Sepertinya semakin banyak produsen mesin espresso kembali ke “khittah” memproduksi kembali sistem manual lever, asal muasal mesin kopi yang kemudian melahirkan istilah “pull the shot”. dan Vibiemme Replica Piston salah satunya. Tidak selalu mudah menggunakan mesin tipe ini saat semua faktor dari ukuran bubuk kopi (grind size), dosing, dan tamping, dan cara menekan lever akan menjadi penentu bagus atau tidaknya espresso yang dihasilkan. Replica Piston !
Sayang manual mesin ini menghilang entah kemana, jadi tidak terlalu banyak detail yang akan saya tulis kecuali kapasitas boilernya yang sungguh besar, 14 liter. Belum lagi daya listrik yang akan menghabiskan 4000 watt saat elemen pemanasnya mulai bekerja. Saya tidak tahu apakah satu elemen pemanasnya bisa dicabut untuk mengurangi pasokan listrik walau biasanya berakibat lambatnya boiler memansakan air. Tapi beberapa teknisi mesin banyak memberitahu trik yang sudah lumrah dilakukan tanpa ada pengaruh terhadap kinerja mesin tersebut. Sebagai catatan, mesin sistem lever sebagaimana Replica tidak dilengkapi dengan pompa seperti pada mesin semi atau otomatis dan air harus didorong oleh pompa kecil seperti Flojet.
Vibiemme Replica sistem piston seperti halnya dengan keluaran produk perusahaan ini selalu mengandalkan desain klasik dengan busana stainless steel yang mengkilap (dan membuat saya susah memfoto tanpa refleksi). Dari atas, pemanas cangkir menggunakan sistem pemanas terpisah, tapi bisa dilepas bila udara panas dari boiler sudah dirasa cukup.
Menggunakan Replica Piston
Setelah memasang Flojet dan menyambungkan pipa ke galon air, sekitar setengah jam waktu yang dibutuhkan oleh Replica Piston untuk siap digunakan. Manometer menunjukan angka 1 bar untuk tekanan boiler dan saya yang ditemani oleh rekan Hendri Kurniawan, Andi Kho, Charli Aziz dan beberapa teman yang lain segera mencoba mesin ini.
Hanya menggunakan grinder Latina 600N, kami mulai menggiling kopi yang ditimbang dari mulai 16, 17, hingga 18 gram selain menyesuaikan ukuran bubuk kopi (biasanya di angka 2). Ternyata, tak mudah menarik tuas atau lever-nya yang membutuhkan sedikit energi dan kami merasakan tekanan per yang cukup kuat saat mulai ditarik ke bawah dan didiamkan 4 detik lalu dilepas perlahan bersamaan keluarnya espresso.
Selanjutnya kami mencoba menarik lever, tapi langsung melepaskannya kembali atau tanpa melakukan pre-infusion. Baru beberapa kali mencoba saja kami melihat bahwa mesin dengan sistem lever seperti Replica Piston sungguh unforgiving, sedikit kesalahan dosing, tamping dan sedikit slip saat menarik tuasnya langsung menampakan hasil yang mengecewakan. Tapi bila semuanya dilakukan dengan benar, nectar of God –nya sungguh mempesona. Baiklah, kami hanya menghabiskan satu malam dengan mesin ini dan perlu banyak berlatih untuk membiasakan dengan sistem lever, apalagi suhu air di brew head yang mestinya bisa dilihat dengan menggunakan alat khusus seperti thermofilter.
Ini hanya sekedar ulasan singkat tentang mesin sistem lever dari Replica bersama rekan-rekan saya dua malam lalu, tak lebih. Masih banyak yang harus dipelajari dari mesin Replica Piston yang baru saja dipasarkan dan sudah digunakan di beberapa cafe. Harganya sekitar 64 jutaan berikut sebuah grinder (Heycafe), tak murah memang. Tapi mesin seperti inilah yang mengawali tradisi kopi di Italia dan sekarang kita menyaksikan fenomena kepopuleran kembali “pull the shot” seperti pada Replica Piston.
* * * *
setelah berkali kali pake mesin semi,trus terakhir pake lever kayaknya the best extraction yah lever.lets pull the shot!!!
bang. mau nanya nih harga machine ini sekarang berapa ya? kalo mau beli bisa dimana?
orang tua saya udah punya usaha kopi bubuk murni mulai tahun 1993. nah disini saya lg mau usaha cafe coffee.
oiya kalo abang mau nyoba kopi kita bisa calling langsung aja kesaya. sekalian promosi hehe
waduh, kalo maestro saya di napoli bakal ngakak abis kalo liat saya pake alat kayak termofilter. itu katanya spt naik sepeda roda tiga.
Spt Harley fans itu seperti ada yg ngaku Hell Angel tapi pake sidecart.
Jd garuk2 kepala nih.
yah bermasalah lah, wong yang setup gak ngerti mesin lever.
Ini beneran aliran hardcore… semakin banyak lagi faktor yg bisa di-tweak untuk bikin espresso. Sebagai nubis sih saya numpang manggut2 aja…
Thanks teman-teman untuk undangan & sambutannya di markas Cikopi! Menyenangkan dan menggalaukan hehe…
– the more I learn, the less I know –
ini mesin yg pada waktu pameran FHI saya cuma bisa mentelengin doank… kaga boleh nyobain…. hikss…