Rasanya rugi kalau Anda tidak sempat hadir dalam acara Obrolan Langsat atau Obsat, tanggal 2 Desember kemarin yang menampilkan guru barista Indonesia, Franky Angkawijaya. Dengan moderator Vera Makki, juga seorang penggila kopi, Franky berbagi passion-nya dalam dunia barista dengan sekolah Esperto Barista School yang dipimpinnya. Ini acara obsat kedua yang bertema kopi setelah sebelumnya saya dan Mirza menjadi pembicara dalam Bincang Kopi tanggal 13 Oktober yang lalu.
Franky memulai pemaparannya mengenai latar belakangnya terjun di dunia kopi saat ia kuliah perhotelan di Sydney Australia hingga akhirnya membuka sekolah atau kursus Barista di pertengahan tahun 2009. Ia menjelaskan bagaiaman profesi barista di Indonesia belum banyak dikenal dan dihargai secara finansial. Berbeda dnegan di Australia yang pernghasilan barista bisa mencapai 50 dolar A$ per jam-nya. “Memang masih perlu waktu yang panjang” ujar Franky.
Selain itu Franky juga menjelaskan bahwa apapun profesi yang digeluti oleh setiap orang, passion atau adanya minat dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dimiliki adalah bekal penting. “Demikian juga dengan profesi barista” kata Franky yang telah meluluskan banyak murid dari sekolah Esperto-nya dan tersebar di berbagai cafe dan di seluruh Indonesia.
Selain itu, Franky mendemonstrasikan bagaimana prosedural atau tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan kopi, perbedaan teknis antara mesin kopi otomatis serta manual, hingga cara menge-set grinder atau alat penggiling kopi. Kesemua ritual tersebut harus dikuasai oleh seorang barista dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Tidak ketinggalan Mirza Luqman dari Learning & Development Starbucks Indonesia berbagi pengalamannya dalam melatih para barista di perusahaan kopi Amerika ini. Ia mengamini pendapat Franky, bahwa passion terhadap dunia kopi adalah kata kunci untuk menjadi seorang barista yang baik.
Selain Mirza, Adi W. Taroperatjeka, konsultan F&B mengungkap bagaimana kaitan bisnis sebuah cafe dan peranan barista. Tentu saja Christian dari Frocco, perusahaan roasting kopi juga turut menjelaskan posisi barista dalam rangkaian produksi kopi dari petani, roaster, hingga ke cafe. Pokoknya, ini acara yang sangat interaktif sekaligus seru berkat kepiawaian Vera Makki yang mengendalikan lalu lintas perbincangan dengan para peserta.
Untuk memberikan kesempatan kepada para peserta, terpilih empat orang yang langsung mencoba bagaimana rasanya menjadi seorang barista. Mereka diberikan kesempatan untuk melakukan proses pembuatan kopi setelah sebelumnya diberikan penjelasan oleh Franky. “Wah ternyata asyik ya jadi barista, tapi koq sulit steam susunya”, seru salah satu peserta yang masing2 mendapatkan satu coffee dripper Hario V60 beserta filter-nya dari Franky.
Bagi yang belum sempat hadir ke acara Obsat tentang kopi kemarin, tunggu event selanjutnya yang akan menampilkan pembicara lain dalam dunia kopi yang tak tentunya kalah seru tentunya.
* * * *
Bapak Franky ada rencana gak buka cabang di bali, barista course…?
seru acaranya, foto obsat ini juga ada di http://www.facebook.com/album.php?aid=260613&id=580578613
menyesal saya tidak datang karena sudah lama tidak buka twitter hiks hiks… ;( Next time my friend, next time.
Semoga selalu ada acara sebagus ini..demi kemajuan kopi indonesia…Thanks Obsat, Thanks Pak Toni
Kenapaa yg beginian cuma ada di Jakarta yak. Yuk bikin yuks ciciil..
Acaranya seru dan martabaknya enak sekali 🙂
Thank u very much cikopi.com, pak tony wahid dan semua yg membuat event ini bisa terlaksana. Terima kasih juga buat semua yg sudah hadir.
..siap join 😉
ahhh saya pengin ikut nimbrung..
selalu di jakarta ya?
ayo ngobrol di jogja yuk.. 😀
ada 2 pasal:
1.saya salah satu korban dari kutipan ini “Rasanya rugi kalau Anda tidak sempat hadir…”
2.event ke-3 soal kopi harus berjibaku untuk hadir
cu soon caffeine junkies 🙂
Ini memang komunitas yang diperlukan bagi para pecinta kopi Indonesia meski bukan formal asosiasi tapi ini lah “keluarga” yang akan membesarkan kopi Indonesia beserta para pengusaha nya… Salluutt…
Kang, yang orang Thailandnya ga bengong kita ngomongnya pakai bahasa Indonesia? hehehehe…
Menyesaaaaallll saya tidak datang…
Hmmmm ….. memang ngga nyesel hadir di acara malam itu …. ditunggu acara2 lainnya ….. Proviciat !!!!