There are many ways to brew coffee, from the simplest method of Kopi Tubruk to the more complicated ones, including the acrobats of the coffee brewers or baristas who use espresso machines, or syphon devices.
As we all know, there’s no right or wrong way in brewing coffee, because each individual has his or her own preferences. Some are accustomed to the simple method of coffee making – tear the coffee sachet out, pour the whole content to a mug and add hot water. Et Voila!
Others prefer the use of french presses to separate the dregs and preserve the taste and aroma of the coffee itself. The Vietnamese, in the other hand, are proud of their coffee drips, and are willing to sit for hours on the roadside, while enjoying their traditional pho. The question is; how do you brew yours? Let’s share it here!
Before brewing, it’s advisable to pay attention to the following factors that will influence your “holy” journey in enjoying your cup of coffee, especially if you’re using special devices like syphons, french presses, Vietnamese Drips or even espresso machines:
Image 1: The French Press’ Plunger.
It’s not a pretty sight having coffee residue that sticks permanently on the plunger’s filter. If cleaning with soap just simply won’t do, then it takes a strong chemical solvent to remove the persistent coffee residue.
Equipment and its cleanliness: It’s better to use good quality equipment – despite them being pricey, but the durability and the beverage result will definitely worth it. In addition to that, the best coffee that you have chosen deserves to be brewed in good quality devices, doesn’t it?
Coffee also contains very strong fat that sticks on and leaves abstract-like residue on your beloved devices. Try to pay more attention to the plunger of your French Press, especially the filter. You can find coffee residue left from previous brewing on its sidelines, which, if left too long, can change color from dark brown to black brown.
Even more for espresso machines where the compression of hot water results in residue on the sidelines of the group head, shower screen and portafilter. Coffee residue is the most vicious element that will ruin the taste of your coffee, so it’s advisable to spare some time cleaning your equipment regularly.
Many world Barista championships, when explaining about their experience in making coffee, always stress on the cleanliness of their equipment as the most important activity that every coffee brewer should spend more time on.
“I’ve spent 30% of my work cleaning my equipment,” states Gwylim Davis from England, the 2009 world championship from World Barista Competition, while visiting Indonesia and sharing his experience at Anomali Coffee.
Image 2: Measuring ground coffee.
One of the principles in measuring ground coffee and its relation to brewing time is: the more refined the ground coffee is, the faster it takes to brew it, and vice versa. The above picture shows ground coffee used for a French Press which takes around four minute brewing time, therefore the coffee is ground coarsely. Compare this for espresso that requires very refined coffee ground, which only takes 25-30 seconds of extraction or brewing time.
Own a grinder: It’s compulsory, period. With an adequate grinder, you can choose how you grind your coffee beans, from coarse to more refined, and suit it to your own brewing device.
The ground coffee or the grind size is an important factor which will decide the period of brewing time, or the extraction needed with the device being used. A French Press requires coarse ground coffee, while Turkish and espresso coffee requires more refined ground coffee.
For Moka Pots, Pour Over method and Electric Coffee Makers, the setting is usually in between those two.
Water and Coffee Ratio: Being a simple person that I am, I use a standard of 10 gram of coffee for 150 ml of water. However, this is just a basic standard, so you can add more water if the coffee is too thick, and it doesn’t reduce its strength whatsoever.
This ratio is especially used for French Press devices. You can also refer to the water and coffee ratio from Specialty Coffee American Association (SCAA), or my posting on An Increasing Popularity of Pour Over Coffee.
Others details: Pay attention to the water temperature, where the optimal temperature to brew coffee lies between 93-95°C (199-203°F), and as always, go for freshly roasted coffee (usually 2-3 days after it is roasted) to achieve rich and fragrant cup of coffee.
Image 3:
Whatever device you wish to use, you’re the judge on using the best method that suits your needs. There’s no right or wrong way, because taste is non-arguable.
In the next posting, we’ll talk about your favorite brewing method, so I would like you to share your stories on your most favorite brewing method, either tubruk, using Syphon device, the Pour Over method, using French Press devices, Vietnamese drip, Moka Pots and many more.
Shall we?
Bagaimana anda menyiapkan kopi ?
Sungguh banyak nian cara orang menyeduh kopi, dari yang sederhana sebagaimana yang kita kenal dalam tradisi kopi tubruk hingga “akrobat” para peramu kopi atau barista yang menggunakan mesin espresso atau alat seperti syphon.
Tak ada kata salah dan benar dalam setiap cara seduh yang kita ketahui, karena masing-masing orang punya preferensi tersendiri. Ada yang terbiasa dengan cara penyajian sederhana, buka sachet kopi dan tuang air panas, yang lain menggunakan french press agar ampas kopi terpisah selain aroma dan cita rasa yang terjaga.
Masyarakat Vietnam bangga dengan alat kopi (Vietnam Drip) dan betah duduk berjam-jam di pinggir jalan sembari menikmati makanan tradisional mereka pho. Pertanyaannya, bagaimana dengan cara yang Anda lakukan ? Mari berbagi cerita di sini.
Sebelum menyeduh kopi, ada baiknya untuk memperhatikan faktor yang akan sangat mempengarui pengalaman “ruhani” Anda dalam menikmati secangkir kopi. Khususnya bagi yang menggunakan perlatan kopi seperti syphon, french press, Vitenam Drip, hingga mesin espresso sangat dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Peralatan & kebersihannya : Sebaiknya gunakan peralatan yang berkualitas walaupun harganya agak mahal, tapi daya tahan dan kualitas minuman yang dihasilkan akan berbeda tentunya.
Satu hal lagi, kopi terbaik yang Anda miliki layak mendapatkan pasangan alat yang berkualitas bukan ? Kopi mengandung lemak yang sangat kuat dan akan menempel hingga terbuat karya abstrak pada perlatan kesayangan Anda.
Coba perhatikan plunger pada french press terutama pada bagian penyaringnya. Di sela-selanya terkumpul sisa-sisa kopi hasil seduhan terdahulu yang warnanya semakin lama terlihat coklat hingga kehitaman.
Apalagi pada mesin espresso dimana kompresi air panas mengakibatkan timbulnya sisa kotoran pada pinggirian group head, shower screen, dan portafilter.
Sisa kopi adalah elemen ganas yang akan mempengaruhi rasa kopi, jadi sebaiknya luangkan waktu untuk sedikit kerja bakti membersihkan peralatan yang Anda miliki secara teratur. Banyak juara dunia Barista saat memaparkan pengalamannya selalu menempatkan kebersihan alat sebagai hal penting untuk diperhatikan.
“I’ve spent 30% of my work cleaning my equipment, kata Gwylim Davis dari Inggris, juara dunia WBC tahun 2009 saat berkunjung ke Indonesia dan berbagi pengalamannya di Anomali Coffee.
Miliki alat giling kopi : Ini hukumnya wajib, titik. Dengan sebuah alat giling yang memadai, Anda bisa melakukan pengaturan halus-kasar bubuk kopi sesuai dengan peralatan seduhnya.
Bubuk kopi atau grind size adalah faktor yang sangat penting manakala hal tersebut akan menjadi penentu lamanya waktu seduh atau ekstraksi dengan alat yang digunakan.
French press menggunakan bubuk kopi yang paling kasar (coarse) sedangkan Turkish dan espresso paling halus. Moka Pot, Pour Over, Electric Coffee Maker, biasanya berada di tengah atau medium.
Rasio air dan kopi : Kalau saya sederhana saja, menggunakan patokan 10 gram kopi untuk 150 ml air. Ini hanya patokan awal dimana Anda bisa menambah air bila kopi terlalu pekat, tapi tidak mengurangi kopi.
Rasio ini khususnya digunakan pada alat french press. Tapi Anda bisa melihat rasio kopi dan air seperti dari organisasi kopi spesial Amerika (SCAA) atau posting saya di Pour Over Semakin Populer.
Lain-lain : Perhatikan suhu air dimana temepratur optimal untuk menyeduh kopi berada pada kisaran 93-95 derajat celsius. Satu lagi, kopi yang segar bugar atau baru saja di roasting dan siap diseduh (biasanya setelah 2-3 hari sejak tanggal sangrai)
Selanjutnya, mari kita telisik satu persatu cara favorit Anda menyiapkan kopi dan mohon berbagi kisah Anda tentang cara terfavorit baik itu dengan cara tubruk, syphon, pour over, french press, Vitenam Drip, Moka Pot, dan masih banyak lagi.
Yuk …
enak banget ngomongin kopi nie!
kalo ane biasanya kopi item,
abis yang adanya itu doank,
tapi gimana bikin si kopi item kesukaan ane jadi mantap dan nikmat ya!
Kalau pakai mesin ini bagaimana? sudah ada yang coba? secara harganya murah (CM-198)
Kalau presso kan masih 2 jutaan
http://www.tokomesin.com/Mesin_Kopi_Mesin_Pembuat_Kopi_Espresso_Kopi_Cappucino.html
kalau saya…. cara espresso pake alat presso: ambil gelas di rak dapur, isi air di panci , masak air pake kompor.
Sembari masak air pake kompor, giling kopi pake latina, pas air mendidih celup sebentar portafilternya di air mendidih, angkat, kepret2 dikit, lap portanya, isi kopi, padatin kopinya, tuang air panas…lalu sedikit olahraga pagi sambil nge-Press..Ooo…,
Lap-lap dikit alatnya abis dipakai, titip mba buat cuci pf nya.. tinggal deh.
Total : 3 menitan dari awal sampai akhir…
Kalau saya berhubung tidak punya alat-alat pembuat kopi, cukup saja dengan cara tubruk saja, dengan syarat airnya harus mendidih, lalu menuangkannya ada dua cara yaitu diangkat tinggi-tinggi atau dituangkan perlahan-lahan melalui pinggiran gelas/cangkir.
Yang penting dalam membuat kopi adalah kecintaan kita pada kopi itu sendiri. ^^
numpang ngelink ya mas Toni, http:/ideologisaya.blogspot.com
Saya pakai Moka Pot Bialetti Elettrika 90cc. Kopi saya tamping sedikit pakai jari biar rapih. Air saya masukkan ke Moka Pot dengan kondisi dingin, bukan panas. Setelah jadi, saya tambah air panas 90cc, jadi total 180cc. Sruput deh…
Alatnya? Tergantung… Sehari2 di rumah pakai coffee maker KRUPS standar buat bikin espresso/latte/capucccino. Sebulan sekali mesin ini saya bawa ke kantor untuk bikinin kopi buat teman2 dosen di UI di acara lunch bareng. Kalau ngopinya ditemani makanan tradisional (combro, singkong, tahu sumedang, dll), lebih enak bikin black coffee pakai french press saja. Kalau untuk sendirian, kadang2 bikin black coffee pakai Bialetti kecil.
Kopinya? Selalu suka yang Arabica. Waktu di Melbourne suka beli dan campur2 sendiri, misalnya kopi Guatemala + hazelnut; atau minta rekomendasi mix dari penjualnya (biasanya Italian). Kalau malas mikir beli aja illy, dijamin uennak. Dua tahun terakhir nyaman dengan Kopi Luwak Gold Blend… Kalau lagi ke daerah sering beli kopi lokal (biasanya robusta, dark, strong), dan ternyata enak sekali buat kopi tarik…
saya biasa nya membuat kopi dengan cara digodok, kadang kala menggunakan moka pot dan juga vietnam drip.
kalau di godok menurut mas bagaimana.
THX n salam kenal
kalau presso dari indopresso itu rekomended ga ya?
Salam,
Barangkali ada yang bisa share, dimana kita bisa dapatkan Nespresso capsules di indonesia, khusus nya di bandung atau jakarta?
Terimakasih
Hi, kalau pusing cari mokapot, call Saya 021 32100689 untuk penjelasan nya.
Kalau saya, paling suka coffee press. Kalau pakai coffee dripper ala Vietnam, entah kenapa, tidak semantap coffee press. Apa mungkin karena filternya tidak terlalu menekan kopi bubuknya, ya?
Wah asyik bener blog ini. Salut buat Pak Toni.
Bagi saya, ngopi salah satu tradisi sehari – hari peneman aktivitasku.
Pagi hari, cukup buat kopi tubruk dengan kopi robusta (lampung atau kopi liong bulan) bahkan saking isengnya coba diblended dari arabica dan robusta.
Siang/ sore hari, kadang tubruk atau pake french press sesuai dengan kondisi kopi di rumah atau di kantor. Yang pasti lebih enak jika pake kopi non instant, ada sensasi tersendiri.
definitely moka pot!!
*udah kenyang mecahin french press* hahahahaha…..
selain itu menurut saya kopinya paling keluar kalau pakai moka pot…kalau pakai vietnam drip, suka gak sabaran..*dan servingnya tidak banyak*
kadang2 kalau terburu buru waktu yah pakai belgique drip sudah cukup…
kalau waktunya banyak…pasti pilihannya pakai syphone…
jadi sebenernya cara nyiapin kopi saya..yah tergantung waktu yang ada ^^
Blog yang keren mas Toni..
Sekalian nimbrung deh biar rame hehe..
Saya lagi menikmati macem-macem jenis kopi dengan cara pembuatan yang berbeda-beda. Awalnya cuma nyoba espresso tapi sekarang malah ketagihan. Jadi pinginnya bikin kopi yang mendekati hasil mesin espresso dan menurut saya moka pot sudah cukup layak. Pake french press juga enak, sekarang lagi mo nyobain pake vietnam coffee drip, penasaran rasanya. Kalo diurutin, saya lebih prefer moka pot, (mungkin vietnam drip), french press, kopi tubruk dan terakhir coffe maker drip ala americano.
Ditunggu artikel tentang kopi lainnya mas Toni.
satu pertanyaan lagi pak..
untuk membuat caffe latte, gimana caranya membuat milk yg frothy di rumah tanpa menggunakan alat yg mahal2? apakah bisa dengan kompor, panci, dan whisker saja?
terimakasih
halo pak toni, blognya bagus sekali dan sangat inspiring..
mau tanya pak,
antara moka pot dan french press mana akan menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih mantap?
karena sekarang ini saya selalu membuat kopi dengan moka pot, tapi rasanya kurang mantap (gak seperti dgn espresso machine yg ada di kantor2). jadi kalau french press lebih oke, saya pengen beralih ke french press. kira2 bisa dibeli dimana ya pak?
thanks
Mau sharing: sy buat kopi dg mokapot koq selalu hasil semprotannya (setelah air dibag bwh mendidih) dan kopi sdh jadi,,selalu saja hasil kopi yg nyemprot sampai membasahi (dlm arti keluar) bag luar gelas tampungannya.
Pertanyaan saya apa ada yg salah dlm proses sy membuatnya? Tk
Dear mas Toni
saya mo nanya dikit ni…
Menurut mas Toni,apa Ada perbedaan terhadap rasa,apabila Kita menyajikan kopi yang jenisnya sama dengan Cara berbeda?truz apa kira2 kelebihan Dan kekurangannya (coffee press&coffee maker)?
trims
Permisi, saya bkn anggota. cuma lewat aja, sekalian mau tanya kopi wamena bisa dibeli dimana ya? Tolong infonya. Terimakasih
untuk lebih erat bercengkrama soal kopi
join with us:
http://www.coffeecommunity.web.id/#2
Sip banget….izin “kopi” isinya ya
sip lah, ga bakal ngrepotin kok 🙂
mau dibawain kah mas kalo aku ntar pulkam? 🙂
wah bermanfaat nih infonya.
btw bodum itu buatan aseli denmark lho mas. disini harganya lumayan murah dan suka diskon – terutama french pressnya 🙂
wah,bagus nih blognya, ketemu juga sam penggemar kopi. saya masih newbie nih, skrg lagi cari2 moka pot juga. kopi yg paling saya sukai adalah kopi aceh yg ulee kareng itu enak bgt, udh pernah cobain pak? dicampur pake susu kental manis. skrg saya lagi keranjingan papua wamena,hmmmmm
Wah asik nih nemu blog pecinta kopi. Kalau saya cuma punya 2 metoda: tubruk dan pake coffee maker. Untuk tubruk, saya juga masih punya metoda khusus lagi, pertama, air harus mendidih, kemudian dituang di cangkir, baru dimasukkan kopi, biasanya 1 1/2 sendok takar, diaduk, dan ditutup. Didiamkan dulu sekitar 3 menit sampai ‘racun2’ nya keluar semua. Baru dinikmati. Ini saya nikmati untuk serbuk kopi tertentu, misalnya Aroma (Bandung) atau Kopi Luwak yg muahal itu, yang enak dinikmati sedikit kental dan tanpa gula, biasanya kalau saya mau berpikir atau menyepi di depan laptop. Untuk pagi hari seringnya saya pakai coffee maker. Alatnya murah meriah, bikinan Starbuck (yg ada tulisannya Barista). Serbuk kopi nya Starbuck Houseblend atau Excelso The Classic. Enaknya begitu dinyalain bisa ditinggal mandi. Selesai mandi kopi sudah siap. Tinggal siapin susu panas, gula diet, dan dicampur dengan perbandingan yg saya sukai. Meski saya lebih suka cara pertama, aroma yang keluar dari coffee maker ini kemana2 dan membuat pagi jadi lebih menyenangkan.
saya kbtulan usaha toko kopi giling di Serang Banten,usaha keluarga n skrang saya yg kelola..tp saya ada rncana mo kursus untuk meracik minuman kopi..kira2 d daerah mana tmpat kursus itu??(kalo ada di daerah Tangerang/Serang/Jakarta…jgn yg jauh2).saya ada planning mo bk warung kopi tp dgn menu2 kopi yg gak kelas “warungan”.hehehe..sya umur 23taon..mo prdalam ttg kopi..big planing saya mo pnya pabrik kopi sndri..lg proses blajar trus mpe bs k tahap itu.amiiinnn…oia,klo alat2 untuk mmbuat minuman2 kopi dr French Press, Vietnam drip, moka pot, saya bisa cri dmn ya?daerah jakarta barat saya cukup tau…thx
Salam kenal bang Tony,
Blog yang bagus, terutama bagi penikmat kopi seperti saya. Semoga anda semakin banyak menulis artikel kopi, berbagi pengalaman dengan kami.
Sukses untuk anda.
wah….
ini sih menyiapkan kopi ala profesional,om
kalo ala anak kost ya gini :
1.beli kopi sachet (merk terserah,yg penting murah…)
2.panasin air di dispenser
3.buka sachet kopi,tuang ke cangkir
4.seduh pake air panas,jangan lupa diaduk
5.tunggu sekitar 5 menit,biar lidah ngga gosong pas nyeruput
6.silahkan hajar bleh….
lho,kok jadi lebih lama yak?he…he…..
@Hank: Moka Pot atau Kopi Suling alatnya saya pernah lihat di Toko Tiga daerah Asemka-Kota.. nama Tokonya “Tien Long”.. parkir di City Hotel trus tanya ama tukan parkir aja jalannya… saya dulu sempet hunting nih teko juga dan ketemu di toko ini..
harganya kisaran 100-200 ribuan.. yang 300rb juga ada.. makin besar kapasitas air-nya makin mahal…
mendingan ke daerah sana pakai motor aja.. karena daerahnya padat dan macet banget.. kalau motor bisa parkir dimana aja trus jalan kaki…
kalau males nyari parkir motor, bisa nitip parkir ama tukang parkir mobil.. trus kasih aja 5000… aman kok… bisa sekalian hunting barang2 antik di sana…
selamat hunting… 🙂
klo gw sih, tergantung mood, kadang pake vietnam drip, kadang moka pot, kadang drip brew pake coffeemaker, kadang french plunger ato paling gampang sich kopi tubruk.
tapi klo akhir2 ini lebih sering pake moka pot.
@Rio
bung Rio, gw pernah beli vietnam drip dari om Chandra Sarang Kopi http://cikopi.wordpress.com/2008/07/01/konsep-warung-kopi-unik-bel-canto/
aku pengen beli alat vietnam drip dmana yach?
dan brp kisaran harganya..?
truz klo ada alt pembuatan kopi secara kondensasi beli alatnya dmana?dan apa namanya…?
thanx
Rio,
kebetulan nama sy juga Mario, biasa dipanggil Rio juga hehe..
kebetulan sy numpang lewat di web ini, bukan anggota, cuma tertarik klik waktu browsing VN coffee.
apa sdh dapat info soal coffee dripp vietnam? kalo ada, bagi dong
tq
moka pot itu apakah yang spt teko metal, airnya dibawah dan ada tempat kopi bubuk ditengah, ketika airnya mendidih akan masuk ke pot bagian atas? if yes sy dulu pernah pakai (sdh hilang now =(), hanya gak tau aja namanya hehehe. Jakarta carui dimana yah? thanks
foto dengan tulisan judulnya di blog ini asik2 dan bagus bagus. Susah gak buatnya yah?? jadi kepengen buat blog saya…. Thank you
Sejak 2 tahun lalu aku pake Nespresso Magimix Cube (capsules), cuma 1 menit dengan tekanan 18 bar kalo ngga salah. Ngga mau pindah merk lain lagi sejak itu.
aduh..typo..maaf ya…nama salah ketik 🙂
Tonim
Vietnam drip ini sama gak dengan kopi Vietnam yg disebut oleh Pak Asahan dalam milisnya? Kalau 10 menit baru jadi 1 gelas keburu gak panas dong kopinya? disini kopi tubruk kan identik dengan panas2 nyeruputnya 🙂
Artikel di blog ini menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://www.infogue.com
http://kuliner.infogue.com/bagaimana_anda_menyiapkan_kopi_
Dear Mr/Mrs..
please info about suplier/distributor drip coffee in Jakarta – Indonesia.
merk : Trung NgeYun
Thx before
Rgds
diana,
kebetulan sy numpang lewat di web ini, bukan anggota, cuma tertarik klik waktu browsing VN coffee.
apa sdh dapat info soal coffee dripp (mereka bilang : ca phe phin) vietnam? kalo ada, bagi dong
nguyen trung…sy betul2 addicted dengannya.
beberapa kali search di indo, gak nemu.
yg terdekat yg ada cuma di Changi Airport Spore, terminal 1.
tq
mario