Spesifikasi : Kalita Wave Pot dibuat hanya satu ukuran dengan kapasitas satu liter. Badannya terbuat dari stainless yang berhias garis melingkar serta dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa agar kokoh saat dipegang, dan tentu saja untuk menahan panas. Tulisan Kalita digrafir yang terletak pada salah satu panel di bagian bawah, sedangkan bagian “spout” membentuk leher angsa dengan ujung lancip yang dimaksudkan untuk mengontrol volume dan jatuhnya air.
Sumber Panas : Tentu saja teko ini fungsi dasarnya dimaksudkan untuk menjerang air, namun bila boleh saya sarankan sebaiknya menggunakan jenis kompor induksi yang langsung mentransfer panas ke teko tanpa meninggalkan jejak kotor sebagaimana pada kompor gas, walau kelemahannya haus listrik.
Penggunaan : Bagi Anda yang belum memiliki atau ingin mengkoleksi teko cantik untuk keperluan menyeduh kopi sehari-hari, Kalita Wave Pot bisa dijadikan salah satu pilihan yang saya rekomendasikan. Selain bentuknya yang tak bosan dipandang dengan bahan stainless yang mengkilap, bentuk spout-nya yang lancip sangat berguna bagi Anda yang ingin lebih mengontrol jatuhnya air pada saat proses menyeduh dengan teknik pour over.
Kesimpulan : Menyeduh kopi dengan cara pour over semakin banyak penggemarnya dengan beraneka ragam alat yang pada intinya berfungsi untuk menyaring atau memisahkan ampas kopi dengan menggunakan filter khusus. Selain penggiling kopi yang wajib dimiliki, pengalaman menyeduh dengan teknik pour over rasanya tak lengkap bila kita tidak memiliki teko yang cukup representatif, walau fungsinya dasarnya hanya menuang air. Selain Kalita Wave Pot, Tiamo yang bentuknya lebih kecil dengan volume 300ml adalah favorit saya yang digunakan sehari-hari.
* * *
Lagi galau pengen kettle antara kalita hario dan tiamo..hadeuuh..
pak dibandung toko nya ada gak yah insyaalahsayaingin mampir
trm kasih bnyk pak toni, infonya 🙂
Pak toni, saya mau tanya apa induction cooker philips spt foto diatas ada fitur utk mempertahankan suhu sesuai keinginan kita?
Itu philips hd4932 bukan ya pak?
Haturnuhun pak 🙂
teko keren dan termahal saat ini… sambil menunggu hadirnya bonavita variable temperature kettle yg nampaknya bakal lebih mahal lagi -____-”
Selalu menarik membaca postingannya…
Like it!
Harganya lumayan ya kang untuk sebuah alat menjerang air 😀