Menurut Christiano Cieri, petinggi Vibiemme yang menangani penjualan khususnya di Asia menyatakan bahwa kedudukan Indonesia sangatlah penting di kawasan ini. Industri kopi yang terus berkembang di Indonesia sedikit banyak memberikan kontribusi pada volume penjualan Domobar yang terus meningkat secara signifikan. Kabar baiknya, Indonesia baru saja berhasil menggeser posisi Amerika dalam angka penjualan. Walau Korea Selatan masih tetap nomor satu di Asia, sepertinya bukan hal yang mustahil bila suatu saat Indonesia akan segera memegang tampuk sebagai negara pemasaran terpenting buat perusahaan mesin espresso dari Italia ini. Salah satu jagoan yang dikenalkan Vibiemme seri Domobar di Indonesia adalah yang dilengkapi dengan fitur dua boiler dan PID (Proportional, Integral, Derivative).
Vibiemme (dibaca Vibimay) tetap merupakan salah satu ikon mesin espresso, sebuah generasi yang diturunkan dari perusahaan Faema, nama besar yang melahirkan sistem group head E61. Faema boleh diambil alih oleh La Cimbali saat terjadinya krisis keuangan di tahun 70an, tapi para insinyur yang membidani E61 kemudian mendirikan dua perusahaan terpisah Vibiemme dan ECM. Kini sudah banyak perusahaan mesin espresso yang menggunakan group head E61 dan semua berharap agar perusahaan ini melahirkan sistem baru menggantikan E61 yang sudah sepuh.
Dalam kaitan dengan Domobar, perlu satu tahun setengah bagi Vibiemme untuk mengembangkan mesin yang dilengkapi dengan dua fitur andalan PID dan dua boiler independen. Mereka mensejajarkan diri dengan banyak mesin espresso dengan fitur yang sejenis seperti Expobar tipe Office Leva dan La Spaziale S1 Vivaldi II. Secara keseluruhan selain fitur Double Boiler + PID, Domobar ini tidak jauh berbeda dengan pendahulunya yang pernah saya tulis di sini : Domobar Super, Persamaan itu antara lain :
- Group head tipe E61
- Keduanya menggunakan pompa vibrasi
- Tangki air dengan kapasitas yang sama, 3.8 liter
- Tiga langkah tombol power
- Indikator tekanan pompa dan boiler pressure
- Daya 1950 watt
Double Boiler
Vibiemme memasang dua boiler dengan masing-masing kapasitas … liter (mesin ini tidak dilengkapi manual saat dikirim) untuk tugas steam dan menyeduh kopi (ekstraksi) yang memudahkan barista untuk melakukan kedua fungsi tadi secara bersamaan. Sebagai bahan pembanding. La Spaziale S1 Vivaldi II memperkecil boiler untuk brewing (750ml) dan memperbesar steam (1.250 ml). Kedua boiler tersebut diletakan secara tegak lurus secara berdampingan dengan material yang terbuat dari tembaga.
PID (Proportional, Integral, Derivative).
Memungkinkan pengaturan suhu dari boiler ke group head sesuai dengan keperluan dengan maksimal panas 125 derajat celsius. Perjalanan air panas dari boiler menuju ke group head tentu akan berpengaruh terhadap suhu seduh yang sudah ditentukan, tapi nanti akan kita lihat seberapa jauh perbedaannya saat saya menggunakan mesin ini.
PID merupakan fungsi penting yang disertakan untuk mengakomodasi kebutuhan para Barista yang akan memberikan kebebasan bagi mereka untuk menentukan suhu seduh sesuai dengan racikan kopinya. Tentunya menarik untuk mencoba kopi dengan suhu seduh yang berbeda dan melihat apa yang terjadi dengan aroma dan rasanya.
Pompa Vibrasi
Bagaikan jantung pada tubuh manusia, demikian pula halnya dengan fungsi pompa pada sebuah mesin espresso. Sebuah pompa getar ditanamkan pada Domobar ini yang peletakannya sengaja agak menjauh dari boiler untuk meminimalisasi suara dari getaran yang dihasilkannya. Karena menggunakan pompa getar, Vibiemme Domobar dilengkapi dengan tangki air yang letaknya berdekatan agar pompa tidak bekerja terlalu berat.
Menggunakan Vibiemme Domobar PID + Double Boiler
Untuk menghindari kerusakan elemen pemanas yang terdapat dalam boiler terdapat dua sistem pencegahan yang terdapat dalam mesin ini. Pertama, terdapat tiga langkah tombol on-off yang harus diputar dimana putaran pertama berfungsi untuk menarik air dalam tangki masuk ke dalam boiler. Langkah kedua adalah pemanasan air setelah kapasitas boiler terisi penuh. Selain power switch tadi, terdapat alat pengaman lain berupa per yang menunjang tangki air dan secara otomatis akan menghentikan aliran listrik saat sumber air kosong.
Setelah mesin dinyalakan, atur suhu yang dikendaki dimulai dari angka 80 hingga maksimal 125 derajat celsius dengan menekan tombol panel di bagian depan. Saat dilakukan pengukuran suhu pada group head yang sebelunya sudah di set pada angka 95 derajat celsius, shot pertama sudang langsung mendekati dengan perbedaan hanya o.1 derajat. Belum dicoba untuk beberapa shot selanjutnya, tapi diperkirakan interval perbedaannya tidak terlalu jauh asal mesin tidak terlalu dikebut. Tapi fungsi dua boiler yang independen membuat kita tidak usah khawatir melakukan dua pekerjaan, brew dan steam, secara simultan.
Selanjutnya tinggal lakukan proses pembuatan espresso yang sudah banyak saya tulis pada artikel sebelumnya.
Vibiemme itu …
Ini mesin prosumer pertama yang saya miliki setelah sebelumnya cukup “puas” dengan Silvia dari Rancilio. Sebagaimana pengalaman terdahulu, Vibiemme Domobar tetaplah sebuah mesin yang sangat mumpuni untuk keperluan di rumah. Malah banyak cafe yang sudah menggunakan mesin ini, baik sebagai cadangan atau mesin utama pada cafe skala kecil dengan kapasitas saji sekitar 10-20 cangkir per jam.
Kualitas Vibiemme sebagaima biasa tidak mengecewakan, malah saya merasakan pelat penutup mesin lebih tebal dibandingkan dengan versi terdahulu. Namun sebagus apapun mesin yang dimiliki termasuk Vibiemme Domobar ini, perawatan berkala tetap diperlukan agar kondisinya selalu prima. Saya membiasakan untuk melakukan Backkflush setiap 30-50 shot untuk mengurangi tumpukan lemak yang terbentuk saat brewing.
Seperti biasa, jangan harap bisa menghasilkan esktraksi maksimal bila mesin ini tidak dilengkapi dengan alat penggiling biji kopi atau grinder. Sebuah grinder espresso yang baik akan menjadi pendamping Domobar dalam jangka watu yang sangat lama. Demikian ulasan singkat tentang Domobar PID + Double Boiler yang di Indonesia dipasarkan oleh Toffin Product.
Bar kopi di rumah adalah Domobar !
untuk tipe ini apa ada automatic volumetric dossing ? atau harus manual pakai timer ?
Salam kenal pak Leo …..
VBM Domobar saya kebetulan masih yang HX pak ….. belum yg dual boiler …..
Hmmm ….. mungkin kita kudu memaximalkan apa yang kita ada dulu yah pak ….. pasti nanti kalau tiba saatnya dpt yg heavy duty, pasti akan menghasilkan kopi yang super duper muantabsssssss ….. (roasted beansnya juga kudu yang muantabsssss pak) ….. hehehehe
Halo Pak Andreas,
selamat yah, sudah dapet yg versi rotary.
moment2 espresso anda pasti sempurna 🙂
rotary dual boiler dan large conical grinder di rumah.. ini salah satu impian saya haha.
suatu hari saya pasti dapet, utk sekarang, puas2 dulu dgn conical kecil dan e61 single boiler 🙂
Pak Leonardi …… setuju, fotonya kang Toni makin muantabsssss …. hehehehehe
Kebetulan yang saya punya itu “pesanan khusus” dgn Rotary Pump …. tinggal sedot saja ….. puas pak …. hehehehe
Pak Tony, foto anda selalu cantik2..
Espresso porn haha..
sayangnya ya vibiemme ga pake rotary pump, jadi tetep brisik kalo buat espresso jem 5 pagi. 🙁
(grinder juga brisik sih.. compak silenzio?w)
Hmmm ….. sptnya pernah elus2 yang ini …. yang jelas steamnya powerful yah karena kluar dari boiler yg terpisah.
Muantabsssss nih kang Toni …. ada yang skrg di rumah ? Kalo gitu kapan2 mampir ahhhh ….. hehehehe
Kalo saya sih dgn Domobar Super “sudah puaslah” …. hehehehe …. kalo pengen ngintip click: http://www.youtube.com/watch?v=BbM47orOWDM
Nice review, bung Toni. Steaming powernya gimana kalau dibandingkan sama Expobar Office? Kisaran berapa harganya?