Caption : This is a small survey to anyone who wants to share their chosen method for coffee brewing – a small note on the varied ways coffee lovers enjoy their coffee, which are always interesting and worth-reading.
There are many ways of enjoying a cup of coffee, from the most practical method of brewing, to the more complicated one, like making espresso. As a coffee lover, which method has been your favorite?
This was an old posting of mine, but seeing as it draws many interests from my old and new coffee lover readers, I’ve updated it with photos for you to enjoy. Let’s share our experience
Sachet coffee. It doesn’t do justice to skip this instant coffee, which still remains as the most popular and chosen option in Indonesia. Cheap, easy, delicious and available in many kinds of variety that are sold at almost every kiosk you can find. There’s no need to feel inhibited if instant coffee is your chosen coffee, because taste is not something to argue about. My coffee, my way…
The French Press. It only takes four minutes for the hot water to mix with the ground coffee perfectly, until you push the plunger down. To make sure the plunger can be pushed down without any resistance, it’s suggested to opt for roughly ground coffee instead. Other than the short amount of time it takes for the coffee to brew, this little device remains to be my favourite, since the taste is not polluted with the aroma of paper filters, as what pour over method does.
The Vietnamese Drip. Do you have the patience to wait for the tiny drops of coffee to come out of this device? Just like the way it’s named, the device originates from Vietnam, and it brews extremely thick coffee due to its long and slow extraction process. It’s usually served by mixing it with milk and ice, so you can enjoy cà phê sữa đá, one of the most preferred coffee variants in Vietnam.
The Electric Coffee Maker. You can find this device in almost all department stores across the country. It’s quite practical, although the heating plate under the carafe often makes the coffee tastes burnt if left longer than required.
. The Moka Pot. For me a Moka Pot (also known as Machinetta del caffee) is a challenging device, because of the burnt taste it often produces. But if you can set the heat just right, a Moka Pot can produce coffee with a flavour similar to espresso. Some models can also produce thick cremas. Always opt for a good quality and long lasting brand.
Pouri Over / Filtering. The most popular coffee brewing method – loved and favoured by many. The aroma and taste of the coffee can be adjusted by the speed of pouring the water, as well as the ground coffee being used (the finer the ground coffee, the slower it takes for the water to flow down, and the stronger it tastes). One of the challenges in Pouring Over method is to keep the consistency of the water temperature while brewing.
The Syphon. Exotic, sexy, and always attractive watching a syphon does its job. Even though it looks like it belongs to a chemical lab, rather than a kitchen, many of its fans believe it’s unquestionable to brew their coffee any other ways.
Cold Brewing. Cold Brewing is a unique method of brewing coffee with cold water, which could take six, eight or even twenty four hours. This method is rather new, but it doesn’t mean that it’s less favoured, since the coffee produced from this device is unique and has low acidity.
Pressi Twist. By using a gas cartridge, NO2 Pressi Twist is the newly modified, portable espresso machine. The gas pressure can produce espresso just like the one pictured here. The gas utilization that is limited to only several usages is one of the challenges posed from this devide. My Pressi is a reincarnation of an espresso machine in miniature size, without sacrificing the end result.
Presso. One of the best devices in producing espresso. Portable and no electricity required. Many coffee lovers choose Presso, and some even use it as a money-making machine.
The Espresso Machine. Regular devices just don’t do it for you? Or perhaps you want to try your luck being a Barista? Then an espresso machine is the answer. Complete with a sufficient coffee grinder, this machine can transform ground coffee to a concentrated 30ml espresso. Latte or cappuccino could be your daily beverage, even though operating this somewhat pricey device is not for the faint-hearted.
Kopi Tubruk. A three century old tradition that has begun since coffee was first planted in Indonesia. Kopi tubruk has been a part of every aspect of our daily lives. Offering rituals are not complete without it, fortune tellers read the future from its leftover residue, and the neighborhood watch needs its company in preventing uninvited guests. The people on the coast of Java island have been using its dregs in creating magnificent art of the Cethe tradition. Kopi Tubruk, is the Indonesian bittersweet depiction of coffee, and I believe that you, my readers, are simply one amongst many who enjoy a cup of Kopi Tubruk complete with its customary sweet snacks.
_______________________________
Anda tipe penikmat kopi mana
Banyak cara menikmati secangkir kopi, yang praktis dengan metode seduh hingga yang rumit seperti membuat espresso. Sebagai penikmati kopi, tipe mana yang menjadi favorit ?
(Dulu pernah di posting, tapi supaya lebih nge-jreng saya tampilkan dengan foto2nya sekalian 🙂 )
Ayo berbagi pengalaman Anda di sini.
Salam 🙂
Kopi Tubruk kopinya rakyat indonesia.
Arabica Sumatera pakai French Press. Pilihan tepat di pagi hari, Mantap selalu.
French press alat ngopi pilihan saya, mudah dan praktis digunakan – Silakan mampir dan ngopi bareng di warung kopi saya di Bogor, hehehe
Kopi tubruk itu Indonesia banget. Sangat praktis.
Saya sendiri baru nyoba cara vietnam drip, pour over dan moca pot. Khusus yang moca pot (yg merk Itali) setelah dipakai sekitar 2 tahunan karet penyekat didalam alatnya mulai melar dan akhirnya meleleh. Dicari penggantinya susah. Belum tahu gimana menggantinya. Akhirnya moca pot favorit saya itu jadi pajangan di rumah …ha ha ha.
Adam juroeng.
12 tahun sudah tinggal di Qatar asli Aceh selalu mengutamakan kopi asal sumatra ( mandailing atau gayo) yang di jual di cafe2, tapi kalau lagi gak ada karena menurut pangamatan saya kopi asal sumatra cukup cepat di serap pasar maka saya pilih Lavazza. Tapi sejak ada beberapa toko yang di kelola oleh orang indonesia mulai banyak kopi dari indonesia khususnya asal Aceh yang di jual. Maka kerinduan akan kopi ulekareng pun bisa terobati.
Saya suka pake Moka Pot, punya bialetti tapi ahirnya berpindah sama alat buatan lokal…
Saya juga pakai moka pot. Mantaaap….
Syphon dan kopi tubruk 😀
kopi tubrukkk.. 🙂
french press tetap nomer satu!
plus….. sisa ampasnya bisa dibikin semacam lulur buat menyamarkan selulit…;)
mine???, depend on situation
kadang-kdang sachet, tubruk, coffee maker, atau french press atau pour over
tergantung mood, 😉
but my fave is pour over, soalnya seneng sama prosesnya….
hihihihihiiiiiiiiii………………….
I am a coffee lover..
Setelah melihat Pak Toni di O chanel pagi ini, betapa senangnya ..karena akhirnya pencarian saya selama ini terjawab apalagi dengan ajang blog ini. terima kasih Pak Toni ..
Untuk saya pembuatan minuman kopi paling tepat diawali dengan penggilingan biji kopi dengan coffee grinder(pake food grinder juga bisa). Untuk saya sampai saat ini French press is always the best method! dengan pengalaman menggunakan regular coffee drip machine, mokka pot,french press method tidak mengurangi rasa dan wanginya coffee yang natural. by the way, berhubung french press gelasnya saya baru pecah beberapa waktu lalu, boleh saya minta info, dimana bisa beli french press dengan harga lebih murah dari starbuck ..Thank you
I’m in love with coffee for years…
Selama ini tergantung tmpnya, kl ngopi di cafe (which is the most frequent place for me to drink a coffee) ya pilih cappucino. Sekali2 nyobain recomend barista di cafe yg didatengin. Dibeberapa coffee shop yg ga pk espreso machine, saya prefer kopi tubruk.
Pernah cb bikin kopi pk mokapot punya tmn yg kebetulan org itali,rasanya pekat bgt, bikin dada dag dig dug ga keruan.
Kalo di rumah tiap pagi bikin kopi tergantung kemepetan waktunya..hehe..mepet bgt bikin sachet, agak mepet bikin tubruk, gak mepet pk french press.tp kopi sachet selalu jd pilihan terakhir kl memang ga ada pilihan lain. Kopi asli tetap the best…so far di rmh saya sll nyetok kalosi toraja excelso,mocha arabica dan robusta kopi aroma.
Hallo pak Toni, saya penggemar kopi tubruk dari Garut dan sekarang baru menemukan pohon kopi yaitu kopi Preanger yang hasil penanaman zaman VOC dan rasanya mantap sesuai selera. Kami coba olah dengan perlakuan khusus mulai dari pemetikan buah yg matang lalu difermentasi, sehingga menghasikan yg mantap tetapi pengolahan/roastingnya masih sederhana pakai bahan dari tembikar dan arang batok kelapa. Mohon saran dari pak Toni agar citarasanya stabil. Trims
Pagi Pak kalau kami di sini menyjikannya pakai frenchpress. dan custamernya cukup tertarik . salam sejahtera
saya menikmati semuanya (kecuali moka pot & syphon), tergantung waktu minumnya.. 🙂
ane make moka pot
asik
jualan soalnya ane
Selama ini saya cuma ngopi item sachet aja yang ada gambar kapal lautnya hehe.., tapi kemarin2 saya beli merk kopi arabika yang agak mahalan, langsung jatuh cinta deh sama kopi asli..
Jadinya, dirumah n dikantor ngopi tubruk, kalo di Mal ngopi vietnamesse milk pake es..
Salam..
Tubruk yang paling sering…
Dulu suka pake Moka Pot, lalu beralih ke French Press, sekarang lagi suka menggunakan Mizudashi, dasarnya sukanya iced coffee si:P
Terima kasih Pak Toni untuk blog yang mencerahkan ini.
Saya sih favorit masih alatnya Signor Bialetti…
Ngopi journey saya juga berawal dari tubruk bareng Papa begadang tahun 80an, 90an dengan sachet, 2000an mulai kenal electric coffee maker dan pourover dripper – plus milk frother IKEA punya, mulai sering dolan ke cafe, dan 2010 baru pencerahan punya moka pot dan vietnam dripper… dan sejak saat itu udah jaraaaaaaang banget ke cafe, karena jd cerewet, takut kecewa kalau brew-nya gak sesuai dengan ekspektasi… 😀
Tapi kalau kepepet, tubruk sachet tetap pilihan terbaik!
Salam
@Farrie Dolfinshy: saran beli grinder dulu.yang ppaling mmurah latina juga bisa.trus. Beli kopi,minta tanggal roastnya,biasanya kkopi yg seger,di tubruk pun kremanya keluar
Saya sudah coba berbagai merk kopi, dari pengalaman kopi Bengkulu dengan kemasan sederhana sangat nikmat nyari lagi susah (dikirim oleh anak teman dari Bengkulu), kemudian ada anak tetangga yang tinggal di Jerman kirim kopi Jacobs Espresso Loslicher Espresso, untuk yang satu ini saya ketagihan, sekarang tinggal satu sachet lagi, nyari di mall mall belum ketemu. Ada yang tahu dimana beli Jacobs Espresso ?
suka seduh biasa dengan kopi yg ga terlalu lembut. klo kopinya fresh sangat nikmat sekali. :D. skrg lg berexplorasi dengan mesin kopi 2nd dan grindernya pun 2nd,,hehehe.mulai menemukan lezatnya espresso,, 🙂
Presso and Moka Pot ^_^
vietnam drip lbh pass untuk sya mr.tony
salam kenal
Sy sebenarnya suka sarinya kopi yg biasa disebut espresso, mungkin karena aroma dan rasanya…. mantap
kurang satu yg belum disebut, ibrik (kopi turki) 🙂
menurut saya sih semua cara enak2 saja, tergantung mood dan suasana. minum kopi tubruk di pinggir sawah, minum kopi dibuat dengan mesin espresso/syphon di cafe dalam mall, minum kopi vietnam di sidewalk cafe, morning/afternoon coffee dengan pourover/frenchpress, bergadang dengan kopi instant… :p
Espresso + es batu = icepresso, mantap juga kalau lagi panas……hahahahah
wah mantap ini, saya dahulunya nggak gitu suka kopi tapi waktu kebetulan berkenalan dengan kopi yang serius baca : dibuat pakai teknologi tinggi seperti di kedai kopi yang serius. saya jadi kesengsem ternyata kopi bisa disajikan beragam cara…
saya penggemar berat cappuccino atau kopi susu, kemanapun n dimanapun kalau ngopi hanya hot cappuccino atau kopi susu tanpa gula. sekarang lagi seneng nyari kopi khas daerah kalau lagi tugas ke daerah. baru minggu kemaren saya coba warung kopi Apek di medan atas ulasan di blog ini, thanks mas. lucunya, kalau di rumah saya tidak suka ngopi hehe. Kalau di kantor yang bikin OB = kopi+creamer+gula sedikit.
Kalo di rumah, pakai ala kopi tubruk, murah meriah.
Tapi kalo di Kedai Kopi, maunya yg bisa keluar kremanya.
Btw, kalo ala kopi tubruk, ada acaranya biar kremanya keluar?
Saya suka pakai coffee maker kalo lagi ada tamu. Tapi kalo buat sendiri biasanya kopi tubruk atau nggak pake french press. 🙂
🙂
Alangkah beruntungnya nemu blog ini…
“Which type of Coffee Lover are you?”
certainly, kopi tubruk. karena seperti Kang Toni bilang, ada unsur KEINDONESIAAN yang pekat, apalagi jika ditemani rokok kretek.
Thanks.
Love milk based coffee, hence espresso machine is my choice, but too expensive to own one. Instead, mix instant freeze dried coffee with a cup of warm milk, it will give you something close to a glass of latte.
And on the weekend, it is all about hunting down a great cup of cappuccino!!
My coffee, my way… ha..ha..( setuju, ungkapan simple ).Tapi kadang saya heran, orang bikin koq gulanya banyak banget, jadi minum gula dong jadinya, bukan minum kopi :-), bagi saya, paling maks ada rasa pahit dan manis silih berganti
Setuju ama “koko” Chadra,selera kita sama ko :p .. “Buat saya Kopi paling enak adalah kopi yang dinikmati bersama beberapa sahabat,sambil bercengkrama bersama, apapun kopinya terasa sangat nikmat”
Seringnya kopi tubruk.
diseling dengan ibrik dan mokapot.
kalo lagi senggang baru pakai vietnam drip atau syphon.
giling dengan hario mill slim.
Moka Pot or Espresso.
But on a cold morning in Puncak a Kopi Tubruk is wonderful 🙂
Buat saya Kopi paling enak adalah kopi yang dinikmati bersama beberapa sahabat,sambil bercengkrama bersama, apapun kopinya terasa sangat nikmat. Salah satunya adalah saat saya ke rumah Pak Toni di Bandung dan menikmati Kopi bersama 🙂
Selain itu, kopi yang paling nikmat adalah saat kita menikmati keindahan alam atau tempat wisata.
Tapi kalo untuk sehari-hari di rumah, the best for me masih Kopi Tubruk, dengan kualitas kopi yang baik, apapun merknya. Selain itu, Cappuccino sachet juga saya suka, terutama yang teksturnya lembut, enak buat pagi, and simple banget (tipe orang yang ogah repot :p ).
Sedangkan bila di coffee shop, saya paling suka Ristretto, cuma sayangnya sangat sulit menemukan Ristretto yang bener2 enak di coffee shop indo, rata2 baristanya salah bikin jadi kacau rasanya 😀
Wah pak Toni udah beneran suhu, atau suhu beneran, hebat. Liat deh, postingan hampir tiga tahun lalu masih dikomen oleh pembaca. Saya sungguh salut.
Salam
klo ak mah kopi yg gratis aja pak 😀 ak lebih suka esp karena dulu di perkenalkan ma esp ma seorang suhu di bandung jd aja keterusan :))
berhubung belum punya alat-alatnya, sejauh ini paling suka ala tradisional. sederhana, harum, dan tetap mempesona
Menurut saya alat-alat penyeduh kopi tersebut akan baik bila digunakan sesuai konteksnya. Misalnya, bila sedang camping, mungkin french press dan stove pot akan cukup praktis. Juga untuk daerah yang aliran listriknya byar-pet lebih baik menggunakan alat yang manual dan non-elektronik, karena mesin espresso, misalnya, sangat boros listrik. Saya sendiri menggunakan berbagai alat tersebut sesuai stok kopi yang ada. Kalau adanya kopi bubuk ya pakai french press atau filter kertas.. Maju terus Cikopi (Mas Toni), tulisan anda sangat membantu saya memahami dunia perkopian.. Thanks!
Pa’e habiba,
Untuk grinder bisa pakai Hario Skerton atau Hario Mini, atau kopiannya yang buatan China. Apabila utk keperluan non-espresso, saya rasa sudah sangat memadai!
Penjualnya ada banyak, Maharaja Coffee suplai, Philocoffee suplai, silakan cari sendiri hehehe…
Mas,
saya suka bikin kopi giling langsung dari biji, tapi lama2 pegel tangan karena nguleg pake ulekan dapur :). Apa ada grinder mini yg bisa dibawa2 traveling? barangkali ada yg sudah punya..
trims
Suka bikin kopi giling langsung dari biji, beli grindernya aja di http://goo.gl/xlFiS5.
Bisa di bawa2 travelling koq.
Abdi mah Moka Pot masih Favorite kang…
Mas tony, kl yg harga 5 jt an utk mesin essp, referensinya apa mas ?( kalau ada hrg yg segitu) dan kopi kapsul itu kopi apa ya mas ? soalnya sy baru di dunia perkopian, tapi sy penikmat kopi enak.Thanks banget buat advisnya ya mas
Salam kenal bung tony, kl di rmh pake moca pot, bialetti, emang strong, tp nikmaaaat, Btw mas tony, bialettu ngeluarin Bialetti tazzone home esspresso machine, gimana tuh mas bagus gak ? Sy mau u/ di rmh, soalnya mau beli essp, mesin yg lain blm ke beli, kl yg itu hrgnya bisa terjangkau. Monon advisnya ya mas
Kalau di rumah waktu weekends, biasanya pakai French press atau Vietnam drip. Tetapi kalau weekdays di kantor, terpaksa lah nyeduh kopi sachet karena air yang ada kadang cuma hangat 🙂
Metode Tradisonal alias kopi tubruk.
Kopi Instan kalau lagi ga cukup waktu ngopi.. dan kopi dari mesin kopi.. coffee connoissuer 🙂 mantaaappp
kalau kata temen,, saya minum kopi hampir sama seperti cara saya minum air putih.. sejauh ini yg BIASA saya lakukan dirumah yaitu dengan menggunakan cara standard,, SEDUH KOPI dengan air mendidih.. :p tp berhubung dikantor ada fasiLitas coffee maker,, jadi emang bener,, LEBIH PRAKTIS dan SeLalu hangat.. 😀
Tulisan-tulisan tentang kopi memperluas pengetahuan saya… Tks.
Saya masih penikmat kopi pemula, sejauh ini sudah coba beberapa jenis kopi, cukup terkesan dengan kopi Bali, Dili Dan Flores … Jenis yang saya sukai tetap kopi tubruk, diseduh pake air panas Dan Ada ampasnya …hhmm
semua cara mantap tuh, apa lagi kopinya arabica gayo, kopi gayo muantap buanget itu coment bung toni waktu di australia dulu..
hatur nuhun kang toni.
Saya sih metode tradisional…karena belom cukup duit buat beli alat2nya..hehehehehe…traditional but still great taste!!
Artikel-artikelnya sangat bermanfaat Pak, Anyway, Kopi Tubruk still the best… 🙂
Salam,
Tita
Salam..
Ogut coffeeholic pemula.Seringnya berpetualang di “kopi desa”.Kopi item yg diolah sendiri ma orang2 didesa.Rasanya keras bgt,asamnya kuat.
Beberapa minggu kmarin ktemu ma cordova.Mantap gan..
Kopi lampung dgn mix rempah2 ini rasanya khas bgt.Sampe berpaling dari kopi desa..Hehehehehee….
Akhirnya ogut tertarik jd distributor.
Tertarik nyoba kopi rempah penambah stamina??
Bisa hubungi di 085227879960
kopi cordova, aku dah nyoba. dapet dari temen (kebetulan pegang Grosiran kopi cordova area Jateng dan DIY) pas kumpul-kumpul di Forum Bisnis Coach IIBF Jawa Tengah. Awal minum ya kerasa pahit. itu mungkin sebab kopi tubruk yang dipakai sama Cordova adalah kopi lampung. tapi lama-lama enak, kerasa anget dari jahenya, dan enak pas selepas bangun tidur.
cuma ya itu,,
ni kopi kog pakai taurine ya? apa ben tujuannya memnambah enaknya rasa atau mempercepat efek ‘tambah stamina’?
ehm… kurang tau juga..
oya, nek ada yang mau nggrosir, juga mungkin buat mas febrian ben dapat harga murah bisa kontak dia. Namanya Raka : 08522 597 1800, Anak Semarang dianya.
mohon maaf, boleh ikut ngiklan dikit ya…
pa saya punya kopi baru, namanya kopi cordova, kopi nikmat penambah stamina, siapa tahu bapak mau nyoba, semoga bisa bersilaturahmi nanti
email saja…
hatur nuhun
baru aja nge-brew kopi Sumatra Starbucks pake French Press…masi melek aja jam segini, awalnya mau ngedit foto tapi malah penasaran baca blog-nya pak Toni, saya nemuin blog ini gara2 salah satu representatif dari Caswell yg merekomendasikan cikopi.com
metode French press saya agak sedikit berbeda ,dimana setelah steeping 4 menit, saya sisihkan crust dan bloom kopi nya baru saya press…bagi saya rasanya lebih clean dan smooth
Kalau nyari moka pot asli BEALETTI, call saja si Robert Aritonang, dia punya stock banyak dan original dari Italy.
Beliau biasa mondar-mandir kesono, makanya punya stock dan wajar harganya. Sudah banyak temen-temen yang beli ke dia.
mantap… ogut coba, sekalian populerin syair mbah surip heyyy bangun….
baru nemu blog ini…
waaaaah…. asik. suka bacanya.
biasa minum kopi tubruk item. espresso cuma kalo pas nongkrong diluar.
moka pot itu belinya dimana ya pak?
yang murah murah tapinya…
hehe
salam
Saya suka menyeduh kopi dengan bermacam metode, sekedar keingin tahuan saya rasa.. Tapi kalau ditarik garis besarnya saya suka kopi tanpa gula dan menikmati karakter halus yang ditawarkan secangkir kopi. I enjoy espresso in the morning, Vietnam coffee whenever the day is hot, and French Press or Vacuum Pot in the evening. Nah kalo lagi males.. Kopi tubruk atau instan jadi pilihan utama hehehe ;p
selama ini belom melek sama kopi. sampe akhirnya gogling dan baca wiki. ternyata selama ini d tipu dengan flavor kopi instan. emang y anamnay instan ngak baik, sekarang sih dah minum kopi aseli. walau belum organic sih. tapi emang beda ya kalo kopi aseli rasanya mantap. tapi sekarang masih pake cara tradisional aja. lagi hunting beli vietnam drips tapi mau d pelajari dolo. jadi tertarik mo jadi barista.
wah, pake french Press udah, pake Mesin Electrolux udah.
enakan pake mesin electrolux.
takaran esspresso, abis itu bikin kopi blended sendiri atau iced coffee nya.
top kok.
krn masih newbie, blm pny mokapot, french press dll, jadi baru bisa nyeduh kopi tubruk doank…
pengennya sih pny espresso machine sendiri 😀
…kl shaker di dunia per-kopian fungsinya jadi apa pak? koq rasanya gak pernah dibahas…juga pembuatan whipped cream…enak tuh ditaruh di atas kopi….tambah kluar rasanya..(entah perasaan gua aja tuh..:-) )
Ikutan Nimbrung…
Di rumah paling suka pake French Press…. di kantor masih metode tradisional… seduh!!
salam,
Alvin
tergantung sih… kalau mau berangkat kerja saya pilih yg instan…
pakai metode 3-S… Sobek-Seduh-Sruput… 🙂
tapi kalau weekend… saya suka cara yg tradisional… di “godok” di panci bersama-sama gula merah… sambil diaduk dengan kayu manis kering….
nikmati dulu aromanya selama proses peng-godok-an…
baru dituang ke gelas dan di nikmati… 🙂
kalau mau rasa yg berbeda bisa di “cemplungin” 2-3 buah bunga cengkeh kering saat peng-godok-an untuk mendapatkan aroma indonesianya…
Selamat menikmati… 🙂
http://kopitubruk-kayumanis.blogspot.com
Kalau saya sih pilih espresso, atau milk based drink, entah kurang bisa minum long black, kayaknya rasanya kurang intens dibanding espresso.
Saya pilih ke warung sebelah saja om. Tau-tau jadi..aja. 🙂
Salam,
[bukan pecinta kopi,tapi biasa minum kopi]
kelemahan masing2 dibahas donk pak…
saya sumbang 1 dech:
kelemahan frech press: suhu air menentukan banget, jika suhu tidak mencukupi, maka kualitas kopi nya tidak berasa…
Setuju aja ama kang hendra.
Tergantung kopi dan lokasi. Ada kopi yg nikmat di buat espresso. Ada yg hanya bisa dinikmati dengan french press. Ada yg dengan metode tubruk menubruk. Ada jg yang lebih nikmat dinikmati dengan cara rame2 sambil jagongan di warung ditemani sepiring pisang goreng. Gak bisa comment tentang syphon, karena belum pernah nyoba (mahal, mending buat nyetok kopi :()
Yang jelas, espresso adalah pilihan utama saya kalau di rumah. Diluar rumah, lebih mending beli kopi tubruk. Selain murah, preparationnya rata2 bener :p. Sayang kalau beli espresso mahal2 tapi preparationnya gak bener, jadinya kaya minum produk gagal dengan harga produk resmi.
Halo Pak Tony,
Dari banyak cara menikmati kopi memang punya sensasi tersendiri, tapi kalau saya apa aja kena Pak, asal kopinya enak (menurut lidah saya lo), kalau lagi di kantor lebih enak pakai espresso machine karena semua isinya mesin kopi, kalau dirumah ya antara french press atau kopi tubruk. Btw kapan diulas Saeco coffee machinenya Pak Tony(he…he…he…) Salam Sukses Pak Tony.
Saya kok masih tetap suka French Press ya. Apakah semua espresso itu pasti acciditinya lebih dibanding model trubruk.
sejauh ini masih minum kopi instan
yang nyeduh juga istri
belum bisa membedakan kopi yang mana yang bagus.
salut buat pak Toni yang pengetahuan kopinya luaaaaas.
keep writing
I am a coffee-maker-made coffee in the office, and a moka-pot-made coffee at home
😀
So far, instant… :((
But best cafe I tried was made with Cafe Connoisseur,.
well yeah, it depends on which coffee you use.
french press, mudah dan murah..
Still saving money for the espresso machine so now I mostly drink my coffee from an ordinary coffee machine. As a matter of fact, my coffee machine is just broken so now I’m hunting for a new one. Any good, affordable suggestion?
Espresso for USD120? Wah kalo disini mana mungkin bisa beli mesin espresso harga segitu, bisa bisa ditahan petugas pajak *hehe*
Rata-rata mesin espresso disini diatas 1000 DKK (1 DKK more or less 2000 rupiah) dan itu juga yang buatan jelek-jelek jadi kalau mau yang bagus harus rela merogoh kocek minimal 2000 DKK. Makanya sekarang mau beli mesin kopi biasa sajalah (menggantikan yang sekarang rusak), kapan2 kalau sudah kaya *halah* baru beli mesin espresso hehehe