Perlu 20 tahun bagi Starbucks untuk mengembangkan VIA saat pertama kali diluncurkan di bulan September 2009, dan dua tahun selanjutnya untuk mendarat di toko Starbucks seluruh Indonesia dan negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Australia. Sebelumnya Via telah hadir di Kanada, Jepang, Cina, Filipina. “Via” artinya “jalan” dalam bahasa Italia atau dengan kata lain produk ini ditujukan kepada para penikmat Starbucks agar bisa menikmati kopi setiap saat tanpa harus berkunjung ke gerai mereka. VIA.
Via akan resmi diluncurkan pada tanggal 13 September di seluruh gerai Starbucks Indonesia dengan dua varian yakni Italian Roast dan Colombia (keduanya jenis kopi arabika) dan akan dijual seharga 25 ribu per 3 pak. Masing-masing dikemas dengan ringkas dengan alumunium foil dalam ukuran 11 x 2.5 cm dan berat total 3 gram/pak.
Saat dibuka butiran kopi sedikit lebih halus dibandingkan dengan bubuk untuk espresso yang oleh Starbucks disebut dengan istilah microgrounds. Petunjuknya cukup jelas hanya dengan menambahkan 180 ml air dan VIA siap untuk dinikmati. Dari sisi flavor mungkin VIA tidak akan menyamai kopi yang baru digiling, tapi jenis Colombia mungkin layak untuk dijajal para penggemar Starbucks dengan rasa yang lebih kaya, fragrance-nya keluar, dan bisa jadi salah satu pilihan favorit pelanggan.
Seperti biasa pada setiap pelucuran produk barunya, Starbucks selalu menyertakan “teman ngopi” berupa empat jenis sweet dan salah satunya Mile, kue kering yang dilapisi saus karamel dan almond yang intinya sinfully delicious! Sebenarnya selain Italian Roast dan Colombia, VIA telah diluncurkan dengan rasa lain seperti Iced Coffee, Caramel, Cinnamon, Spice, dan Mocha, yang sayangnya belum masuk ke Indonesia.
Banyak pengamat yang skeptis saat VIA pertama kali diluncurkan dan mengkhawatirkan bahwa perusahaan ini akan kehilangan daya magnetnya. Koneksi antara para Barista dan pelanggan dalam sebuah interaksi yang sudah terjalin lama dan melahirkan ikon “Starbuck’s Way” harus dipertaruhkan dnegan produk kopi siap saji ini.
Tapi Starbucks melihat bukan hanya potensi bisnis (17 milyar dolar bisnis kopi instan di dunia), tapi keinginan perusahaan ini agar kopi mereka lebih mudah diakses oleh konsumen. Starbucks mencoba mengubah konsep third place (rumah, Starbucks, kantor) menjadi, kapan dan di mana saja, dan tampaknya mereka boleh bernafas lega, seiring waktu VIA sudah mulai banyak digemari.
Kemarin saya menghadiri acara pre-launching yang diadakan Starbucks untuk para food blogger untuk mencoba produk VIA di salah satu gerai mereka di jalan Cideng Jakarta. Jadi bila berminat mencoba produk VIA, dua varian yakni Italian Roast dan Colombia akan resmi dijual di seluruh gerai Starbucks mulai minggu mendatang.
* * * *
Mungkin Starbucks memang kopi mantap…tapi anehnya kita harus bayar mahal untuk secangkir kopi mantap ini padahal ditanam dipekarangan rumah kita sendiri…Ayo bersama maksimalkan potensi alam Indonesia.
wuuuiiiiiiihhhhhhh…
MILE-nya tampak menggoda..
sepertinya enak ya Pak Ton..??
Rasanya kopinya buruk deh…
Link : http://www.coffeereview.com/review.cfm?ID=2431
http://www.coffeereview.com/review.cfm?ID=2426
Lebih mahal dari Kapal Api lagi
3 bulan yg lalu,saya sudah tau info ini..setelah dicoba kopi nya not bad for sachet lah…tapi koq di Indo lebih mahal yah? Di Hongkong per 10pack hanya Rp.76.000 pada kurs Rp.1.100/ $hk…