Saya baru tahu kalau ada distributor Indonesia yang mendatangkan grinder kopi Ascaso yang bentuknya kecil nan lucu ini. Ascaso merupakan pabrikan dari Spanyol, negara produsen mesin espresso merek Expobar. Tentu saja tidak ada hubungan antara keduanya dan karena Ascaso mengeluarkan mesin espresso dengan merek yang sama, tapi saya tidak tahu apakah mesin tersebut dijual di Indonesia. Grinder kecil tentunya menarik untuk dikupas, dan Anda yang ingin tahu harganya, langsung saja, Ascaso dijual 3.750.000 yang bisa didapatkan di Cafe LaTazza, Electronic City, SCBD, Jakarta. Mari kita lihat bagaimana kemampuannya.
Grinder kecil tentu punya keterbatasan terutama dari segi volume, jadi grinder Ascaso ini lebih cocok digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ketimbang untuk sebuah cafe, walau tidak ada halangan untuk light commercial. Menggunakan sistem flat burr dengan dibalut alumunium yang bercat hitam doff, berat Ascaso hanya 4 kilogram.
Kapasitas bean hopper bisa menampung 250 gram biji kopi, terbuat dari plastik yang diklaim oleh pabrikan terbuat dari bahan terbaik hingga tidak mudah pecah. Tidak ada bean stopper/catcher sebagaimana grinder komersial untuk memudahkan penggantian biji kopi, jadi disarankan agar mengisi hopper secukupnya saja bila ingin gonta ganti kopi.
Pengaturan halus-kasar menggunakan knob putar, untuk halus cukup diputar searah jarum jam dan demikian pula sebaliknya untuk mengasarkan hasil gilingan kopi. Di dalamnya terdapat burr atau penggiling yang berbentuk lingkaran berdiameter 54mm terbuat dari baja. Pintu masuk ke dalam burr hanya memutar satu sekrup dan kita sudah bisa langsung mengaksesnya yang akan mempermudah proses pembersihan.
Walaupun bentuknya kecil, grinder ini mempunyai fitur micro metrical adjustment atau stepless sehingga pengguna diberikan kebebasan untuk mengatur halus-kasar kopi hingga per milimeter. Fitur ini tentunya sangat berguna untuk grind setting espresso yang terkenal cerewet untuk ekstrasi yang pas, tidak over atau under extraction.
Ascaso menggunakan sistem doserless, jadi tidak ada penampung kopi atau doser, dengan fork untuk menahan portafilter. Di belakangnya terdapat tombol kecil yang berfungsi untuk mengoperasikan grinder saat portafilter ditekan. Walau suaranya agak sedikit “merdu”, namun Ascaso sudah menunjukan kemampuannya yang cukup baik. Saya sudah mencoba memutar grinder setting dengan berbagai grind size dan Ascaso ternyata bukan saja mampu menghasilkan hasil penggilingan untuk espresso, tapi ia juga bisa menggiling lebih halus seperti powder yang biasanya digunakan untuk Turkish. Tidak mudah bagi sebuah grinder untuk menghasilkan grind yang sangat halus karena mata burr ajaraknya kan sangat berdekatan dan berpotensi untuk merusak geriginya, apalagi untuk sekelas grinder kecil.
Kecepatan Ascaso dengan putaran 700 rpm hampir menyamai Anfim yang hanya 600 rpm, sekitar 17an detik untuk menggiling 10 gram kopi, sebuah pencapaian yang tidak terlalu buruk mengingat flat burr-nya hanya berukuran 54mm. Sejauh yang saya gunakan beberapa hari ke belakang, Ascasso tetap menghasilkan hasil gilingan yang konsisten, walau kopinya agak terasa lebih hangat. Beberapa shot espresso yang dihasilkan dari grinder Ascaso sudah sangat mumpuni dan terlihat kemampuannnya sebagai sebuah alat giling kopi yang bisa diandalkan.
Dengan kisaran harga di bawah empat juga, rival utama grinder ini adalah Rancilio Rocky (sistem step adjustment) yang sudah punya nama besar dan keputusan tentunya di tangan Anda. Saya tetap bersikukuh kalau Ascaso cocok digunakan untuk di rumah dan bisa menjadi pendamping mesin espresso Anda untuk hasil grind yang bisa diatur sebagus mungkin dengan adanya sistem micro metrical atau stepless.
* * * *
Kalo coffee machine ASCASO ‘DREAM’ Versatile ESPRESSO MACHINE ini, distributornya siapa ya pak..?
Dear pak Toni,
mau cari “pendahulu” untuk mesin Achille nya Gaggia yang baru. Ascaso cukup bagus pak?
mengingat saya masih punya budget terbatas untuk masuk ke dunia barista.
pak Toni ada info dari distributor nya supaya saya bisa dapat harga lebih ekonomis?
thanks buat responnya.
cheers
wah ascaso i-mini masuk sini juga.. saya memiliki grinder ini (udah retire sih sekarang) versi stainless nya jd ngga terlalu berasa seperti mainan 🙂
grinder yg cukup baik, pairs up pretty well sama gaggia classic saya dulu dan rancilio sylvia. problem selama pakai sih suka nyisa rada banyak di grinder chute nya. jadi musti di karate chop / bang on to the table. and the sound is very very loud and high pitched 🙂
Wah, boleh juga nih…..