Orkes Melayu pimpinan Saiful Bahri sedang melantunkan lagu Semalam di Malaya yang dibawakan oleh artis Tuty Daulay yang diputar dari sumber piringan hitam. Sebuah komposisi klasik dari repertoire kelompok musik Melayu Deli yang tak pernah lekang oleh waktu ini. Sambil menikmati secangkir kopi panas bersama beberapa rekan yang lain, Cafe Mondo yang terus memutar beragam lagu Indonesia tempo dulu secara perlahan menyajikan atmosfir yang mengajak pengunjung untuk melakukan napak tilas sejarah musik Indonesia. Lebih hebat lagi, kurator musiknya adalah Shunsuke Izumimoto (37) waga Jepang yang punya koleksi ribuan piringan hitam khusus lagu Indonesia yang mungkin sudah layak masuk “Wall of Fame Indonesian Greatest Music””
Shunsuke yang sehari-harinya tak pernah lepas dari secangkir kopi mencoba memadukan sebuah kedai kopi yang menyajikan lagu-lagu yang hanya diputar dari sumber piringan hitam atau vinyl. Tokonya yang juga menjual berbagai koleksi piringan hitam dari berbagai jenis genre musik sudah banyak dikenal para vinyl brotherhood yang sering menjadikan Mondo sebagai salah satu tempat komunitas ini berkumpul. Khusus di hari Minggu, para pengunjung yang juga diramaikan oleh warga Jepang secara khusyuk mendengarkan koleksi komposisi lagu Indonesia era tahun 50 hingga 70an.
Cafe Mondo terdiri dari empat lantai dan bila Anda ingin khusus mendengarkan musik dan boleh meminta lagu “kebangsaan” Shunsuke akan dengan senang hati memutarkannya selama koleksinya tersedia. Tak usah ragu berbincang dengan lajang yang terus berburu koleksi piringan hitam di Jalan Surabaya di kawasan Menteng Jakarta dan banyak tempat lainnya.
Dengan rendah hati Shunsuke menyatakan bahwa kopi di Cafe Mondo tidaklah terlalu istimewa dan ia sedang berusaha keras untuk meningkatkan sajian menu mereka yang kisaran harganya 20 hingga 30 ribuan per cangkir. Tapi menikmati repertoire komposisi musik yang dibawakan oleh Orkes Melayu Saiful Bahri, Saloma atau Pancaran Muda seringkali membawa ke alam musical ecstasy, dan secangkir kopi di Cafe Mondo bagaikan sebuah holy matrimony.
Buat Anda penggemar dan ingin mengapresiasi keindonesian dalam rangkaian musik yang diputar di holly grail-nya turntable, Technic SL-1200MK2, Cafe Mondo adalah tempat yang wajib dikunjungi khususnya di hari Minggu sore.
* * *
saluttee….
pak Toni, punten bisa tolong ditanyakan sama
Mr Shunsuke Izumimoto, Apakah beliau memiliki koleksi dari lagu berjudul Java Coffee yang kutipan lyric sebagai berikut :
“….I love java, sweet and hot
Whoops! Mr. Moto, I’m a coffee pot
Shoot me the pot and I’ll pour me a shot
A cup, a cup, a cup, a cup, a cup….”
saya ingin sekali mendengar lagu itu dalam versi original sambil menyeruput a cup of java, dan terpental dalam gambar hitam putih para leluhur di lereng gunung sedang memetik kopi.
kepada Mr Shunsuke Izumimoto, besar harapan saya kita bisa berdiskusi dengan tajuk when the music meet a coffee….
sebagai penutup saya kutipkan lyric dengan spirit Rock n Roll dari Uncle Bob :
” Your breath is sweet
Your eyes are like two jewels in the sky.
Your back is straight, your hair is smooth.
One more cup of coffee for the road..” –
(( Bob Dylan ))
wooowww…! vinyl will hit urban hip pretty soon! congrats shunsuke & partners!
Recommended Place for art sound and coffee, keep turning bro shunsuke & samson …
Pak Tony , kapan main ke Sby ? oh ya contact info yang di web cikopi yang buat mengemail pak Tony kok tidak jalan ya…
Salam P.Toni,Secangkir kopi diiringi lantunan tembang lawas emang pas banget….
Wah layak utk disambangi kalo ke kemang nih :3
Superb music mixed with smooth single origin Aceh Gayo..marvelous!!!