Di Rayburn House Office Building, Kongres Amerika, Henry J Hyde, wakil negara bagian Illinois yang menjadi Ketua rapat dengar pendapat mengenai krisis kopi di Amerika Latin langsung membuka pertemuan penting dalam sejarah hubungan perdagangan negara ini dengan Amerika Latin. Di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Ted Lingle, Direktur SCAA tengah bersiap memberikan kesaksiannya. Di cuaca panas bulan Juli 2004 Washington tengah memelototi dampak merosotnya produksi di negara-negara penghasil kopi seperti Nikaragua, Guatemala, El Salvador, dan Kosta Rika. Bila dibiarkan berkepanjangan, kopi yang menjadi salah satu sumber penghidupan di negara-negara tersebut bisa memberikan dampat pada stabilitas politik di wilayah ini. Sekali lagi kopi menjadi penentu kebijakan luar negeri pun bagi negara sebesar Amerika. Bukankah ada adagium historia panta rei, sejarah selalu berulang dan sekali lagi kopi menjadi pusat pusaran politik ekonomi di belahan dunia sana.
Ted Lingle yang dalam rapat tersebut memberikan beberapa masukan penting antara lain “purity standard” atau kualitas kopi yang maksimal 5% tingkat kecacatan yang diperbolehkan masuk ke pasar Amerika. Itu salah satu peran Ted Lingle dalam industri kopi di Amerika, tapi bukan itu saja, Ted telah menjadikan SCAA menjadi organisasi yang mulanya hanya beranggota ratusan menjadi ribuan anggota hanya dalam waktu singkat saja. Bukan itu saja, Ted juga menciptakan alat conductivity meter untuk mengukur berapa banyak zat padat terlarut dalam kopi hingga melahirkan karya ilmiah penting : Coffee Cuppers Handbook, dan Coffee Brewing Handbook. Di sela-sela kesibukannya sebagai instruktur Ted masih menyempatkan diri berbincang dengan saya
Orang hebat ini sedang berada di Jakarta dan menjadi instruktur pada kelas R Grader pertama di Indonesia (ke-6 di dunia) yang berlangsung dari tanggal 14-19 November 2011. Suasana kelas agak “sedikit” berbeda dengan apa yang sudah saya saksikan pada Q Grader di Bali minggu sebelumnya. Di sini peserta tampak lebih santai dan menikmati penjelasan Ted yang langsung menyentuh ke akar permasalahan. Ted orang yang sangat ilmiah, tapi penjelasannya mudah dicerna, tanpa perlu banyak mengumbar terminologi asing dengan pembawaan dan gaya bicaranya yang halus.
Di kertas pengumuman nilai peserta rata-rata di atas 75, dan hanya satu dua yang harus mengulang, selebihnya mulus tanpa hambatan. Di Bali saat Q Grader peserta banyak mengulang Tringulation Test (menentukan aroma kopi yang berbeda pada 3 sampel) dan Pengetahuan Umum, di R Grader justru sebaliknya di mana mayoritas melenggang lulus tanpa banyak pengulangan. “Mereka memang bagus” komentar Ted akan hasil yang telah dicapai di hari ketiga ini. Tapi hasil akhir akan ditentukan pada hari ke-5 di mana akan diumumkan hasil R Grader.
Penggemar kopi Afrika ini dulunya adalah lulusan Akademi Milter dan pernah ditugaskan di Vietnam dan Jerman sebagai perwira Angkatan Darat. karir kopi dijalani lebih dari separuh usianya dalam usaha keluarga Lingle Bross Coffee Inc. di LA sebelum kemudian ia tinggalkan dan memilih menekuni dunia pendidikan sejak tahun 1991 sekaligus pendiri International Coffee Consulting yang memberikan pelatihan Q dan R Grader di seluruh dunia.
Mengakhiri perbicangan ia bertanya “Mengapa kalian menyembunyikan kopi robsuta Indonesia sebagus ini ?
* * *
mas toni yang baik. kiranya ada info mengenai R Grader bisa langsung di infoin ya. . . . hehehe
Seorang Ted yang ilmiah di akhir perbincangan mengatakan kenapa kita menyembunyikan robusta yang bagus, mungkin karena kita telah terbawa gengsi untuk mengenal robusta. Padahal di Indonesia hampir 70% luas areal kebun kopi di dominasi oleh jenis Robusta dan menjadi tanggungjawab kita bersama bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani kopi kita dengan memberikan penjelasan dan membagi ilmu untuk mendapatkan Fine, Premium, atau komersil dari Robusta tersebut. 🙂
pengen banget bs foto bareng ted lingle atau minimal punya tanda tangannya
Puluhan batch kopi Robusta utk R-grader dari berbagai daerah indonesia disangrai di Maharaja coffee dengan menggunakan Latina 801N Einstein di bawah inspenksi langsung Mr. Ted.
Beuh ternyata veteran! Bukti military stuff dan coffee sangat berkaitan erat 😀