Mestinya saya sudah ketemu Catur yang sering di panggil Petho di kota Malang beberapa waktu yang lalu, namun karena berhalangan makanya pertemuan diadakan di kota Jogja. Catur adalah pengelola di Break Coffee, seorang barista yang belajar secara otodidak dan sudah lama tinggal di Jogja. Break Cafe saya pilih selain direkomendasikan teman2 ngopi di Malang, juga karena punya konsep yang bagus dalam menjual keunikannya. Mereka punya koleksi buku atau perpustakaan mini yang isinya berupa karya-karya sastra sekaliber Pramudya Ananta Tour, Umar Khayam, serta sastra modern dan klasik lainnya. Di sini kita juga bisa mebaca berbagai novel populer, biografi tokoh-tokoh politik, hingga komik sekalipun. Menarik bukan ?
Tentunya dengan keterbatasan tempat, tidaklah mungkin untuk membawa semua koleksi pustaka pemiliknya ke cafe ini. Tempat ini mengingatkan saya pada kedai-kedai kopi kecil di kota San Francisco khususnya di Berkeley yang menyajikan buku dan kopi sebagai menu utama mereka. Komunitas di Kaliurang yang didominasi mahasiswa dan pelajar juga serupa dengan Berkeley yang dipenuhi oleh para mahasiswa. Sayangnya, tangan jahil sering beraksi di cafe ini karena beberapa koleksi buku bagus banyak yang berpindah tangan walau kasusnya agak berkurang. Pertemuan warung kopi dan perpustakaan bukan hal yang baru, tapi agak jarang saya temukan di kota besar seperti Jakarta.
Karena pasarnya mahasiswa, harga rata-rata menu yang mereka tawarkan kurang dari 20 ribu. Menurut Catur banyak cafe lain yang perang harga menwarkan harga yang jauh lebih murah, jadi mereka harus berpikir ulang bila berniat menaikan ongkos ngopi di sini agar tidak kehilangan pelanggan.
Jadilah saya ngobrol dengan Petho selama berjam-jam dan disambung lagi dengan Willy pemilik Sidewalk Cafe di Kediri yang sedang menjalankan “misi” maha penting di Jogja. Obrolan lucu, penuh canda dan tidak berhenti tertawa kami habiskan di Paris Cafe kawasan Parangtritis Jogja. Salam 🙂
* * * * *
Oleh-oleh dari Jogja, dua kopi yang satunya punya kemasan cantik dan yang terakhir menawarkan kegairahan di tempat tidur. Silakan dipilih … PG (Parents Guide Rated) 🙂
suasananya emang enak ngupi di sini..btw, sekarang ada kopi tiam lho mas..hayuk atuh ke jogja lagi 😀
@Pak Catur.
Hai Pak catur, salam kenal dari saya Anie. Saat ini saya sedang di Jogja hingga 3 bulan kedepan. kebetulan saya pernah mampir di Coffe Break milik Pak Catur. Nice place n cozy enough
Ingin rasanya bertemu dengan Pak Catur untuk bincang2 tentang peluang melakukan kerjasama, karena saya dan teman sedang menjajaki peluang membuka Kedai Kopi di Bandar Lampung dengan konsep yang kurang lebih serupa dengan Coffe Break.
Mohon jika Pak Catur berminat dan senang hati meluangkan waktunya tolong kabari saya via email buble_pink81@yahoo.com
terimakasih sebelumnya
Break coffee and book..
kebanyakan warung kopi hanya menjual citarasa kopinya…tapi di Break selain varian menu yang banyak, fasilitas yang memadiai dan di sini juga memperoleh suasana yang cozzy…
Break a cozzy confidential coffe shop….
Nb: akhir akhir ini ak sering berkunjung di break, btw dimana lagu lagu jaz yang dulu sering dilantunkan….?
inamotyo damanik kurang ajar,masa di bilang,sisa hidup.
sisa masaumuda lebih tepat sepertinya
:D:D:D
awalnya saya tidak mengetahui siapa Pak Toni Wahid ini sampai saya di minta tolong oleh mas petho untuk menjemput beliau..
baru saya mengetahui siapa pak toni wahid ini setelah membuka BLog beliau..
yang ada dipikiran saya ketika melihat Blog pak toni ini adalah seorang lelaki yg menikmati sisa hidupnya untuk berjalan² mengunjungi warung kopi dari kota satu ke kota yg lainnya.. 🙂
terimakasih Pak Toni Sudah berkunjung ke Break Coffee & Book..
NB : ayo kita CENGLU lagi Pak Toni :))( bonceng telu )
wah,rame…..
trima kasih semua nya
terimakasih pak toni yang sudah membangkitkan kenangan saya, ini adalah salah satu coffee shop favorit saya selama kuliah di jogja, dan sekarang saya berada di seberang pulau
sukses buat buat Break
nb: gold blend cappuccinonya satu mas
jarang2 nih lihat pak Toni menampakan dirinya seperti ini di tulisan 🙂
another nice article from this blog.
sukses buat break coffee dan sidewalk cafe.
salam
Baru sekali ini baca blog Om Toni…
Banyak hal yang saya dapat dari artikel2 Om Toni…
dan untuk Coffebreak…
saya termasuk salah satu pelanggan setianya, bahkan saat masih awal buka… tapi setelah bekerja di Jakarta, saya sudah mulai jarang datang…
yang paling saya suka suasananya yang sangat nyaman untuk menghabiskan waktu sembari membaca buku dan majalah meskipun sedang sendiri…
dan di jakarta saya tidak terlalu sering hunting coffeshop lagi… tapi dari blog Om Toni saya jadi banyak mendapat referensi… really nice blog Om…
nice writing ton…
by the way, sejak kapan ya mancing jadi cabang olahraga? :p
baru nyadar… “misi maha penting”..wkwkwkkwkw
bisa aja nih Pak Toni.. *ngakak mode : ON
Break Coffee n’ Book emang mangstaffff…
Good espresso and the best Classic Cappuccino in Jogja..
Thanks buat Mr.Toni yg mau menyempatkan waktu bertemu dengan kita2 di Jogja.
salam
Sidewalk Coffee
COFFEE and BOOK
menurut saya untuk cafe seperti ini, khususnya djogja masih jarang ya mas.
salut untuk konsepnya ^^ harus dipertahankan dan dikembangkan lagi.
tapi yang heran ko masih ada yang suka tilep buku ya, weleh weleh.
sukses selalu buat BREAK COFFEE dan mas Toni.
salam.
perjalanan yang keren mas tony,terima kasih mas toni dah bersedia mampir di warung kopi kami,tp itu kok foto tangan kuli bangunan sampai masuk sini….
Wah,masak beberapa aib ttg tman sari juga di ungkap,memalukan itu mas…..hihihihihiihihihih
Terima kasih sudah mampir jogja mas