Hario Cafeor memungkinkan absennya filter kertas yang harus menyertai setiap penggunaan produk pour over. Dengan berat 100 gram, Cafeor yang terbuat dari plastik dan kawat halus stainless steel merupakan pilihan bagi pengguna yang tetap ingin menggunakan Hario, tapi tetap bisa mendapatkan aroma dan karakter kopi yang lebih kompleks karena ketiadaaN kertas yang menyerap lemaknya.
Tidak ada perbedaan mencolok dari sisi bentuk karena Hario masih tetap mempertahankan bentuk kerucut untuk produk Cafeor. Dengan teknik pre-wet lalu mengcurkan air panas perlahan-lahan, tapi tidak sampai melebih permukaan kopi (coffee bed) biasanya kita sudah mendapatkan hasil seduh yang merata atau event extraction, pun dengan Cafeor. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat tulisan saya tentang metode pour over yang detailnya tidak akan saya ulangi di sini.
Terima kasih kepada “santri” saya di Bandung yang telah mengirim alat ini, semoga berkah usaha dagang alat kopinya :).
Terima kasih Mama Ajengan atas doanya *sambil cium tangan*
@BuEndang
@Lulu
Ayo, Bu, kapan kita ngopi bareng di Bandung? Itu sudah ada santri lain yang mau ngopi bareng :p
Dikit lagi kan puasa. Sebagaimana tradisi pesantren pada umumnya, di pesantren cikopi juga ada pengajian pasaran loh, terutama buat para santri yang ndak punya duit buat pulang kampung, wajib ikut pengajian pasaran dengan Mama Ajengan Toni Wahid (Allah yarham)
wah pada mesantren nih hehehe
nanti ane nyusul kayanya nyantri di syaikh philocoffee. kalo pada di bandung, kopi darat sesama santri hukumnya jadi wajib nih 🙂
dan saya pun baru saja membeli alat ini dari santrinya Padepokan Cikopi asuhan Syaikh Kang Toni Wahid Tea…
Halo mas Philo Coffee, tuh cafeor nya udah di posting sama kyai nya. Saya pribadi ikut trima kasih pak Ton, soale saya cukup penasaran sama alat satu ini….