Mia Laksmi (@morningcup) menjelaskan dengan seksama setiap karakter rasa dari masing-masing metode dan alat seduh seperti tubruk, french press, pour over dan syphon ke delapan orang peserta yang hadir di Kopi Javva, Jl. Senopati Jakarta hari Sabtu tadi. Bagi yang belum mengenal beliau, Mia adalah soul mate dari Adi W. Taroepratjeka (@peminumkopi) yang sayangnya tidak bisa hadir pada acara tersebut. Bukan sekedar penikmat kopi, Mia merupakan konsultan F&B dan pernah mengikuti pelatihan Uji Cita Rasa Kopi bersama sang suami di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka), Jember, Jawa Timur.
Cara menyeduh kopi atau brewing adalah topik yang seakan tak pernah habis untuk dibicarakan dan Mia menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan berbagai kebiasaan masing-masing orang. Yang dijelaskan pada Brewing Class adalah hal-hal sederhana cara menyeduh kopi untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta mengenali masing-masing rasa yang dihasilkan oleh alat seduh yang berbeda. Misalnya saat para peserta diminta untuk mencoba hasil kopi dari Sumatra yang diseduh dengan tubruk, lalu kemudian dibandingkan dengan french press, pour over, dan terakhir syphon.
Dengan kopi yang sama saja atau dalam hal ini Sumatra, para peserta yang hadir bisa langsung menentukan “ternyata tubruk lebih terasa coklatnya dan karamel yang lebih menonjol dibandingkan dengan french press yang justru membuat keasaman atau acidity lebih meningkat. Tapi pour over lebih punya aroma sedangkan syphon membuat body-nya lebih ringan, tapi membuat rasa fruity atau buah lebih keluar. Dengan satu jenis kopi saja peserta menemukan varian rasa yang berbeda antara satu metode seduh dengan lainnya. Boleh jadi karakter rasanya akan berbalik bila menggunakan kopi dari daerah lain.
Kira-kira seputar itulah diskusi yang dilakukan di antara peserta. Tentu saja setiap peserta punya pandangan tersendiri dan sekali lagi menurut Mia masing-masing cara seduh punya karakter tersendiri dan terserah kita ingin mencari rasa seperti apa sesuai dengan alat yang digunakan. Di samping itu kedelapan peserta bisa menentukan cara mana yang lebih sesuai dengan kebiasaan mereka mengkonsumsi kopi.
Kopi Javva hanya bisa menampung sedikit peserta untuk acara sejenis ini dan bagi yang berminat untuk hadir pada bulan berikutnya harus terus mengikuti perkembangan dari tweet @peminumkopi, @morningcup dan tentu saja @kopijavva. Bulan berikutnya Kopi Javva akan menyelenggarakan acara Cupping atau menguji cita rasa kopi, sebuah agenda menarik bagi yang ingin tahu cara mencicip kopi dan menemukan berbagai rasa dari secangkir kopi.
Menarik bukan ?
wah, kpn lg nih ada?? bln depan ada gk y?
Wah, ada dua teman saya tuh, Romy dan Andien (foto terakhir, paling kiri). Kapan ya saya bisa ikutan? *berharap
Hah? Senopati ya?
Haduuh mestinya singgah juga kemaren duluuu
*besok ke sana ah*
That was a great class. Juga bisa bertemu dengan mbak Mia dan mas Toni adalah keistimewaan tersendiri. Mudah2an ga tertinggal cupping class 🙂
Inti pelajarannya adalah : banyak sekali cara & ukuran yg membuat rasa kopi itu istimewa, jadi temukan cara terbaik masing2 dalam menikmati kopi.
Surabaya …..
kapan ada acara kayak gini ……
masak harus ke jakarta ….
mana cuma 8 orang aja ….
Ahhhh…selalu jauh dariku hal-hal yang mencerdaskan itu….semoga kegaiatan itu muncul jg di medan…salam….sugenk Chi…coffee
Event seperti ini ada gak ya di Jatim, pengen belajar nih Pak Toni. Ayo2 teman2 Jatim saya ikutan.
koq..pada saat menuangkan seduhan kopi dgn french press,tidak ada penyaringnya????
ya gara2 twitter ngak on jadi ngak kebagian undangannya …
mantappp mba…………..
Yah siapa tahu di kesempatan berikutnya saya akan jadi peserta ke 9 atau ke 10
wah menarik acaranya.. ikutan ah lain kali klo ada brewing class / cupping session 🙂
Kapan yach saya bisa ikutan… hemmm#terbentur waktu kerja…