PT Santino Indonesia baru saja meluncurkan produk mereka terbaru berupa mesin espresso super otomatis “Santino Brew”. Dibuat oleh pabrikan di Cina, tapi menggunakan komponen dari luar seperti pompa Invesys dengan kekuatan 19 bar dari Italia, flowmeter buatan Jerman, dan proximity switch dari Jepang. Target pasar adalah perkantoran dan hotel yang membutuhkan kepraktisam sebuah mesin espresso dengan fasilitas tampilan panel sentuh.
Mesin espresso super otomatis pada dasarnya mencoba untuk menggantikan fungsi barista dimana seluruh rangkaian tahap seperti menggiling kopi, dosing, tamping, pre-infusion, ekstraksi, kesemuanya dilakukan hanya dengan menekan satu tombol saja. Tapi, selalu ada penalti yang harus dibayar dalam produk one stop wonder ini, karena pada umumnya hanya sedikit tweak atau perubahan yang bisa dilakukan oleh pengguna. Misalnya kita hanya bisa melakukan sedikit penyesuaian kehalusan bubuk kopi, itupun hanya terbatas pada tiga jenis : halus, sedang, dan kasar.
Kedua, masalah pompa yang hanya berkekuatan 19 bar tentu berbeda dengan pompa 8 hingga 9 bar pada mesin espresso manual dan akan berpengaruh pada hasil ekstraksi. Pipa yang jauh lebih kecil pada mesin super otomatis memerlukan bar yang tinggi, terbalik dengan mesin espresso prosumer (info dari teknisinya). Tapi dengan keterbatasan tersebut, hasil seduh kopi pada mesin super otomatis tetap masih bisa “dimaafkan” mengingat berbagai kemudahan yang ditawarkan.
Santino Brew berbalut plastik ABS yang di atasnya dilengkapi dnegan alat penggiling kopi dengan kapasitas 250 gram dan langsung akan digiling saat kita memulai menekan tombol “brew”. Terdapat tiga pengaturan untuk kehalusan bubuk kopi, dari kasar, menengah, hingga halus. Selain biji kopi, mesin ini juga tidak akan menolak apabila disuguhkan bubuk kopi dan secara otomatis akan di brew.
Masih di bagian atas, terdapat tangki air 1.8 liter yang dilengkapi filter untuk mengurangi pengapuran. Tempat air bisa dilepas untuk memudahkan pengisian. Selanjutnya pemanas cangkir yang berada di bagian atas mesin dengan sistem pasif, artinya tidak dilengkapi dengan elemen pemanas terpisah dan hanya bekerja bila mesin dinyalakan.
Milk Frothing dan steam wand terletak di bagian kiri depan yang difungsikan dengan layar sentuh dan tombol pengatur berbentuk bulat di tuas steam. Panas air sudah diatur sampai 90 derajat celsius, baik untuk steam maupun air panas. Bagian spout atau tempat keluarnya kopi bisa dinaik turunkan sesuai dengan ketinggian cangkir.
Panel samping kanan tempat kita bisa mengakses pusat kerja mesin ini, brewing unit. yang bisa dicuci langsung dengan air. Komponen terpenting ini harus secara berkala di rawat atau dibersihkan terutama dengan bertumpuknya kotoran. Selain itu masalah lain adalah bocornya brew unit akibat “o-ring” yang sudah mulai menua (lihat foto di bawah kiri atas, terdapat lingkaran berwarna oranye muda yang melingkari brew unit, itulah o-ring) .
Sebagaimana disebutkan, brew unit bisa dilepaskan untuk dibersihkan secara berkala. Tapi yakinkan pemasangan kembali komponen ini dengan tepat karena perbedaan sedikit saja akan membuat panel ektronik terus mengeluarkan suara “beep” dan mesin tidak mau diajak bekerja sebelum masalahnya dibereskan.
Pada panel eletronik terdapat beberapa fungsi yang bisa kita ubah yang disajikans ecara intuitif dan mudah dipahami. Fungsi itu misalnya single/double brew, cappucino, (milk frothing) dan air panas. Pada saat pertama kali digunakan, Saeco Santino Brew hanya perlu waktu kurang dari lima menit sebelum siap menyajikan kopi. Setelah mesin siap, kita hanya tinggal memainkan fungsi yang ada pada panel elektronik dengan empat fungsi utama tadi.
Di atas adalah hasil brew dari mesin ini saat saya coba pertama kali dengan krema tebal walau berwarna lebih muda dibandingkan dengan mesin espresso manual. Frothing dilakukan dengan menyediakan tempat khusus untuk susu lalu disambungkan dengan pipa plastik yang sudah disertakan dan tekan tombol froth di panel sentuh lalu tekan “esc” bila volumenya sudah mencukupi.
Nah, sekarang pertanyaan yang sering ditunggu, berapa harganya ? Santino Brew dijual 7 juta rupiah per unit yang bisa didapatkan di alamat berikut : Km. 7 Jalan MH. Thamrin, Block D6, Kawasan Multiguna, Serpong, 15325, Tangerang,
Tel: 5398003 | Fax: 5399372.
Terakhir, setiap orang punya kebutuhan yang berbeda terhadap mesin yang mereka ingin miliki. Bagi yang senang deengan sistem manual seperti saya, Santino Brew bukan pilihan yang tepat. Tapi bagi kawasan publik seperti di kantor dan hotel, alat ini sudah sangat membantu menyajikan kopi secara cepat dengan hasil yang forgiving tadi dan bisa dioperasikan oleh siapa saja.
Spesifikasi & Fitur :
Dual boiler
Grinding adjustment
Pressure : 19 Bar
Daya listrik : 1350 watt
Ukuran : 44 x 45 x 46 cm (PxLxT)
Berat12.5 kg
Thanks banget infonya Pak, sangat membantu, saya ingin mencoba buka warung coffee tapi menggunakan semacam mesin kopi yang harganya murah, kira kira untuk daily coffee 30 cups, mesin kopi apa ya pak yang murah kisaran dibawah 5 juta ada ga ya ? mohon infonya.
Terima kasih banyak
wow 7 jutaan .. hahaha, mesin otomatis murah dengan hasil bagus , mantap deh..
mungkin pembaca lebih prefer mesin manual, bisa buat “mainan” (dalam tanda kutip) haha..
Sempet nyoba sebentar di pameran kemayoran hari ini… bener cremanya kurang ‘gold’, bahan plastik abis 🙂 Kesimpulan : hasil lumayanlah buat ukuran otomatis.
Yang jadi masalah kayaknya cuma harga…, coba cek internet harga brand merol atau liat alibaba.com hehehe
Q: ketahanannya sebanding dgn harga ?
Tanya Pak, berapa kemampuan mesin ini menghasilkan espresso setiap hari? Sudah bisa dijadikan pembuat kopi komersil kah?
Terimakasih.
Syaikh,
itu di paragraf 3 baris 1, terdapat tulisan 90 bar, itu ndak salah ketik kan?
Lalu, di paragraf 9 baris 3, ada tulisan Saeco Brew. Yang bener Saeco Brew atau Santino Brew?