Kadang tidak semua orang bisa menikmati espresso, secangkir kecil kopi yang hanya berukuran 30 ml atau 1 oz. Espresso memang bukan kultur kopi Indonesia, tapi tumbuh kembang di Italia dan menjadi dasar pembuatan cappuccino dan kopi latte. Bagi yang tidak nyaman dengan espresso bisa menurunkan intensitasnya dengan menambahkan air panas secukupnya. Minuman ini dikenal dengan istilah Coffee Americano. Disebut demikian karena konon para tentara Amerika yang membebaskan Italia pada saat perang dunia ke-2 kurang cocok dengan kopi espresso yang disajikan dalam gelas kecil dan dengan rasa kopi pekat. Makanya cafe2 di Itali menyediakan minuman yang disebut dengan istilah tersebut khusus buat bule2 dari Amrik sebagaimana posting saya di Espresso not Coffee Americano Please.
Supaya masih tetap terasa sedikit tendangan kopinya saya merekomendasikan untuk hanya menambahkan air sepertiga dari gelas saji. Mengapa? Tidak semuanya, tapi biasanya para Barista (penyaji kopi) akan menambahkan air panas lebih dari 2/3. Menurut saya (sekali lagi ini masalah selera) air yang terlalu banyak membuat kopi terasa hambar (cawerang dalam bahasa Jerman, eh Sunda).
Coba sekali-kali meminta barista untuk hanya menambahkan sedikit air saja atau cukup sepertiga sehingga kita masih bisa menikmati cita rasa kopi yang kepekatannya kurang dari espresso. Gambar di bawah saya ambil di JCO Bandung yang sedangkan yang di atas adalah cara saya membuat jenis minuman ini yang menuang air panas terlebih dahulu kemudian melakukan ekstraksi espresso di atasnya agar crema tidak bubar jalan.
mas, jangan lupa juga long black. serumpun dengan ekspresso dan americano. nice to be here, salam