Di sebuah sudut outlet Dapur Coklat yang interiornya didominasi warna cat krem dan paduan furniture coklat, anda bisa menemukan Ladang Coffee tepat di kanan pintu masuk. Lokasi yang saya kunjungi berada di jalan Tebet Barat Dalam nomor 43, di sebelah kiri arah sebelum pasar PSPT Jakarta. Tidak sengaja menemukan tempat ini yang kebetulan berdekatan dnegan tempat kerja di kawasan yang sama, Tebet. Karena nama Ladang Coffee sepertinya cukup mengundang dan penasaran apa gerangan sajian kopi mereka.
Sebenarnya cuma ingin tahu kemungkinan Dapur Coklat memang memadukan produk mereka dengan sajian kopi yang tentu akan sangat menarik. Sebagai informasi, masalah pairing atau memadukan kopi dengan sajian sweet atau savory adalah kiat yang sudah lama dilakukan Starbucks setiap saat mereka mengenalkan kopi terbarunya. Baiklah, ternyata bukan itu yang saya dapatkan di Ladang Coffee karena dalam sajian menu tidak ada rekomendasi paduan coklat apa dan kopi mana yang cocok sebagai pasangan serasi.
Ladang Coffee semata sebuah cafe mini di sudut oulet Dapur Coklat dimana para pengunjung yang membeli coklat sekaligus bisa menikmati sajian kopi di tempat yang harum semerbak ini. Baru setahun lebih berdiri yang kemudian saya tahu dari Hadiansah, Supervisor Ladang Coffee merupakan kerjasama antara pemilik Dapur Coklat dengan PT Kevindo Karya Baja. Produk baja? ya, untuk membuat mesin roasting kopi yang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sajian menu kopi yang ditonjolkan di Ladang Coffee adalah single origin atau kopi yang berasal dari kawasan penghasil kopi di Indonesia. Di sana kita akan mendapatkan jenis kopi mulai dari Aceh Gayo, Mandailing, Lintong, Java, Toraja, dan tentu saja kopi eksotis luwak. Kesemua kopi berjenis arabika dan semuanya di-roasting di PT Kevindo.
Menurut Hadiansah, walau terdapat menu kopi dengan susu seperti latte atau cappuccino, justru mereka lebih banyak menjual kopi single origin, walau Ladang Coffee memiliki mesin espresso untuk sajian kopi ala Italia. Bisa jadi karena coklat manis itu lebih berpadu dengan kopi yang penyajiannya menggunakan french press dan Vietnam Drip. Tapi khusus untuk kopi luwak Ladang Coffee khusus membuatnya dengan syphon coffee maker. Kisaran harga kopi single origin adalah 15 ribuan, dan untuk milk based dipatok 20 ribu lebih, dan 60 ribu untuk menu kopi luwak.
Ada beberapa pengunjung yang sedang menikmati kopi saat saya kesana pada hari Senin kemarin dan barista-nya berusaha memberikan penjelasan sebisanya tentang varian kopi di sini. Bagusnya juga mereka tidak menyembunyikan darimana kopinya berasal, sesuatu hal yang patut di apresiasi manakala saya sering mendapatkan jawaban “tidak tahu”.
Saya senang bila cafe menyediakan french press salah satu alat favorit menyeduh kopi,yang juga terdapat di Ladang Coffee. Sekedar sedikit saran saja untuk Barista di sini agar tidak langsung menekan plunger saat air baru saja dituang. Metode submersion ini akan menghasilkan ekstraksi yang optimum bila kopi dibiarkan selama 3-4 menit dan dalam suhu air yang pas atau sekitar 93-95 derajat celsius.
Ladang Coffee hanya menyajikan kopi Indonesia dengan cukup banyak varian yang disediakan sekaligus menambah tempat bagi para penikmat kopi Nusantara yang diseduh tanpa mesin. Dibuka setiap hari dari jam 10 hingga 22 dan jumlah tempat duduk sekitar 20 kursi.
Secangkir kopi panas bila dipadukan dengan salah satu menu coklat yang bertebaran, it’s a lethal combination !
latest info : Ladang Coffee (its self) will open new outlet in Malang, jl. Guntur. The soft opening will inform later. So for coffee lovers in Malang, we will see you as soon as possible.
For Pak Tony, let’s come and taste our new special blend in Ladang Coffee outlet 🙂
Thankz banget buat bang TW, saya salah satu marketing Ladang Coffee.. saya tunggu kedatangannya di Ladang kopi jl, paso jaga karsa. biar kita bisa ngupi bareng dan banyak belajar lgi sama bang TW.. di tunggu ya bang.. thanks
Just for the info starting February 2012 Ladang coffee has a new outlet in Paso 168 – Jagakarsa, south Jakarta. Please fell free to stop by.
bantu menjawab ya Pak Toni, 😀
buat atenk, french press seperti itu banyak dijumpai di Ace Hardware, saya beli di Ace Hardware Panglima Polim dengan harga Rp 99,000,- 🙂
banyak pilihannya kok, coba aja iseng jalan2 ke ace hardware.. 🙂
semoga banyak orang yang tau kalo di dapur chokelat ada coofe hehehehehehe
sukses yeh ladang coofe,,,
🙂
widih, ane ngiler ngeliat french press-nya. kalo boleh tahu om, itu merk apaan ya?
Wuah ….. makin kaya perbendaharan kedai2 kopi asli Indonesia yang dengan gagah berani menyajikan kopi2 asli Indonesia dengan konsep2 yang bermacam-macam …..
Yuk kang Toni, kita cari lagi “mutiara2” kopi terpendam ….. pasti akan lebih berwarna dalam menikmati kopi2 asli Indonesia …..
Thx buat informasi ini, jadi ketemu tempat2 asik untuk menikmati kopi. Rasa ingin mengetahui lebih lagi mengenai kopi varian lain.
Sepertinya om Philo sudah berencana mematenkan cikopi blend mendahului syaikh Toni Wahid nih..
hihihihihi
satu lagi sajian spesial kopi INDONESIA dan tanpa mesin, bangga!
Semakin bertumbuh yah kedai kopi tanpa mesin espresso di Jakarta. Alhamdulillah yah, sesuatu banget 🙂
Kapan cikopi buka kedai kopi dengan andalan cikopi blendnya? Kalo kelamaan nanti dipatenkan orang lain loh :p