Saya diundang sebuah perusahaan Marketing Research di Jakarta bersama sembilan orang panelis lainnya untuk berdiskusi sekalian mencicipi kopi luwak. Acara ini sebenarnya merupakan bagian dari strategi marketing yang akan dikembangkan oleh perusahaan tersebut berdasarkan masukan2 dari orang awam termasuk saya yang kebetulan menggemari minuman kopi. Singkat kata setelah acara berlangsung beberapa lama baru kami ketahui bahwa perusahaan kopi tersebut adalah dari PT Perkebunan XII di daerah Jawa Timur.
Kopi luwak sebagaimana yang kita ketahui berasal dari biji kopi yang dimakan oleh luwak (paradoxurus) yang tersebar di Sumatera maupun pulau Jawa. Binatang ini punya kebiaasaan memakan biji kopi yang akan ia pilih sesuai dengan seleranya, Dengan kata lain tidak setiap biji kopi ia makan, tapi apa kriteria biji kopi yang baik, tentunya hanya si luwak yang tahu jawabannya. Nah, para luwak yang kelaparan tadi kemudian berpesta dengan mengundang para kerabatnya untuk bersama-sama mencicipi hidangan prasmanan gratis ala standing party pesta pernikahan orang Jakarta. Setelah kenyang, tanpa mengucapkan pamit kepada pemilik perkebunan kopi mereka akan kembali ke habitatnya di pucuk2 pohon seraya merasakan betapa nikmatnya biji kopi arabica maupun robusta yang telah mereka santap.
Tentu saja setelah kekenyangan biji kopi yang dimakan para luwak akan terfermentasi di dalam tubuhnya. Mungkin di pagi hari setelah pesta usaisi luwak lari terbirit-birit ke “toilet umum” karena ingin mengeluarkan biian kopi yang sudah “dimasak” sedemikian rupa di dalam perutnya. Nah para pekerja perkebunan kopi yang bernasib malang ini kemudian dengan sabar akan mengumpulkan kotoran si luwak yang masih dalam bentuk bijian utuh, tentu saja dengan aroma harum khas kotoran luwak. Bisa dikatakan luwak adalah hama kopi, namun setiap pengelola perkebunan tentunya tidak berkeberatan dengan tamu yang tidak diundang ini. Di PTP XII justru luwak di tangkar atau dipelihara secara khusus dalam kandang2 dan setiap saat mereka akan dihidangkan bijian kopi kesukaan mereka tanpa harus bersusah payah memanjat pohon kopi dengan nafas ngos2an.
Kotoran luwak yang sudah terkumpul oleh para pekerja yang punya “kesabaran tinggi” itu kemudian dicuci hingga bersih untuk selanjutnya diproses hingga menjadi kopi luwak dan dinikmati para penggemar kopi. Sebagai informasi di luar negeri, kopi luwak diperjual belikan dengan harga yang sangat tinggi , kira2 100-600 dollar per 0.5 kg ! Maka tak salah kalau kopi jenis ini dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia.
Menurut Wuryanto, Manager Hilir PTP XII, untuk sementara kopi yang diberi nama “Rollaa Kopi Luwak” ini belum beredar secara luas dan saat ini masih dalam taraf road show ke berbagai kota. Mereka menyediakan dua jenis kopi luwak dari jenis Arabica dan Robusta, yang sama2 mengeluarkan aroma harum saat dibuat dalam siphon filter. Alat ini menurut Wuryadi sangat cocok untuk menyeduh kopi luwak karena dapat mempertahan rasa dan aroma dibanding dengan cara seduh biasa. Kegiatan yang saya ikuti bersama perusahaan marketing insight mereka merupakan salah satu bagian dari upaya untuk melihat minat dan masukan para penggemar kopi di Jakarta dan diharakan kopi jenis ini mulai bayak dikenal dan digemari khususnya di Indonesia.
Salam,
Buat Kang tony and Rekan2 coffee Lovers semua, saya setuju dengan pendapat kang tony and rekan2 untuk mencintai coffee kita sendiri salah satunya kopi Gayo yang telah melintasi benua yang Luas ini, dunia kagum terhadap kopi kita, so tunggu apalagi?
mau bantu petani mari beli kopi kita.
http://www.rumohaceh.com klik aja dan lihat hasilnya.
semua hasil kerja para petani kopi kita, sehingga kita bisa menikmati kopi yg dipetik dari cherry yang sudah matang semua.
Salam kang Tony and terimakasih atas kenjungannya ke Rumoh aceh.
call 0811682153
Saya mendapat informasi dari petani kopi luwak yang ada di sumatra bahwa biji kopi asli luwak mentah sebenaranya tersedia banyak malah mereka kebingungan untuk melakukan pemasarannya di Indonesia. Para petani masih memiliki kesulitan untuk dapat. Kemarin ada penawaran biji kopi ini sebanyak 4 kwintal (400 kg) langsung dari petani dengan harga yang sangat miring kalau dibandingkan dengan harga jualnya dipasaran.
Saya juga dikontak oleh para Petani kopi luwak ini berkaitan dengan pemasaran kopi ini yang masih buat mereka bingung. Saya tinggal dekat dengan petani ini.
Jika ada yang ingin membantu para petani ini untuk menjual kopi luwak mereka atau tahu informasinya bisa melalkukan kontak melalui kami di 0812-81117010 atau via email di andreas.ginting@gmail.com
selamat siang,
bagi teman2 yang lagi nyari kopi luwak bisa cek aja di : http://www.luwakcoffe.com
salam kenal..
saya ikut promosi kopi luak.. saya menjualnya bisa dalam bentuk biji kering dengan kadar air 12% atau dalam bentuk kopi siap saji.. kami menghasilkan 20kg/minggu.. lokasi kami di bandung selatan..
jika berminat bisa menghubungi 085861323344 atau email ke gpramugita@yahoo.com
terimakasih.. ^^
Mungkin komentar saya akan dianggap nyleneh, jadi terlebih dahulu mohon maaf. Saya tidak membantah legenda ttg kopi luwak.
Namun saya mungkin segelintir orang yang tidak bakal mengkonsumsi kopi luwak.
Loh kenapa?
Yang pertama alasan higenis, kok sepertinya perut saya gak bakal bisa untuk menerima sisa buangan sang luwak ini. Perlu diingat bhw selama dalam perut luwak terjadi proses kimia dan biologis juga loh. Kalaupun nantinya dibersihkan, biasanya pencucian fisik saja.
Yang kedua mungkin karena alasan lidah, kopi yang disukai sang luwak itu biasanya kopi robusta, yang apa boleh buat kurang pas dengan lidah saya.
Yang terakhir kedua, alasan kemanusiaan. Untuk memilih buah kopi yang matang kenapa kita harus “memaksa” luwak mengerjakannya. Bukankah lebih baik PTP memberdayakan para petani kita untuk memetik kopi yang benar. Sehingga harga kopi luwak yang luar biasa MAHAL itu bisa dikonversikan menjadi pendapatan petani & PTP. Harapannya taraf hidup petani kopi bisa meningkat juga.
Sekali lagi, saya mohon maaf, tidak ada maksud apa2 hanya sekedar berbagi pendapat. Ini hanya pendapat pribadi loh.
Enjoy your cuppa.
Waduh tidak terbayang nikmatnya. bagaimana cara mendapatkannya? Apakah ada kontaknya? Tersedia bean juga? Benar-benar blog ini menjadi surga pecinta kopi. Terims. Saya pastikan ini akan menjadi blog favorit saya.
Kopi Luwak memang rasa dan aromanya sangat khas.
kalau pingin bikin sendiri dan menikmati kopi Luwak sewaktu2 di rumah, beli aja kopinya disini, http://www.aromakopiluwak.wordpress.com
wah…..boleh nyicipin juga nich….. jadi penasaran, kaya apa sih rasanya kopi lowak, kapan acara gratisannya….. sekalian research he…he…
Salam kenal dan terima kasih sebelumnya kepada teman – teman yang telah memberikan apresiasi lebih kepada Kopi Luwak PTPN XII,
tidak bisa dipungkiri memang masih panjang perjalanan kami untuk mengkomunikasikan produk Kopi ini,tapi kami yakin dengan kecintaan kami terhadap kopi dan pengembangan serius dari semua aspek yang berkaitan, Rollaas Kopi Luwak akan menjadi pemimpin dalam waktu singkat .
keyakinan kami bukan tanpa alasan ,dengan fundamental yang kuat baik dari segi bahan dasar,teknologi ,SDM yang selalu mengutamakan proses jaminan mutu semua sudah teruji…
txs alot untuk mas Toni,prast , yoga & teman2 lain yang selalu mencintai salah satu legenda Indonesia ( sebutan Untuk Kopi Luwak )
kalau lagi ke Surabaya silahkan datang ke
Rollaas Cafe
CITY OF TOMORROW MALL
LOWER GROUND LB
semoga bisa lebih Banuak shared experience saya tunggu…!.
Anton ( Store Manager Rollaas )
081 559908089
sayang sekali sampai sekarang pemasaran kopi luwak masih kurang “greng” ya mas toni…masih perlu usaha extra untuk mendapatkan kopi paling mahal ini
ada bocoran ga mas kapan dan dimana saja PTP XII akan distribute kopi ini?
wow..kuueren mas artikel kali ini yahuuuud punya barang..heheheh
Sudah kuduga, Rolaas kopi.. pas baca status Mas Toni di FB.
Hmmm…. baunya sampai ke sini Mas. :))