Ruangan yang menjadi lapak baru Philocoffee terasa sangat luas dan nyaman, sebuah rumah yang ia sewa dan dijadikan tempatnya berdagang rupa-rupa peralatan seduh kopi. Di isi dengan furnitur kayu berwarna coklat tua berupa rak dan meja tempat ia memajang barang dagangannya yang kebanyakan adalah peralatan seduh bermerek dari Jepang dan tentu sudah tak asing bagi para penikmat kopi. Baru dibuka di awal Juli kemarin dan saya menjadi pengunjung yang kesekian bertandang ke tempat ini yang berlokasi di jalan Margasatwa, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Sebagai sesama Nahdiyin tentu saya berkewajiban untuk terus menjalin bersilaturahmi dan mengucapkan selamat atas pembukaan toko barunya. Jadi walaupun lokasinya agak berada di “pelosok”, kiprah Hardiansyah Suteja (28 tahun) yang lebih dikenal dengan nama Philocoffee boleh diacungi jempol atas kemajuannya dalam mengembangkan usaha perkopiannya. Lajang lulusan ilmu Aqidah dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung ini masih tetap fokus menjual alat kopi seduh non mesin espresso, tapi tak “haram” bagi siapapun yang ingin memesan alat seduh listrik ini. Selain di UIN, Hardiansyah juga nyantri di Islamic College for Advanced Studies dan Institut Agama Islam al-Aqidah dengan spesialisasi Pendidikan Agama Islam.
Merek Hario yang beberapa produknya sudah dianugerahi “Red Dot” karena keunikan dan keindahan artistik dari elemen desainnya mendominasi rak di toko Philocoffee. Mulai decanter, V60, teko Hario Buno, French Press, dan masih banyak lagi. Selain hario, terdapat merek yang sudah kondang, namun jarang atau hampir tak kedengaran seperti Iwaki yang juga menyediakan jenis alat seduh seperti Hario. Alat eksotis yang tak biasa ditemukan tentulah Chemex yang dilengkapi dengan filter kertas yang dilipat sedemikian rupa sehingga bisa menahan berat kopi agar tidak terperosok ke bawah.
Di rak lain terdapat beberapa produk kopi yang baru saja di roast dari vendor seperti Jakarta Coffee House, Macehat, dan S’bastianz. Selain kopi, Philocoffee juga mulai memasuki dunia teh dan akan segera melengkapi koleksi dauh teh dan tentu saja peralatan untuk menyeduhnya. Sebagaimana kopi, teh buat sebagian kalangan tak kalah menariknya dan saya yakin banyak penggemar kopi yang sekaligus merupakan penikmat teh serius.
Jadi sebagai sesama penerus cita-cita almarhum Gus Dur, saya berharap bahwa keberadaan toko Philocoffee akan membawa manfaat bagi siapapun yang ingin meniti thoriqoh menyeduh kopi secara manual karena hampir semua alat disediakan di sini.
* * *
Buat dibandung ada cabangnya ga?
Mas patokan tepatnya dimana ya sebab kemaren saya kesana ga nemu yg di pondok labu 1 maupun di margasatwa,kira2 patokannya apa ya saya pengen sedikit belanja n liat2 makasih mas
mantap…..
Ini bedanya apa ya dgn yg di jln pondok labu 1 no 10? Jd kalo mau nikmatin kopi nya ke yg jln margasatwa ini ya? Trus kl tertarik sama alat2 nya baru yg di satu lagi?
Thanks a bunch…
@Panny
Terima kasih atas pertanyaannya. Philocoffee yang di Jalan Margasatwa itu tempat lama kami. Sejak pertengahan 2014, kami pindah ke Jalan Pondok Labu I, No. 10.
Jika ada hal lain yang hendak ditanyakan, jangan sungkan untuk menghubungi kami.
jadi pengen kesana kalu pas ke Jakarta
banyak komentar positif, siap mencoba belanja, salam dari amatir daerah semarang
Ajib banget chemex nya… pernah mampir ke tempat ini sekali waktu lagi nyari2 Rok Presso hehe
jadi makin semangat belajarnya…
Congrats yaa buat philocoffee…semoga makin sukses. Pengen main,tp buta jalanna euy..hehee. kl di bdg ada ga yaa wakilnya……kali aja, jd ga kudu jauh2 + macet2an di Jakarta.
Recommended deh, buat ngeracuni hobi… mantab banget, begitu datang diskusi tentang kopi dan tentunya plus kopi racikan om philo..
Bravo Om Philo..
Salam
Rian
mister philocoffee sudah punya showroom alat manual kopi. tunggu apa lagi, mari kita belanja 🙂
wah ternyata pak dian gondrong,hahaha
selamat untuk philocoffee! wah tetangga nih. kami juga di jl margasatwa. tepatnya didekat mana ya no. 8A ini? penasaran euy…
salam, sm
Kopi dan Budaya Islam sangatlah erat. Tapi apakah Islam sekarang masih relevan dengan kopi? Karena kopi dari dulu sampai sekarang tetap kopi, apakah Islam tetap menjadi Islam?
Salah satu lokasi wisata kopi di Jakarta :))
saatnya mampir belanja konvensional.. selama ini cuma jadi pelanggan virtual soalnya :)) selamat ya mas dian & crew philocoffee!
Ini dia neh.. toko langganan online saya, beberapa produknya menghiasi meja kopi saya :p Ditunggu buka cabang di Surabaya ya..
Kalau ke Jakarta Insya Allah mampir.. ngicip kopinya sama kangen racunnya 🙂
@philocoffee: terimakasih undangannya pak..pasti saya sempatin kalo lagi ke jakarta (masalahnya jarang bangett)..
cafeornya uda nyampee..beserta dolok martumbur dari orkide..tinggal nunggu badan fit dan di grind n brew deh
Dear Pak Toni Wahid,
Syukran atas ulasan mengenai tempat kami. Kami sangat menghargai sekali, dan tentu saja senang 🙂
Suatu saat, mungkin kita bisa nyekar ke makam Gus Dur sembari ngopi di sekitaran makam dengan Espro Press 🙂 Sebagai sesama “sarjana kuburan”, perlu thariqat al-qahwiyyah ini juga diperkenalkan kepada kiai Langitan 🙂
@ Enrico
Co, maneh diantosan ku H***a. Ajak Ivan, Co 🙂
@ Levi
Terima kasih, Bro, sudah betah bertukar pikiran mengenai kopi di tempat kami 🙂
@ Sutrisno
Jika ke Jakarta, dan ada waktu untuk mampir, kami pastikan nanti dibuatkan kopi untuk Bapak 🙂
@ Teddy
Terima kasih, Pak. Open House-nya sudah, Pak, sejak 06 Juli 2012 🙂
@ Julian Dani
Pak Julian, semoga kita bisa bersua ya. Akan menyenangkan bisa kopi darat dengan Bapak. Dan, akan kami sediakan kopi dengan Chemex untuk Bapak 🙂
@ Lidya
Kami senang akhirnya bisa kopi darat dengan Mbak 🙂
@ Ferdee Sugiono
Terima kasih, Om 🙂
Sukses juga untuk kafenya 🙂
makin muantabh aja ini om philo..
ditunggu cabangnya di bali ya om..
sukses buat Philo Coffee..!!
Wah, akhirnya diliput juga 🙂 dah sempat kesana bln lalu, icip” kopi Hidup mesin kopi manual! 😀
widiih chemex nya lg didemonstrasiin lho..
kpn2 hrs maen kesini ah.. ada grinder imut tu kayanya buat dikoleksi… 😀
Congrats to Philocoffee …kapan open housenya Dian
haha nteu kang,baru pindah kerjaan, lokasinya masih deket lah tempat philo coffee :3
pengen berkunjung juga..slama ini blanjaa online mulu..ngga dapet testing kopi2nya..
Weee..akhirnya! Tempat yg layak dikunjungi. Bukan hanya sbg toko, tapi jg tempat diskusi kopi 🙂
Always, nice content and picture… Gus Toni… 🙂
nice,kmrn2 belum sempat coba dateng euy,kang toni teu bilang2 haha! 😀