This roasting machine created by William Edison (28) and sold for of Rp. 7,5 million can be a doorway to new roasters or anyone who wants to learn how to roast coffee. During a Q Grader event in Bali, I was already offered by William to see how this machine worked, but due to a tight schedule, my friends and I was only able to see it demonstrated last Saturday (11 February 2012). If you’re reading this article because you’re tempted by the title alone, by now you’re probably wondering how this relatively affordable machine works.
With or Without Electricity.
With the capacity of one kilogram, this roasting machine is equipped with a stainless steel drum with several features, such as flame control, drum temperature indicator and coffee bean temperature indicator; using gas as its energy and electricity to drive the 125 watt dynamo. For those of you who have problems with unstable electricity source, you can rotate the drum manually as it’s equipped with a wrench. So if you’re halfway roasting and a blackout occurs, you only have to attach the lever to continue rotating the drum.
A Coffee Roasting Machine Doesn’t Need to Be Expensive.
Back when he was still pursuing his education at Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Bali (Bali Academy of Information Management and Computer Engineering), William already worked part time as a tour guide to Kopi Bali factory (Owned by Wirawan Tjahjadi) for five years, to 2008. After finishing his degree in Computer Engineering, he worked for a Taiwanese company that specialized in exporting Toraja coffee which assigned him to travel back and forth to Toraja – one of the coffee producing regions in East Indonesia.
He became gradually interested to develop his own specialty coffee, and he started to feel the need for a roasting machine. However, he felt hesitant to purchase one – as with prices that range from tens to hundreds of million rupiah, it was a difficult decision to make. Reminded of one of his cousins who was self-employed and worked in the machinery industry in Johor, Malaysia, he proposed in creating a simple roasting machine using local materials (except for the motor) to reduce cost.
Ten Units To Produce Each Month
The first prototype was tested in the beginning of 2011, however, it needed a lot of adjustments, and the one that he finally brought home was the last modified version with a renewed design and worthy to be introduced to potential buyers.
Up to now, customers from all over Indonesia, including Takengon, Aceh, have ordered his roasting machines, and it is expected that the monthly production can reach up to 10 units. According to William, there hasn’t been any serious complaints from his buyers and overall they are pretty satisfied with the machines’ performance.
How It Works
Heating up only takes 10-15 minutes and William suggests using high-pressured gas regulator so the roasting time can last for around 20 minutes or so. Even though the drum’s stainless surface are ventilated with small pits, he guarantees that the coffee will not have direct contact with the flame, which is why he calls it the semi hot air system.
Image 1: High-pressured Gas
To make sure the roasting process takes place with the recommended time (16-20 minutes), a high-pressured gas regulator needs to be used.
We tested the capability of this machine, which drum has the maximum capacity of 1,2 kg. Right from the time the flame was turned on, the temperature rises up until the drum reaches 160°C within 10 minutes. Half a kilogram of raw Toraja coffee beans were placed inside the drum, which made the temperature drop to 120°C. Unfortunately, the wind was pretty strong that day, so the drum’s heating was a little bit difficult to control, due to unstable flame position. Around 18 minutes – or 2 minutes after the first crack was heard – the coffee was taken out and the color was not yet uniformed.
The next trial went on much smoother without any wind disturbance, and the roasting result looked pretty uniformed when the second crack was heard, and the coffee was taken out immediately. Unlike commercial roasting machine, there was agitator (roasting result knob), so you must cool your coffee manually. Duration: 18 minutes.
From William’s experience, it takes a bit of a learning curve to recognize the characteristics of his roasting machine, but it shouldn’t be difficult. It only takes a couple of roasting trials and it’s hoped that the users can understand the machine’s characteristic, especially when it comes to temperature adjusting.
I waited for several days to enjoy the result of the roasted Toraja coffee and I have to say that in terms of taste, it was quite satisfactory. Even more so when my fellow roasters told me that Toraja coffee is a bit tricky to roast when compared to coffee from other regions. Nevertheless, my tastebud thinks that it was a decent coffee to enjoy and I finished it to the very last drop.
Image 2: Roasting Result. As you see, for a roasting machine in the seven million range, it’s quite satisfactory. I’ve tasted the Toraja coffee roasted from this machine and frankly speaking, it’s pretty decent.
I’m glad I’ve met people like William Edison, who not only thinks about business per se, but he also thinks about the needs of future roasters, or even small coffee shop owners who probably want to roast their own coffee but are unable to, due to the highly-priced roasting machines that are currently offered. For further information, you can contact William – who resides in Bali – at 0812 36395588.
* * * *
Mesin roasting 7 jutaan
Mesin roasting kopi buatan William Edison (28 tahun) yang dijual dengan harga 7.5 juta bisa jadi sebuah pintu masuk bagi para calon roaster atau siapa saja yang ingin belajar “menggoreng” kopi. Saat Q Grader berlangsung di Bali saya sudah ditawari William untuk menyaksikan cara kerja mesin ini, tapi waktu yang sempit membuat baru hari Sabtu kemarin (11/2) alat ini didemonstrasikan di depan saya dan rekan-rekan yang hadir. Anda tentu penasaran bagaimana kinerja sebuah mesin yang relatif sangat murah ini bukan ?
Dengan atau tanpa listrik
Dengan kapasitas satu kilogram, mesin roasting ini dilengkapi dengan drum yang terbuat dari stainless steel dengan beberapa fitur seperti pengatur besar kecilnya api, suhu drum dan suhu biji kopi. Menggunakan energi gas sebagai bahan bakar pemanasnya dan listrik untuk menggerakan dinamo yang hanya berdaya 125 wat. Bagi yang punya masalah dengan listrik byar-pet, drum mesin ini masih bisa terus berfungsi karena disediakan engkol untuk memutar drum. Jadi walau listrik mati saat roasting baru setengah jalan, pengguna hanya tinggal memasukan tuas untuk melanjutkan memutar drum.
Mesin roasting tak harus mahal
Dulunya saat kuliah di STIKOM Bali, ia magang sebagai pemandu tur di pabrik Kopi Bali milik Wirawan Tjahjadi selama lima tahun hingga 2008. Setelah menamatkan kuliahnya dibidang komputer ia bekerja pada perusahaan Taiwan yang khusus mengekspor kopi Toraja dan mengakibatkan ia harus pulang pergi ke wilayah penghasil kopi di Timur Indonesia ini.
Lalu secara perlahan mulai tertarik mengembangkan specialty coffee secara mandiri, dan mulai merasakan kebutuhan akan adanya alat untuk roasting. Tapi harga mesin roasting yang puluhan hingga ratusan juta membuatnya berpikir dua kali untuk memiliki alat tersebut. Teringat dengan salah satu saudaranya yang bekerja pada sebuah industri rumahan dibidang permesinan di Johor Malaysia. Ia menawarkannya untuk membuat alat roasting sederhana dengan bahan dari dalam negeri kecuali motor untuk menekan harga.
Produksi hingga 10 unit per bulan
Prototip pertamanya mulai dicoba di awal tahun 2011, namun perlu berbagai penyempurnaan dan yang di bawanya ke rumah adalah versi terakhir dengan desain yang sudah diperbaharui dan layak diperkenalkan kepada publik kopi tanah air.
Saat ini sudah beberapa pelanggan yang memesan mesin roasting-nya hingga ke Takengon, Aceh dan diharapkan produksi bulanan bisa mencapai 10 unit. Menurut William sejauh ini belum ada keluhan yang berarti dari para pembeli mesin roasting-nya yang cukup puas dnegan kinerja mesin ini.
Cara kerjanya
Pemanasan hanya sekitar 10-15 menit saja dan William menyarankan untuk menggunakan regulator gas tekanan tinggi hingga waktu roasting bisa sekitar 20 menitan. Walaupun drum berupa stainles yang permukaannya bolong-bolong kecil, William menjamin bahwa kopi tidak akan bersentuhan langsung dengan api hingga ia menyebut sistemnya sebagai semi hot air.
Kami lalu mencoba kemampuan mesin ini yang kapasitas maksimal drum-nya bisa menampung hingga 1,2 kilogram. Sejak api mulai dinyalakan, temperatur perlahan naik hingga suhu di drum mencapai 160 derajat celsius dalam waktu 10 menit. Setengah kilogram kopi Toraja dimasukan ke dalam drum yang membuat suhu turun kembali ke angka 120 derajat. Sayang angin bertiup cukup kencang saat itu sehingga panas drum agar sukar dikendalikan karena posisi api yang tidak stabil. Sekitar 18 menit atau dua menit setelah crack pertama kopi dikeluarkan dengan warna yang masih belum seragam.
Tapi percobaan kedua dan selanjutnya tanpa gangguan angin, hasil roasting sudah terlihat rata saat crack kedua mulai terjadi kopi langsung dikeluarkan. Tentu tidak ada agitator atau pemutar hasil roasting seperti pada mesin komersial, jadi Anda harus mendinginkan kopi secara manual. Waktu : 18 menit.
Dari pengalaman William, perlu sedikit learning curve agar bisa mengenali tindak tanduk mesin roasting-nya, tapi itu tidaklah terlalu lama. Hanya beberapa kali melakukan roasting diharapkan pengguna sudah memahami karakter mesin terutama dalam hal pengaturan temperatur-nya.
Saya menunggu beberapa hari agar bisa menikmati hasil roasting kopi Toraja hasil dari mesin ini dan perlu saya katakan bahwa rasanya sudah sangat memadai. Apalagi menurut beberapa rekan roaster, kopi Toraja sedikit tricky saat di roasting di banding kopi dari daerah lain. Baiklah, tapi menurut lidah saya kopinya sudah layak untuk dinikmati dan saya sudah menghabiskannya.
Catatan : Temperatur biji kopi adalah optional.
Saya senang bertemu dengan orang-orang seperti William Edison, yang bukan hanya berpikir untuk kepentingan bisnis semata. Tapi ia juga mencoba memenuhi kebutuhan para calon roaster atau bahkan pemilik kedai kopi yang ingin menggoreng kopinya sendiri dengan banderol harga yang cukup terjangkau.
Bila Anda tertarik untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, William yang berdomisili di Bali bisa dihubungi di nomor : 0812 36395588.
Catatan : Terima kasih buat Willy SIdewalk Coffee yang telah merekomendasikan dan meminta saya untuk mencoba sendiri mesin roasting ini 🙂
pak wiliam kalau saya pesan bikin yg kapasitas 20kg kira kira berapa harga nya
Pak Sam, mungkin bisa kontak saya via email di wiliamedison@gmail.com
Thanks.
Berbincang tentang perkopian dan perkembangan Kopi culture di Indonesia dengan Wiliam .. Terasa tak akan habis… Salute buat Wiliam
Welcome banget untuk Budhas kafe rosteri di swedia. Ditunggu kunjungannya lagi ya.
how to order this machine ?
Please contact me at +6281236395588 or http://www.onebean.co.id thanks.
Saya sangat tertarik dan memberikan appresiasi yg tinggi kepada william sebagai anak bangsa yg peduli dgn kopi..
mas william saya tertarik dengan mesin roastingnya…..dan saya juga kenal dengan willy side walk krn mesin kopinya saya yg perbaiki…….untuk meroasted 1kg memakan waktu berapa untuk produk pertama dan stelah itu untuk produk kedua dan ketiga memkan waktu berapa…..saya tertarik krn harganya relatif terjangkau……krn selama ini saya meroasting menggunakan hottop kapasitas 1/4kg…….untuk prosedure pembeliannya gimana
Memang pak Toni provokator nomer wahid!!! Jadi tergoda untuk membelinya,sejak dimuat bulan pebruari 2012,akhirnya bulan pebruari 2013 terbeli juga, thanks pak Toni….. ^_^
artikel yg bagus…akhirnya bangsa kita bisa juga ya…pertama roasternya..terus grinder dan mesin espresso menyusul ya..wah indonesia lama-lama bukan hanya terkenal dengan kopinya tapi mesin2nya juga…selamat p edison..jadi pengen punya nich…selamat juga pada pak toni blognya memang bikin racun buat kita2
okee trims bli, sukses 🙂
Mesin Roasting W600 ni bakalan hadir di Indonesian Coffee Festival di Ubud – Bali. Untuk coffee festival malang akan kita pertimbangkan jg. Thanks bli.
bli, mesin roating ini bakal ditampilin di Malang Festival Coffee ga ya? 🙂 semoga bisa ngeliat disana.
sukses buat kreatif anak indonesia.. meskipun harga murah tapi bukan murahan , ini mesin cukup bisa memberikan daya tarik untuk para yang ingin membuka atau belajar roasting coffee… love indonesia coffee 4ever 🙂
Weiiiiiissss! luarr biasa,keren,detail,Bravoooooo mas Wiliam
Om Tony,Great Article and Nice picture..TOP
Mas Wiliam Edison itu kapasitasnya berapa kilo…..untuk 1kg kopi diroating berapa lama dan penyusutan bisa samapi berapa apakah +/- 20 %……
krn saya berminat banget……..mas wili launching ke surabaya kapan
Mas soeroso, kapasitas maksimalnya 1,2 kg sepwrti tertulis diatas, waktunya +- 15 menit/batch dan penyusutan sktr 20% tergantung dari profile roastingnya. Kita launchingnya di jakarta dan bisa dipesan dan dikirim ke seluruh nusantara. Kl berminat bs hub saya di 081236395588. Thanks.
Pak arta bisa hubungi saya di nomor yg tertera diatas. Thx.
p.william saya mau beli mesin roasting yg bapak bikin
mesinnya bagus, hasilnya juga merata. pakai bean temperature sangat menolong sekali, jadi bisa buat profile sederhana. sangat disarankan buat yang mulai belajar roasting.
KAMI MENYEDIAKAN MESIN PENGEMAS KOPI MULAI DARI 10 GRAM SAMPAI DENGAM 500 GRAM
HUB. RICKY ADIYANTA
081934686696 / 081332224496
berapa harganya ya mas Ricky , mohon kalau bisa dikirim ke email saya fotonya /contoh
Siap mas Fero, kapan2 kl jalan – jalan ke bali bisa kontak2 nih… Sambil kunjungan ke One Bean jg..
salam hormat saya utk mas william edison,kl sewaktu waktu mampir ke lampung tepatnya bandar lampung bs hub saya di 081540852755..kita bs ngobrol seharian tentang kopi…
hihih… baru aja diterjemahin ya 😀
Mantappppp…… Versi English nya sudah ada…. Bravo buat Mas Toni dan http://www.cikopi.com
Please contact the phone number above for informatin about this Roaster. Thanks.
Mas toni, sepertinya sudah waktunya ada versi english di Cikopi deh… “̮ ћϱ ћϱ ћϱ “̮ (∩ _ ∩“)…
where can i buy this sample roaster?
Mas Ilham, Untuk info pemesanan bisa hubungi saya langsung. No telpnya sudah ditulis jelas oleh kang Toni diatas, ini saya informasikan kembali no yang bisa dihubungi 0812 3639 5588. Thanks.
BOLEH TAU ALAMAT BELI MESINNYA DIMANA??
ATAU NO TLP YG BS DIHUBUNGI
Saya dukung requestnya mr. Willy…
Warung kopi favorit saya yg “itu” ga dimuat2 nih liputannya, request dunk om ton.. 🙁
Saya siap dengan memasang “sayapnya” juga. Hehe… Racun cikopi memang lebih dahsyat dari racunnya “Ngopi/Caffein”, Bisa bikin orang melek semalaman…
Apa yg ditulis Cikopi pasti Racun Baru yg telah teruji Kualitasnya..Mudah2an mesin Roaster karya mas William bsa segera Terbang ke Dapur Kopi Java Raung..
Siap Bro win, dan terima kasih atas kepercayaan anda terhadap mesin buatan lokal ini. Masih banyak yang perlu diperbaiki dari mesin yang sekarang ini untuk menuju tahap yang lebih sempurna. Oleh sebab itu kita masih tetap memfokuskan di mesin ini dulu, untuk ukuran 5kg Insya Allah tahun-tahun mendatang akan kita jajaki tentu saja dengan kualitas dan harga yang relatif terjangkau.
Saya sudah coba mesin Wiliam Edison, pandangan pertama sudah menggoda. Saya kagum karya Wiliam Edison begitu tiba di Dataran Tinggi Gayo, pedalaman Aceh. Meski belum mencoba, saat itu, saya percaya Wiliam adalah seorang yang memiliki kemampuan tehnis dan juga seni dibalik karyanya itu. Setelah mencoba, hasilnya, tidak kalah dengan beberapa merek mesin buatan Korea, seperti Fly Horse, yang sudah terlebih dahulu menguasai pasar kopi roasting dan ground di Takengon. Wiliam Edison bagi saya sudah meruntuhkan “Kecongkakan” mesin roasting buatan luar yang biasanya dibandrol puluhan juta sehingga tak terjangkau untuk pemula seperti saya. Wiliam Edison berhasil mendedikasikan karyanya bagi Indonesia. Salut Bung Wiliam. Hasil mesin roasting buatan anda, tidak kalah dengan mesin luar. Hasil mesin roasting buatan anda, telah mulai mengisi pasar terbatas kopi gayo di Indonesia. Siapkan untuk ukuran 5 kg Bro…Insya Allah saya akan bersama anda lagi….
ini web favorite saya,,kudu selalu buka seperti tiap hari minum kopi,,thanks bung Toni,,I like it
Ga enak dibaca nie yang diatas . Ko jadi FJB,sori gan coba buka dikaskus jangan disini.
Maaf numpang iklan Kang Toni,
Maaf sebelumnya, untuk ukuran yg lebih kecil drumnya kita tdk memproduksinya lg. Ini kita bikin 1kg-an supaya para pemula dibidang kopi ini selain bisa belajar roasting juga bisa memproduksi dalam jumlah yg lumayan besar perbulan. Untuk level sample roasting kita masih belum berencana untuk mengembangkan ke arah situ. Mungkin dikemudian hari akan kita kembangkan jg, sambil kita bantu kembangkan industri UMKM di Indonesia. Terima Kasih.
Maaf, kalo boleh nanya.
Ada yang lebih kecil ga ya drumnya? utk ngeroast 250-500g, utk sample roasting?
Dan ada modifikasi utk airflow?
Temperature probe? Wah ini future competitionnya probatino yah? 😀
Selevel Quest M3, mini 500 dan Huky 500 buatan Taiwan.
Dengan memakai termometer digital, suhu awal masuk biji kita biasanya atur di 180¤C dan akan turun dikisaran 70, waktu first crack sktr 13menit di suhu 140¤C dan second crack di 165¤C di menit 18. Dengan memakai thermometer berbeda mungkin suhu yang tercatat akan berbeda tergantung jarum yang dimasukin kedalam drum yg menyentuh bean.
NB: ini hasil roast dengan mas Willy di Espresso Bali hari Sabtu kemarin ini, dengan memakai thermometer digital.
salut…salut….kalau boleh tau suhu rata2 disaat roasting itu berapa derajat ya…..
Saya siap untuk melanjutkan ke produksi yang lebih besar, dan tentu saja perlu dukungan dari master – master kopi sekalian. “siap gerak kopi Indonesia”, “Siap untuk ‘membakar’ green bean dari seluruh Indonesia”.
bandung mo coba, ahhhh…ban ban kamsia bung wiliam, sesuatu banget untuk dunia hitam ini. sie sie hayaa….kalo ke bandung mampir ke warung kopi gayo, trus untuk bung tonni… lu olang bissssssaaaa ajaaaaaaa…
“Biji kopi bisa beli koq per kilo dari Kasmito Maharaja” -> kang Tony nebak aja ada pertanyaan soal green bean…
“emang saya peracun nomor Wahid” -> barangkali tak lama lagi ada serikat istri2 yang menuntut cikopi.com di-firewall dari komputer2 kami >__<"
Terima Kasih semuanya, tentu saja seiring waktu berjalan kita masih tetap memperbaiki kelemahan2 dalam roaster kita supaya bisa semakin bagus, makanya kita perlu masukan2 dari para suhu coffee kita terutama dari blog ini.
menyesal hari itu gak bisa datang… huiks…
Semoga Pak Willam semakin sukses. Terima kasih pak Wahid atas pemuatan informasi dan review yg sangat bermanfaat tsb. Bravo. Horas.
Saya sebelumnya pernah diberi link youtubenya di Facebook …. cuma waktu itu belum se cantik yang di blog kang Tony ini … Indonesia perlu inovator2 seperti ini !!!! ….. dan harganya merakyat …… sayang ngga ikut menyaksikan secara langsung ….. hehehehe
Sepertinya sekarang semua orang sudah bisa mulai belajar menjadi Roaster sejati ya… Hidup kopi Indonesia dan calon-calon Roaster Handal Indonesia. Biar kopi Indonesia yang begitu bagus kualitasnya menjadi Raja di negeri sendiri.
asli kang, kali ini isi artikelnya bikin saya tercengang, peta perkopian Indonesia kayaknya bakal maju one big step ahead
Wowwww…. Sebuah review yang amat sangat bagus, Terima kasih kepada Mas Toni Wahid yang sudah meluangkan waktu dan kesempatan kepada saya untuk didemonstrasikan di kediamannya, dan tidak lupa juga Mas Willy Sidewalk Coffee yang sudah ikut mempromosikan karya ini.
Hasil karya ini memang masih tidak luput dari beberapa kelemahan yang tentunya sangat kita harapkan masukannya dari para pakar kopi.
@mas albertg, untuk sarannya mungkin akan kita buatkan secara terpisah dan bisa di add-on. thanks atas sarannya.
@Ferdee Treasure Coffee, Thanks, Kapan wajan putarnya ni mau dipajang di TC ya? hehe…
@Zaki, Edison ini jangan dibandingkan dengan Thomas Alva Edison, saya jadi malu…
@wallflowers, Ternyata hanya sebuah miss communication ya, akan saya cari solusinya untuk memberikan info lebih detail untuk roaster ini.
@Santo, Thanks supportnya.
@Andy Kho, Saya deg-degan menunggu testimoni dari para suhu barista yang sekarang sudah melanjutkan ke Home-Roasternya… Tapi sepertinya ini bakalan lebih menarik lagi, kopi yang diroast sendiri dengan suhu dan waktu tertentu dan diseduh dengan keahlian seorang barista dalam meracik sebuah minuman hitam menjadi minuman bervariasi…
woww… ini sungguh menarik… menunggu testimoni para suhu home barista yg mau melangkah lanjut jadi home-roaster aahh…
Tidak ada kata lain buat William selain “LUAR BIASA” tepatnya setahun yg lalu sepulangnya dari malaysia dan ketemu saya di jakarta william sempat bertukar pikiran dengan saya akan mendalami kopi dan ingin menciptakan sebuah mesin roasting yg harganya terjangkau,setahun kemudian setelah ketemu dengan saya di jakarta bulan februari kmrn dan melihat mesin hasil inovasi teman saya ini hasilnya benar2 di luar dugaan sy.sangat2 sempurna dan hasil kopi toraja yg di bakar dengan mesinnya juga sudah sy cobain.MANTAP..Sukses Bro..
Wiliam Edison, salah seorang inspirator saya.. Walaupun pada awalnya beberapa orang ada yg underistimate dengan mesin ini, tapi saya melihat potensi yg luar biasa.. daripada orang yg cuma bisa duduk dan mencela tanpa mampu menghasilkan karya apapun.
Selamat om Wiliam, ditunggu kedatangannya untuk men’training saya dan setup mesin William Roaster’nya di Bali Espresso 😀
makin hari makin bagus postingnya kang Tony.
jadi ingat Thomas Alfa Edison. sama sama pencipta dan sama-sama bernama akhir “Edison” 🙂
Sukses buat engkoh Wiliam..!!
wajan putarnya udah melanglang buana sampe takengon euuuyyyy…!!
excellent review Mas Toni. first saw the roaster pas browsing” and liat video youtubenya.
untuk kapasitas 1kg harga segitu ya mantap sekali 😀 salut untuk William yang membuatnya begitu bagus dan terjangkau. semoga laku keras.
saya rasa perlu adanya mesin cooling yg di paketin supaya mengatur hasil roasting lebih mudah dan maximal. saya sih buat sendiri pake exhaust fan ceiling dan sedikit triplek dan saringan. jadi kelar dari roasting machine masuk situ supaya cepat dingin.
anyways its exciting to see such a roaster made locally and reviewed here 🙂