We have something bigger than coffee. (Howard Behar, former President, Starbucks International)
Di auditorium XXI Jakarta Theatre 20 peserta dari berbagai gerai Starbucks se Indonesia memperebutkan gelar Coffee Ambassador untuk tahun 2009. Inilah acara tahunan yang diadakan perusahaan kopi ini untuk memilih duta kopi yang bukan hanya menguasai teknis pembuatan frappuccino di belakang mesin espresso, tapi juga dituntut memahami filosofi kopi dari sebuah perusahaan yang berprinsip, if you grow people, the people grow the business.
Saat menerima undangan dari Starbucks Indonesia saya memperkirakan acaranya tak jauh dengan Indonesian Barista Championship sebuah event tahunan untuk menguji kemampuan para bartender kopi. Ternyata asumsi saya terbalik, acara ini dikemas lebih jauh lebih menghibur, dengan musik hingar bingar, sorak sorai penonton, tapi tentu saja tanpa meninggalkan unsur edukasi akan pentingnya penguasaan pengetahuan tentang kopi dari setiap peserta. Anthony Cottan dari pihak pemegang lisensi Starbucks di Indonesia yang membuka acara berharap bisa membawa Howard Schultz, CEO Starbucks datang ke Indonesia tahun depan.
Format lomba ini dibagi dalam tiga tahapan, seleksi pertama adalah memilih enam peserta terbaik dari 20 peserta awal. Keenam kontestan ini kemudian dipilih lagi menjadi tiga finalis yang akan memperebutkan trofi Ambbassador Cup. Di tahap awal, kesemua peserta akan diberikan pertanyaan pilihan ganda, benar dan salah, dan menyebutkan salah satu kategori jawaban berdasarkan sebuah narasi yang dibawakan oleh pembawa acara. Pertanyaan berkisar pengetahuan tentang jenis kopi, asalah region kopi, hingga proses roasting. Selain itu ada juga pertanyaan mengenai karakteristik kopi di Starbucks, perawatan mesin espresso, dan hal2 teknis seperti berapa “pull” yang harus dilakukan dengan mesin grinder untuk menghasilkan sebuah minuman espresso.
Walau mereka bergelut dengan kopi setiap hari, tidak tertutup kemungkinan peserta salah memberikan jawaban untuk soal sederhana sekalipun seperti produk kopi yang dikeluarkan oleh perusahaan ini. Mungkin karena tegang, misalnya beberapa orang memilih “balanced”saat menjawab karakteristik kopi jenis arabika yang seharusnya adalah “mild coffee”. Pertanyaan lain misalnya, negara mana yang bukan penghasil kopi robusta : Ivory Coast, Costa Rica, Kenya, Indonesia. Anda tahu jawabannya yang mana ?
Saat sesi terakhir dimana hanya tinggal tiga orang peserta, mereka diminta melakukan blind tasting kopi. Ini sesi menarik dan menurut saya yang paling sulit karena dibutuhkan keterampilan prima untuk bisa menebak tiga jenis kopi yang disajikan dengan cara menghirup dan slurping. Selanjutnya ketiga finalis diminta mempresentasikan sebuah jenis kopi kepada para juri. Di sini bukan saja pengetahuan kopi yang dibutuhkan, tapi kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan menyampaikan materi semenarik mungkin. Mungkin inilah salah satu tujuan pemilihan Coffee Ambassador, sebuah acara dimana pemenangnya dituntut mampu merepsentasikan dan membentuk citra positif Starbucks di mata publik.
Akhirnya Rioyanuar dari Starbucks Sumarecon Serpong berhail meraih penghargaan sebagai Coffee Ambassador setelah menyisihkan 20 peserta lain. Selain hadiah uang, ia juga berhak atas tiket perjalanan ke perkebunan kopi di Thailand. Selain hadiah tersebut, sebuah apron berwarna coklat dikalungkan oleh Micahel Cottan kepada Rio sebagai puncak acara ini. Warna coklat merupakan simbol pengakuan perusahaan ini terhadap Coffee Ambassador atas prestasinya akan pengetahuan yang mendalam tentang Starbucks.
It’s not about coffee, it’s about people kata Howard Behar, mantan President Starbucks International, dan menurut saya event ini merupakan salah satu mantra sebuah perusahaan yang bergerak dibidang human services dan bukan customer services.
Enjoy the pictures while sipping your Caramel Macchiato !
* * * * *
Mas Toni, apa benar, Starbucks pernah klaim: “kami tidak menjual kopi terbaik, tapi suasana menikmatinya yang terbaik”? Liputannya menarik. Mas, kalau ada ajang-ajang tentang kopi, dishare dong jadwalnya, mana tahu dpt ikut?
mr. toni terima kasih yak.. nanti saya ikutan dong klo ngobrol bareng.. kok rio aja..
*he.. piss brader rio.. 🙂
waah mr.toni liputannya hebat!! tapi maaf mr. toni.. yang juara dua itu Fani nurfallah… kalista juara ke tiga.. sekali lagi makasih atas liputannya… kereeeeeeeeeeeeeen!! 🙂
Thank you….bisa baca liputan Coffee Ambassador Event dari Cikopi….appreciate banget nih Mas Toni…
Mas Tony,
Keren amat liputannya..luv Coffee very much ya..bikin acara donk mas buat coffee lover pada ngumpul..nanti saya ikutan ya..
Thank You
huaaaaaaaaaa…so this is how my friend got appointed as the Coffee Ambassador 2009, ey?! this is awesome 😀
Hi Mas Toni…Terimakasih buat liputannya yaaa…Keren habis, mas!!!
Thanks Mr Toni atas liputannya 😀
for sure, mas 🙂
tampaknya aku harus belajar lebih banyak lagi nih dari passion dan blognya mas Toni 😀
boleh mas 🙂 cerita lebih banyak ya
wow !
Liputan-nya semegeah acara-nya
u’r so creative mas Toni !