Disk Aeropress saya kebanyakan nganggur jadi sedikit dikaryakan untuk percobaan menggantikan filter kertas pada Hario Syphon Coffee Maker yang tipe MCA. Berbeda dengan model lainnya yang memakai filter dari kain, tipe MCA ini menggunakan filter kertas yang bisa dicuci kembali. Jadi idenya, mengganti filter kertas dengan disk aeropress dengan tujuan agar lebih mudah dibersihkan selain tujuan yang lebih penting yakni membiarkan “oil” dari kopi terbebas dibanding menggunakan filter kertas. Karena diameter Disk Aeropress yang 6.2 cm terlalu besar untuk dipasangkan dengan syphon coffee maker, maka alat ini perlu dipermak sedikit dengan memperkecil diameternya sekitar setengah sentimeter. Cukup dikerjakan oleh tukang las dekat kantor maka yang cukup “terampil” maka jadilah disk aeropress disulap menjadi filter untuk syphon. Saat dicoba, filter aeropress bisa bekerja dengan sedikit kelemahan dimana sedikit sisa ampas kopi masih turun ke chamber bawah syphon saat api dipadamkan. Walau demikian hasil modifikasi ini cukup memuaskan sehingga saya tidak lagi terlalu tergantung dengan filter kertas dan bisa menghasilkan kopi yang ditambah bonus lapisan “oil” di permukaannya, yang menurut saya di situlah aroma dan flavor terbaik berada. Sepertinya di sudut ruangan kopi saya masih ada beberapa alat yang bisa dimodifikasi …
* * * *
berarti gag pakai filter kain lagi ya pak? terus apakah ampasnya akan keluar apa tersaring sempurna?
Saya masih pake filter kain. apa bisa dimodif pake disk selain coava disk cth bekas franch press?
Nice !!
Compare rasa nya gak kang?
Ah saya suka ini. Modifikasi. Sukur2 jadi inovasi 😀 Great Pak Toni!
haduh , itu Coava- Disc masuk bengkel bubut…… 🙂
Waduh, padahal teh syphon kan tujuannya dapet gelas yang “clean”, jadi paradoksial donk kang wkwkwkwk 😀
Wow, menarik sekali percobaannya.
Kepikiran aja, Kang. Kalo pour over Hario udah ngeluarin yang versi paperless-nya, Pak.
Soal “oil”, intensitas “oil” menggunakan alat bid’ah tersebut bagaimana, Pak, hasilnya? Hasil intensitas metode bid’ah tersebut jika dibanding dengan French Press bagaimana, Pak?
Btw, jadi cara menangkap luwak itu bagaimana, Pak wkwkwkw