Syafrudin sangat berharap bahwa acara Lelang Kopi yang akan diselenggarakan pada tanggal 12-14 Oktober di Surabaya bisa meningkatkan kualitas pengolahan (pra/pasca panen) khususnya di kalangan para petani. Sedangkan kopi spesial Indonesia yang lebih masyhur di luar negeri sudah saatnya diserap sebanyak mungkin untuk kebutuhan di dalam negeri hingga ke tingkat retail/cafe. Demikian salah satu benang merah yang ditangkap pada acara konpresi pers Lelang Kopi 2012 yang diadakan di Anomali Coffee, Setiabudi One, Jakarta, Minggu siang tadi.
Syafrudin juga menyatakan bahwa sampai saat ini panitia sudah menerima 62 sampel dari 33 peserta Lelang yang telah dilakukan proses seleksi termasuk pengujian cita rasa. Sebanyak 600 hingga 1.8 ton kopi spesial akan dilelang pada acara tersebut termasuk kopi jenis luwak yang dibatasi hanya 10-15 kg per lot. Acara konferensi pers dihadiri juga oleh Leman Pahlevi (51) ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia yang baru saya menduduki jabatannya dan turut memberikan keterangan kepada rekan media.
Pada tanggal 13 Oktober, sebanyak 12 juri internasional dari berbagai negara termasuk Amerika, Australia, Taiwan, Korea, Meksiko, dan 2 juri dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kopi dan kakao Indonesia (ICCRI) akan hadir untuk menentukan nilai akhir setiap kopi dari para peserta lelang. Keesekoan harinya barulah para pembeli bisa mengajukan penawaran dalam sebuah lelang dengan sistem Open Cry, atau lelang sistem terbuka.
Para rekan dari media juga diberi kesempatan untuk mencicipi tiga jenis kopi arabika yang mendapatkan skor tertinggi pada seleksi awal dari wilayah Toraja, Papua, dan Flores.
Lelang Kopi sebagaimana yang pernah saya ulas adalah kegiatan penting untuk lebih meng-ekspos kopi Indonesia di dunia internasional. Penghargaan dengan peroleh nilai tinggi seperti pada acara Lelang di Bali yang dimenangkan oleh kopi dari Atu Lintang dengan harga 10 US$ per kilogram atau 40% lebih tinggi dari penutupan harga di bursa komoditas NY.
Pencapaian harga tinggi tentu memberikan konsekuensi yang positif terhadap para petani yang akan meningkatkan pendapatannya. Di sisi lain, konsumen juga harus rela merogoh kocek yang lebih dalam untuk secangkir kopi spesial yang saya percaya pergerakannya akan dimotori oleh kelas menengah serta banyak pihak lainnya yang semakin berkembang di Indonesia.
Menutup pembicaraan, Syafrudin menekankan bahwa kopi spesial Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mari kita tunggu kejutan kopi mana yang akan menjadi pemenang Lelang di Surabaya nanti.
* * *
saya terlambat untuk ikut,mudahan2 berikutnya Gayo Arabica Specialty Coffee bisa berpartisipasi,,,,
wah kudu dateng neeh ke suroboyo.
Kang…, itu yg pake topi bicara di depan…,spt nya saya kenal….he he he he……Hidup Lelang Kopi….
saya berharap supaya kompetisi berjalan fair, yaitu jangan ada lagi kejadian peserta lelang menjadi juri di dalam acara lelang tersebut. sukses selalu
Mau donk info2 tentang kegiatan kopi, kbetulan kantorku mau ada ekspo tgl 18-20 okt 2012 melibatkan smua provinsi berkaitan dengan potensi daerahnya, sudah email jg ke SCAI, tapi Blum ada balasan. saya tggu info nya, trims.
di tanggal 14 Oktober sebelum lelang dimulai, pengunjung yang tertarik untuk melakukan penawaran dapat melakukan registrasi melalui panitia 🙂
ada ketentuan untuk para pembeli yang ingin ikut lelang di hari ke-2 kang?
Saya nunggu roaster yang beli deh..beli di roaster aja..